Perhatikan Detil 7 Emiten yang Sambut Anak Usaha Baru

Perhatikan Detil 7 Emiten yang Sambut Anak Usaha Baru


lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA.

Sepanjang bulan Mei 2025, beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mendirikan entitas bisnis baru. Sektor-sektor ini meliputi beragam bidang mulai dari industri kesehatan sampai dengan sektor energi.

Menurut ringkasan dari lowongankerja.asia, paling tidak ada tujuh perusahaan yang telah membentuk badan usaha baru selama periode itu. Upaya pengembangan ini biasanya dilakukan untuk menguatkan operasi bisnis utamanya.

Berikut adalah daftar 7 perusahaan yang telah mendirikan entitas bisnis tambahan:


1. PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (

SRAJ

)

PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ), perusahaan yang mengurus Rumah Sakit Mayapada milik Dato Sri Tahir, telah secara resmi membentuk sebuah badan usaha baru dengan nama PT Mayapada Klinik Sejahtera. Entitas terbaru ini bakal menjalankan operasinya dalam kerangka Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 86105, yakni kegiatan klinik swasta, serta memiliki markas di Jakarta Selatan.

PT Mayapada Klinik Sejahtera didirikan sebagai upaya untuk memperkuat operasi intinya dari cabang anak perusahaan SRAJ yaitu PT Sejahtera Inti Sentosa terutama di bidang penguatan jaringan, pembinaan, serta penyediaan layanan kesehatan. Perusahaan baru ini diluncurkan dengan modal dasar mencapai Rp 4 miliar dan sudah ada penyetoran modal awal senilai Rp 1 miliar.

Struktur kepemilikan saham di PT Mayapada Klinik Sejahtera adalah sebagai berikut: PT Sejahtera Inti Sentosa memiliki saham senilai Rp 990 juta (99%), sedangkan Jonathan Tahir memegang saham dengan nilaiRp 10 juta (1%).


2. PT BUMA International Group Tbk (

DOID

)

PT BUMA International Grup Tbk (DOID), lewat perusahaannya yaitu PT Katalis Investama Mandiri (KIM) dengan kepemilikan saham sebesar 99,60%, secara resmi mengesahkan pembentukan badan usaha baru berupa PT Daur Algae Indonesia (DAID) pada tanggal 27 Mei 2025.

Didirikannya DAID bertujuan mendukung strategi jangka panjang DOID dalam sektor lingkungan, social, serta governance (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola / ESG). DAID akan mengelola berbagai aktivitas termasuk pembibitan, pascapanen, sampai dengan distribusi hasil rumput laut di seluruh area Indonesia.

Struktur kepemilikan saham di PT Daur Algae Indonesia terdiri dari PT Dwijaya Daur Algae yang memiliki 2,47 miliar saham (65%), serta PT Katalis Investama Mandiri dengan porsi 1,33 miliar saham (35%).


3. PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (صندRecognitionException

ACRO

)

ACRO secara resmi membentuk sebuah entitas bisnis baru dengan nama PT Astro Acro Abadilestari yang terletak di Tangerang. Perusahaan ini akan mengelola aktivitas dalam beberapa sektor termasuk penjualan grosir untuk suku cadang dan aksesoris mobil, layanan grosir berdasarkan komisi atau kontrak, serta dagang perlengkapan perkantoran dan alat-alat industri proses produksi beserta suku cadangnya.

Di samping itu, PT Astro Acro Abadilestari juga bakal mengejar bisnis grosir untuk peralatan transportasi darat (kecuali mobil dan sepeda motor) bersama dengan komponennya, serta perdagangan besar terhadap mesin dan peralatan lainnya. Perusahaan anak ini pun merangkul kegiatan menjadi sebuah perusahaan induk dan menyediakan jasa konsultansi dalam bidang manajemen. Saham ACRO di PT Astro Acro Abadilestari memiliki porsi sebesar 0,5%.


4. PT Sumber Alam Indonesia Tbk (صند

KKGI

)

PT Resource Alam Industri Tbk (KKGI) telah menyatakan penciptaan sebuah entitas bisnis terbaru yang dikuasai secara tak langsung, yakni PT Luwu Timur Energi (LTE), dengan kantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini didirikan lewat cabang dari KKHGI, PT Khatulistiwa Hidro Energi, guna mendukung upaya perusahaan dalam bidang operasi pembangkitan serta pengiriman energi listrik.

Tujuan pendirian PT LTE adalah sebagai bagian dari strategi KKGI yang fokus pada pengembangan dan pengelolaan investasi di sektor energi terbarukan, khususnya energi hidro, dengan tujuan mendorong transisi energi bersih, mengoptimalkan potensi sumber daya air di Indonesia, serta menciptakan nilai ekonomi dan lingkungan secara berkelanjutan melalui kemitraan strategis dan penguasaan teknologi.

Modal dasar dari PT LTE mencapai Rp 16 miliar dengan modal disetor senilai Rp 4 miliar. Struktur kepemilikan saham di perusahaan ini terdiri atas PT Khatulistiwa Hidro Energi yang memiliki 3,9 ribu lembar saham bernilaiRp 3,99 miliar (sekitar 99%), sementara itu Pintarso Adijanto memegang satu lembar saham berharga Rp 1 juta (atau 0,1%).


5. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (

INET

)

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) telah membentuk perusahaan baru yang disebut PT Internet Anak Bangsa (PT IAB). Bisnis utamanya akan mencakup sektor perdagangan grosir serta konstruksi bangunan sipil, konstruksi spesifik, dan pembangunan gedung.

PT IAB akan fokus pada operasionalnya sebagai kontraktor utama dalam proyek Fiber to the Home (FTTH). Di samping mendapatkan penghasilan dari layanan pembuatan infrastruktur FTTH untuk klien mereka, perusahaan ini memiliki potensi pula untuk menerima pendapatan berkala dengan melakukan servis dan pemeliharaan atas fasilitas FTTH yang sudah dipasang.

Struktur kepemilikan modal PT IAB adalah sebagai berikut: INET memiliki 1.980 saham senilai Rp 1,98 miliar, sementara Muhammad Arif memegang 20 saham bernilai Rp 20 juta.


6. PT Sistem Kabel Komunikasi Indonesia Tbk (

CCSI

)

PT Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI) telah mendirikan sebuah perusahaan baru bernama PT Fuchunjiang Cable Systems Indonesia yang terletak di Jakarta Barat. Usaha utama bagi cabang barunya tersebut mencakup perdagangan grosir untuk mesin, alat-alat dan kelengkapannya, perdagangan grosir untuk peralatan telekomunikasi, perdagangan grosir komponen elektronik, perdagangan grosir dengan sistem fee, perdagangan grosir aneka jenis barang, serta penyediaan layanan instalasi telekomunikasi.

Modal dasar total mencapai Rp 32,99 miliar, dengan modal yang telah disetorkan serta diposisikan sejumlah Rp 10 miliar. Struktur kepemilikan saham di PT Fuchunjiang Cable Systems Indonesia meliputi CCSI memiliki 59 juta saham bernilai Rp 5,9 miliar, Exel Infrastructure Australia PTY LTD memegangi 2 juta saham setara Rp 200 juta, sedangkan Zhejiang Fuchunjiang Photoelectric Technology menguasai 39 juta saham atau nilai Rp 3,9 miliar.


7. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (

HUMI

)

HUMI sudah membentuk sebuah anak perusahaan baru dengan nama PT Energi Maritim Internasional (PT EMI), yang berkantor pusat di Jakarta Selatan. Pembuatan entitas bisnis ini dimaksudkan untuk memperkuat taktik mereka dalam waktu dekat hingga jauh ke masa depan. Saham dari EMI terdiri atas 99% milik PT Humpuss Maritim Internasional Tbk dan sisanya 1% oleh PT Hutama Trans Kencana.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *