- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, education, infrastructure, news, public educationbusiness, education, infrastructure, news, public education - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
jogja.
, YOGYAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana mengembangkan jangkauan layanan bus untuk transportasi sekolah hingga ke kawasan Bantul bagian tengah dan timur.
Sampai saat ini, jasa angkutan bus untuk sekolah hanya menjangkau area di sebelah barat Bantul, yakni mencakup jalur menuju Palbapang, Pandak, Pajangan, serta Sedayu.
Singgih Riyadi selaku Kepala Dishub Bantul menyebutkan antusiasme publik terhadap jasa bus sekolah cukup besar.
“Sudah ada awal dari sebuah layanan bis sekolah untuk satu jalur di wilayah Barat Bantul. Antusiasme masyarakat sangat tinggi hingga kami merancang pengembangan lebih lanjut ke kedua daerah lain yaitu Tengah dan Timur Bantul,” jelas Singghi saat ditemui di Bantul, Minggu (1/6).
Agar dapat menunjang perkembangan yang direncanakan, Dishub Bantul sudah meminta tambahan kendaraan bus ke pemerintah nasional dengan melewati Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Usulan tersebut diajukan karena keterbatasan anggaran daerah untuk pengadaan bus baru.
“Oleh karena terdapat batasan dalam hal finansial, kami memutuskan untuk mengajukan proposal ini kepada Departemen Transportasi di tingkat nasional. Usulan telah disampaikan dan semoga bisa menarik perhatian mereka,” jelas Singghi.
Pada permohonannya, Dishub Bantul menuntut adanya tiga buah bus sekolah. Salah satu kendaraan tersebut direncanakan untuk mengganti bus yang telah usang serta tidak memiliki sistem AC. Bus lainnya masih dalam tahap pertimbangan fungsinya.
Dua kendaraan tambahan itu akan dikerahkan untuk menangani rute terbaru di bagian tengah dan timur Bantul.
“Kami menyarankan pengadaan tiga unit, yaitu satu untuk wilayah Barat Bantul, satu lagi untuk Tengah Bantul, dan satunya lagi untuk Timur Bantul. Kendaraan yang saat ini kami pakai adalah bus lama tanpa AC. Semoga saja dukungan dari Kementerian dapat mencukupi standarnya seperti halnya dengan bis sekolah,” terangnya.
Singgih menunjukkan pula bahwa kesadaran para orangtua dalam menggunakan layanan transportasi sekolah gratis yang disediakan oleh pemerintah semakin bertambah.
“Biaya untuk para penumpang bisa meningkat sekitar 20 hingga 25 persen. Jika sebelumnya dibawa oleh orangtua atau menggunakan sepeda motor, mungkin mereka akan beralih ke layanan bus sekolah yang lebih efisien, aman, tepat waktu, dan tentunya tanpa biaya,” ujarnya.
Dinas Perhubungan Bantul mengharapkan agar pemerintah di tingkat nasional bisa memberikan persetujuan serta menyediakan lebih banyak lagi bis untuk angkutan sekolah. Ini karena memfasilitasi transportasi publik, seperti halnya dengan bis sekolah, adalah bagian dari tanggung jawab negara dalam menjawabi keperluan warganya.
Diharapkan dengan peningkatan jumlah kendaraan dan pengembangan jalur operasi, pelayanan bis sekolah di Bantul akan semakin maksimal serta dapat membantu mobilitas siswa dengan cara yang lebih aman, nyaman, dan efisien.
(antara/jpnn)