- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, incident, news, police and law enforcement, police reportsgovernment, incident, news, police and law enforcement, police reports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
lowongankerja.asia, JAMBI
– Video beredar tentang seorang pria yang menantang anggota TNI dan polisi serta mengumpatkan presiden Prabowo Subianto.
Adegan itu terjadi di desa Lubuk Napal, kecamatan Pauh, kabupaten Sarolangun, provinsi Jambi.
Ketika laki-laki itu menantang dan mencemarkan nama baik setelah mencegat beberapa orang yang diklaim akan membersihkan sumur minyak tidak sah.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pria mengenakan topi, singlet putih, dan baju disampirkan di pundaknya, terlibat keributan dengan sejumlah orang.
Laki-laki itu menolak sambil menunjukkan orang-orang di sekelilingnya.
Belum jelas siapa musuh dari pria itu.
Namun, berdasarkan keterangan video yang diunggah oleh akun Instagram @dottcom.id, pria itu menentang utusan dari Pertamina dan pemerintah yang akan melakukan legalisasi pengeboran minyak di Desa Lubuk Napal.
Dalam video tersebut, pria itu terdengar sangat vokal dan menantang semua orang yang berada di hadapannya.
Dia bahkan mengatakan tidak merasa takut terhadap petugas kepolisian maupun tentara, yaitu TNI dan Polri.
“Kau panggil itu, Polisi, Polri, ya, itu semua. Ini masyarakat,” kata pria tersebut dalam video.
Antara penduduk lainnya, laki-laki tersebut kelihatan paling gigih dalam mengungkapkan ketidaksukaannya.
Ketika seseorang menghadapinya dan memintanya menyebutkan orang yang menjadi raja dari kegiatannya menambang minyak bumi, laki-laki itu segera menyangkal.
“Kamu panggil bekinganmu,” ujar pria lain dalam video. “Apo? Gak ado yang beking kok, gak ado yang beking. Aku selama 4-5 lima tahun, gada koordinasi,” jawab pria tersebut.
Ia bahkan kembali menegaskan tidak takut kepada siapa pun, termasuk menyebut nama Presiden RI dan melontarkan makian.
“Mau sampean yang nyuruh, sampean itu Prabowo,” katanya.
Dia mengulangi protesnya terhadap Presiden RI sebanyak dua kali dan dengan tegas menyatakan kesiapan untuk berjuang sampai hancur melawan siapa saja.
“Rekam, supaya aku terkenal dong, paling tidak terkenal sebentar. Ini masyarakat yang menentang lho, siap hancurnya,” katanya.
Merespons videonya, Kompas.com mendapatkan konfirmasi dari Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya.
Budi mengatakan bahwa sampai sekarang mereka masih belum mengetahui identitas dari laki-laki di dalam video itu, serta pihak yang diklaim akan melaksanakan tindakan pengaturan.
“Bukan kami yang membuat laporannya,” ujar Budi lewat pesan WhatsApp pada hari Senin, 19 Mei 2025.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah polisi sudah mengetahui secara pasti adanya penertiban seperti dalam video tersebut, Budi kembali menjawab singkat.
“Belum,” tutupnya.
Saat ini, Kompas.com terus mencoba untuk memverifikasi data tersebut dengan Pertamina dan juga kepala desa setempat.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com