Pramono Anung Beri Peringatan: Pedagang Hewan Kurban Harus Hindari Trotoar dan Fasilitas Publik, Ini Sebabnya

, JAKARTA

Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan kepada para pedagang ternak untuk tidak melakukan penjualan di pinggir jalan, taman, atau fasilitas publik sebelum hari raya Idul Adha tahun 1446 Hijriah.

Pramono mengatakan hal itu setelah menemukan ada aktifitas penjualan ternak idup untuk korban Idul Adha yang memanfaatkan fasilitas publik di berbagai lokasi di Jakarta.

Pramono dengan spesifik menginstruksikan Walikota Jakarta Pusat dikarenakan di berbagai lokasi dipakai sebagai tempat jualan hewan qurban.

“Pramono mengatakan ada halangan berupa area tengah jalan, taman, dan lain-lain, serta ternak kurban yang semestinya tak berada di sana sehingga perlu diperbaiki,” ungkapnya saat berbicara dari Koja, Jakarta Utara pada hari Senin (2/6/2025).

Menurut Pramono, menempatkan ternak untuk sembelihan di area umum bisa menggangu rutinitas penduduk setempat serta mereduksi rasa nyaman masyarakat di sekitarnya.

“Akan tetapi pastikan hewan qurban tidak merusak ketenangan publik,” katanya.

Pramono juga mengkritik manajemen sampah hewan qurban yang sering kali menyebabkan permasalahan lingkungan.

Dia menggarisbawahi bahwa sampah seperti darah, organ dalam, serta komponen tubuh lainnya sebaiknya tidak dibuang ke Sungai atau Kanaal Air.

“Pramono menegaskan bahwa ia menginginkan pengolahan hewan qurban dilakukan tanpa memberi dampak negatif pada masyarakat, khususnya pemotongan yang dibuang ke Sungai,” katanya.

Pramono menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta berencana mendistribusikan ternak kurban untuk perayaan Idul Adha kali ini.

“Banyak hewan kurban tersedia, semoga melebihi jumlah tahun sebelumnya, karena selain dipersiapkan oleh pemerintah daerah, ada juga beberapa bantuan yang akan kita distribusikan,” jelas Pramono.

Artikel ini sudah dipublikasikan di
Kompas.com
judulnya “Pramono Mengingatkan Pedagang Hewan Kurban agar Tidak Berjualan di Trotoar dan Taman”