Pertamina Patra Niaga: Capaian Konsumsi BBM Subsidi Triwulan I Belum Sesuai Target

Pertamina Patra Niaga: Capaian Konsumsi BBM Subsidi Triwulan I Belum Sesuai Target

Pertamina Patra Niaga mengatakan realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada kuartal 1 2025 masih di bawah target kuota penyaluran. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan realisasi di bawah kuota didukung melalui pendataan pengguna BBM Subsidi menggunakan QR code.

“Penyaluran energi subsidi triwulan pertama 2025 masih berada dalam koridor kuota yang ditetapkan pemerintah” ujar Heppy saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/5).

Pertamina Patra Niaga mengatakan bahwa sampai akhir Maret 2025, pemenuhan pasokan BBM bersubsidi telah tercapai sebanyak 6,84 juta KL untuk Pertalite, yang setara dengan 21,9% dari total alokasi tahun 2025. Sementara itu, pengiriman Solar JBT mencapai angka 4,19 juta KL atau 22,9% dari jumlah keseluruhan pada tahun tersebut.

Heppy mengatakan bahwa penyaluran subsidi energi dijalankan menurut aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Kita juga tetap bekerja sama dengan beberapa badan terkait seperti BPH Migas, Pemerintah Daerah, Dinas Perdagangan lokal, serta aparat penegak hukum guna memastikan kelancaran pasokan energi nasional dan mencegah adanya kemungkinan penyimpangan dalam pendistribusion,” jelas Heppy.

  • Prabowo Menargetkan Kemandirian Energi Nasional dengan Minyak Kelapa Sawit di Indonesia Tahun 2030
  • Harga BBM Shell hingga Vivo Turun Per 1 Mei 2025
  • Harga BBM Pertamax serta Dex Berkurang mulai 1 Mei 2025, Berikut Detilnya


Rencana Bantuan Langsung Tunai untuk subsidi bahan bakar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya menyebut bahwa pemerintah sedang menyelesaikan pengumpulan data terkait para penerima subsidi bahan bakar minyak (BBM). Menurut Sekretaris Jenerl Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dukungan tersebut akan disalurkan ke publik melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Menurut Dadan, pada masa ini dia sudah menemani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk berjumpa dengan kepala Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu Amalia Adininggar Widyasanti. “Satu di antaranya adalah membahas tentang data (bantuan langsung tunai/BLT),” ungkap Dadan yang dirangkum Senin (14/4).

BLT menjadi salah satu program yang diusulkan oleh Kementerian ESDM untuk mendistribusi subsidi energi dengan efektif. Menurut Bahlil, terdapat dua alternatif yang sedang dipertimbangkan, termasuk antara lain skema transfer uang secara langsung kepada masyarakat.

“Satu lainnya masih dalam pertimbangan. Terdapat berbagai pilihan namun belum ada keputusan final,” jelas Bahilil beberapa saat yang lalu.

Walaupun demikian, Bahlil waktu itu menyampaikan bahwa apabila keputusan telah ditetapkan, implementasi dari program bantuan yang terfokus mungkin akan dijalankan perlahan-lahan untuk jenis gas elpiji tersebut. Alasan utamanya adalah karena subsidi gas elpiji sangat berhubungan dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta para istri rumah tangga.

Bahlil menyampaikan bahwa dia benar-benar menerima petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto agar mengejar subsidi yang lebih terfokus ketika kondisi telah siap. Akan tetapi, Bahlil tidak mau memberi jawaban tentang apakah konsep tersebut bakal dijalankan pada tahun ini atau tahun berikutnya.

“Yang paling penting adalah memiliki perencanaan yang baik. Harapannya keputusan kita ini bisa merepresentasikan keputusan berkualitas. Mari berdoa,” katanya.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *