- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
art, artwork, news, performing arts, politicsart, artwork, news, performing arts, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
lowonganpekerjaan.asia
–
Obrolan mendalam pada sesi Artist Talk menghiasi hari kedua dari pameran Road to ArtJog di Pasar Tunjungan kemarin (20/4). Seniman ternama, Jompet Kuswidanato, berbagi pandangan kreatifnya dengan para peserta yang meliputi pelaku seni visual, anggota komunitas lokal, serta pecinta kesenian di Surabaya.
Jompet menunjukkan ragam seni dan berbagai karya yang dipertunjukkan dalam pameran bernama
Arak-Arak
Midnight Haze dan Kumpulan Burung yang Melayang.
Meliputi ide untuk menghidupkan kembali area di lantai 3 Pasar Tunjungan yang telah tak digunakan selama lebih dari 30 tahun terakhir.
Pada kesempatan dialog tersebut, Jompet menyatakan bahwa karyanya di pameran memakai elemen gerakan dinamis, sistem pencahayaan, serta penyusunan suara. Gaya ini terinspirasi dari percobaan yang dilakukan Jompet sepanjang karir seninya.
“Eksplorasi serta percobaan mengenai cahaya, pergerakan kinetik, dan bunyi dipengaruhi oleh kegiatan bern musik dan berteater,” jelas Jompet.
Jompet mengungkapkan identitas seni yang sudah dikembangkannya dalam waktu 24 tahun melalui pameran Road to ArtJog tersebut. Koleksi-koleksinya yang ditampilkan di lantai 3 Pasar Tunjungan merupakan rangkuman dari perjalanan seni selama dua puluh tahun. Ini juga mencakup ide-ide tentang penambahan kata
arak-arak
yang menjadi judul pameran.
Ide pergerakan berantai sangat dipengaruhi oleh keramaian. Secara sastra, saat berada di tengah kerumunan, aku hanya menjadi bagian anonim daripada jumlah total,” jelas Jompet ketika menjawab satu pertanyaan dari para peserta diskusi seni pada Minggu (20/4) petang.
Diskusi seputar seni dan kreasi berjalan lancar selama sesi tersebut. Dipandu oleh kurator Ayos Purwoaji, setiap karya Jompet dikaji secara perlahan-lahan. Setiap penjabaran memberikan inspirasi tambahan yang memacu gairah mencipta para pemuda yang hadir dalam dialog ini.
TENTANG JOMPET KUSWIDANANTO
▪
Berkesenian aktif selama 24 tahun
▪
Gaya kontemporernya menjadi tanda khas dalam berkarya Jompet.
▪
Genre kontemporer dirancang untuk menggambarkan masa lalu yang tercermin dalam diskusi tentang masalah modern saat ini.
▪
Gerakan seni modern melibatkan percobaan Jompet untuk menggabungkan pergerakan benda bergerak, sistem penerangan, serta penyusunan suara keras-kerasan.
▪
Tiga metode pemaparan media tersebut terbentuk berdasarkan pengalaman historis dalam bernyanyi dan menari.
▪
Jompet tetap menjadi bagian dari tim aktif Teater Garasi.