Pengadilan Menghalangi Tarif Trump, IHSG Diprediksi Bergerak Secara Bervariasi

Pengadilan Menghalangi Tarif Trump, IHSG Diprediksi Bergerak Secara Bervariasi



, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan mengalami perubahan variasi minggu ini. Berbagai sentimen muncul akibat keputusan Pengadilan Perdagangan Internasional AS yang melarang tarif impor oleh Donald Trump dan rilisnya beberapa laporan ekonomi penting.

Analis Saham Ekuity dari Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany, menyatakan bahwa para pemain di pasar diprediksi akan tetap bersikap hati-hati saat merumuskan keputusan mereka. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa selama satu minggu mendatang, terdapat jeda perdagangan hanya selama empat hari saja (2 sampai 5 Juni), dikarenakan adanya liburan untuk perayaan Hari Raya Idul Adha.

Sebaliknya, para pemain di pasaran juga sedang memantau putusan akhir tentang rencana kebijakan yang diajukan oleh Donald Trump, karena Pengadilan Perdagangan Internasional AS sudah menyatakan sebagian besar tarif milik Trump bertentangan dengan hukum dan ditolak.

“Para pemain pasar pun sedang mengawasi sejumlah data ekonomi kunci termasuk Non-Farm Payrolls yang menjadi penanda penting bagi The Fed dalam menyusun keputusan berikutnya. Kami menduga bahwaصند
IHSG
Akan bergerak dengan variasi cenderung memperkuat di antara range support 7.140 hingga resistance 7.320,” jelas Indri.

Berikut ini informasi penting: Mahkamah Perdagangan Internasional AS telah menghentikan tarif impor yang diberlakukan oleh Donald Trump, berdasarkan pendapat bahwa tindakan tersebut melebihi batasan kekuasaannya. Sementara itu, Trump sedang mempertimbangkan penerapan tarif impor bersifat sementara senilai 15% bagi mayoritas negara-negara dunia dalam periode 150 hari, serta merencanakan kenaikan tarif atas besi baja dan alumunium hingga mencapai angka 50%.

Di samping itu, Elon Musk menarik dirinya dari posisi penasehat tingkat lanjut di Gedung Putih, serta munculnya spekulasi tentang kepergian Ray Dalio sebagai penasihat Di antara mereka, walaupun belum ada pernyataan resmi mengenai hal tersebut, merupakan beberapa sentimen utama minggu ini.

Berikut beberapa data ekonomi penting yang perlu diamati adalah Indeks S&P Global Manufacturing PMI untuk bulan Mei di Amerika Serikat, yang diperkirakan naik menjadi 52,3 dari angka 50,2 pada periode sebelumnya. Kemudian ada juga JOLTs Job Openings untuk Amerika Serikat pada bulan Mei, yang diyakini akan mengalami penurunan tipis hingga mencapai kisaran 7,05 juta dari posisi terdahulu yaitu 7,192 juta.

Kemudian data Initial Jobless Claims Amerika Serikat pada minggu ketiga bulan Mei yang diperkirakan turun tipis ke level 235.000 dari bulan sebelumnya di level 240.000, dan Non Farm Payrolls Amerika Serikat bulan Mei yang diperkirakan akan turun ke level 130.000 dibanding bulan sebelumnya di level 177.000.

Selain itu, investor juga dapat mencermati S&P Global Manufacturing PMI pada bulan Mei yang diprediksi akan meningkat ke level 48,3 dibanding bulan sebelumnya di 46,7, neraca dagang Indonesia bulan April yang diprediksi tetap surplus namun turun hingga US$2,75 miliar dibandingkan bulan sebelumnya di level US$4,33 miliar, dan Indonesia yang diprediksi mengalami disinflasi ke level 1,9% dibandingkan bulan sebelumnya di level 1,95%.

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan oleh IPOT minggu ini, di antaranya adalah ANTM dengan sasaran harga atau
target price
(Penutupan Pasar) sebesar Rp3.330 untuk BRMS yang memiliki Target Price (TP) Rp408, serta BRIS dengan TP senilai Rp3.350 per saham.


Disclaimer

Berita ini bukan tujuannya untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Seluruh keputusan investasi terserah pada pembaca. Tidak akan bertanggung jawab atas setiap kerugian ataupun untung yang timbul dari pilihan investasi pembaca.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *