- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, commerce, international economics, international relations, politicsbusiness, commerce, international economics, international relations, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
.CO.ID – JAKARTA.
Indonesia dan Uni Eropa yakin bahwa pembicaraan mengenai Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA) dapat rampung di paruh pertama tahun 2025 ini.
Itu sesuai dengan janji besar kedua pihak dalam mengeraskan ikatan perdagangan dan investasi yang mutually beneficial.
Kepercayaan tersebut muncul pada pertemuan daring antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic, pada hari Senin (5/5). Kali ini, pertemuan bertujuan untuk melanjutkan pembicaraan sebelumnya tentang pengcepatan penuntasan Negosiasi I-EU CEPA.
Airlangga menekankan bahwa Indonesia tetap berkomitmen menyelesaikan perundingan secepatnya demi membuka lebih banyak peluang perdagangan dan investasi, khususnya dengan negara-negara anggota Uni Eropa.
Kami setuju untuk tetap berkolaborasi dan mengambil keuntungan dari peluang yang tersedia sambil meneguhkan prinsip-prinsip kesetaraan.
rule of law
,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/5).
Seperti yang dikenali, rundingan I-EU CEPA sudah bermula pada tahun 2016 dan menghadapi 19 pusingan. Perjanjian ini adalah menyeluruh, merangkumi perkara-perkara penting seperti dagangan barangan dan perkhidmatan, pelaburan, penyediaan awam, penyesuaian peraturan, serta kerjasama dalam membangunkan kebolehan.
Komisioner Sefcovic mengapresiasi hasil pertemuan sebelumnya antara Chief Negotiator kedua pihak sebagai langkah positif dalam mendorong kemajuan negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Lebih lanjut, saat ini Uni Eropa juga tengah melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait isu tarif dan perdagangan.
Di tengah gejolak perdagangan global, komitmen Indonesia dan Uni Eropa untuk menyelesaikan Perundingan I-EU CEPA menjadi semakin relevan. Dengan kondisi sekitar 87% perdagangan barang dunia berlangsung di luar keterlibatan Amerika Serikat, semakin menegaskan urgensi diversifikasi mitra dagang dan penguatan kerja sama regional. Kedua pihak sepakat untuk terus menjaga komunikasi intensif serta mencari solusi atas isu-isu teknis yang tersisa.
“Penyelesaian negosiasi I-EU CEPA dipercaya dapat memperkokoh dasar kolaborasi ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa untuk menyikapi berbagai tantangan global yang kian rumit,” jelas Airlangga.