- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, news, politics, politics and government, politics and lawgovernment, news, politics, politics and government, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
,
Jakarta
– Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid menganggap bahwa menyuarakan pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel sebaiknya tidak terburu-buru dilakukan oleh Indonesia. Ini sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat Presiden.
Prabowo
Subianto mengusulkan pembukaan hubungan normal dengan Israel apabila Palestina telah mencapai kemerdekaannya.
Kata sekarang dari politisi PKS tersebut, lebih baik bagi Prabowo untuk menumpukan fokusnya pada pertempuran kemerdekaan.
Palestina
agar merdeka sepenuhnya. Menurutnya, membicarakan peluang untuk memperbaiki hubungan dengan Israel belum tepat sementara Israel terus sering mengabaikan beberapa perjanjian gencatan senjata.
Hidayat berujar
Israel
Bisa saja menerima ketentuan-ketentuan tertentu untuk dikenali oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia. Akan tetapi, menurut Hidayat, ada peluang besar bahwa negara yang zionis itu nantinya akan mengingkari perjanjian tersebut. “Publik pasti tidak berharap Presiden Prabowo menjadi korban dari Israel,” ujar Hidayat dalam sebuah pernyataan tulisan pada Jumat, 30 Mei 2025.
Hidayat mengambil contoh tentang hubungan antara beberapa negara Arab dengan Israel. Beberapa negara Arab tersebut, seperti yang diungkapkannya, sudah melakukan normalisasi terhadap hubungan mereka dengan Israel dengan alasan menciptakan kemerdekaan bagi Palestina. Namun hasil dari langkah ini tak seindah apa yang dibayangkan. Menurut Hidayat, “Justru hal itu memberikan legitimasi lebih kepada Israel untuk meluaskan pengaruh serta pendudukannya di wilayah Palestina.”
Walaupun demikian, Hidayat menyokong pernyataan Prabowo yang menginginkan kemerdekaan bagi Palestina. Menurutnya, Prabowo sejalan dengannya dalam hal ini; mereka berdua bertujuan supaya Palestina bisa menjadi negeri yang sepenuhnya bebas dan mandiri. Ia juga meyakini bahwa komitmen Prabowo untuk bersedia memperbaiki hubungan diplomatik dengan Israel bila Palestina sudah merdeka adalah sebuah tanda solidaritas terhadap warga Palestina.
Presiden Prabowo Subianto sempat menyampaikan bahwa ia akan mengenali Israel apabila Israel mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Ia juga menjelaskan bahwa pihak Indonesia bersedia memastikan keamanan Israel usai Palestina diakui sebagai bangsa yang bebas dan mandiri.
Pernyataan itu dikemukakan Prabowo ketika memberikan pernyataan bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 28 Mei 2025. Prabowo menyebutkan
two state solution
Adalah satu-satunya jalur menuju kemerdekaan Palestina.
“Bila negara Palestina dikenali oleh Israel, Indonesia akan segera mengenali Israel dan kita bersedia untuk memulai hubungan diplomatis dengan mereka,” ujar Prabowo.
Eka Yudha Saputra serta Savero Aristia Wienanto turut menyumbangkan pada penyusunan makalah ini.