Pecatur Muda Sleman Shafira Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Pecatur Muda Sleman Shafira Lolos ke Piala Dunia Catur 2025


lowongankerja.asia

Master Nasional (MN) Herfesa Shafira Devi, pecatur muda asal Sleman dalam kategori junior, berhasil menyabet gelar juara di Kategori Putri Asia Tenggara zona 3.3 Kejuaran Catur pada tahun 2025 yang diselenggarakan di Mongolia. Prestasi ini juga membawanya berhak tampil di Piala Dunia Catur 2025.

Herfesa Shafira Devi berhasil maju ke Piala Dunia 2025 setelah melalui proses yang penuh drama di putaran ketujuh atau final zona Asia 3.3 Kejuaraan Catur 2025 di Hotel Holiday Inn, Ulan Bator, Mongolia pada hari Kamis (1/5/2025).

Shafira sukses memperbesar kesempatan langka dan hampir mustahil dengan menumbangkan juara papan atas asal Mongolia, WFM Munkhzul Turmunkh berpoin 2301.

Walaupun sedang memegang buah hitam, Shafira tetap menjadi penguasa dalam pertandingan ini yang berfokus pada pembukaan Ruy Lopez: Morphy Defense Exchange Variation. Dengan kemenangan yang meyakinkan, Shafira unggul satu perwira Gajah dan berhasil membendung perlawanan Turmunkh hingga langkah ke-44.

Walau demikian, kemenangan tersebut belum secara langsung mengonfirmasi bahwa Shafira akan menjadi pemenang dan mendapatkan tiket otomatis ke posisi juara dalam kompetisi untuk puteri. Hasil akhir tetap bergantung pada perolehan skor dari dua pemain catur asal Mongolia yang berada di peringkat kedua dan ketiga tabel klasemen.

Beruntung rival utamanya yaitu WCM Khishigbaatar Bayasgalan yang menempati posisi kedua dengan 6,5 poin berhasil dikalahkan oleh pemain catur dari Filipina, WGM Janelle Mae Frayna.

Namun, seorang kompetitor lain dari Mongolia bernama WFM Amgalan Enkh Enkhrii berada di posisi ketiga dengan mengumpulkan 6 poin, melewati Hoang Tu Linh Luong (Vietnam). Hal ini menjadikan total skornya setara dengan Shafira, yaitu 7 poin.

Akhirnya, pemenang kategori Putri dari Zona Asia 3.3 Kejuaran Catur tahun 2025 serta pemegang tiket untuk masuk ke Piala Dunia Catur akan diputuskan melalui sistem penilaian Tie Break.

Hingga babak kedelapan, Shafira dikalahkan oleh Amgalan dengan selisih 40 angka pada penghitungan tie break, yaitu 2206 dibandingkan 2246.

Namun, berkat kemenangan melawan WGM Turmunkh Munkhzul yang memiliki peringkat Elo sebesar 2301 pada ronde kelima belas, sedangkan Amgalan berhasil mengalahkan lawan dengan peringkat Elo 1939 yang lebih rendah.

Rata-rata rating para pesaingnya sejak putaran 1 hingga 8 ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan Amgalan. Oleh karena itu, Shafira memiliki keunggulan dalam tie break melawan Amgalan dengan perolehan skor 2218 banding 2208. Keduanya hanya berselisih 10 poin saja.

Berkat pencapaiannya ini, Shafira menjadikan diri sebagai pecatur Indonesia keempat yang berhasil lolos ke Piala Dunia Catur menyusul Grand Master (GM) Utut Adianto, GM Susanto Megaranto, serta Grand Master Wanita (GMW) Medina Warda Aulia.

Di samping berkesempatan untuk mendapatkan trofi dan hadiah uang senilai 1500 Dollar AS serta tiket otomatis menuju Piala Dunia Catur 2025, Shafira—yang merupakan peserta tanpa unggulan dalam turnamen ini—juga berhasil meningkatkan peringkat Elo-nya dengan signifikan. Sebelumnya bernilai 1983, namun kini melonjak tinggi hingga mencapai 2378.

Kelima pemain catur Indonesia yang lain tidak berhasil menduduki peringkat ketiga teratas.

Saya Yoseph Theolifus Taher yang hingga tahap kelapan masih memiliki kesempatan untuk memperebutkan tiket hanya bisa mengambil tempat ke-12 dengan total 5,5 poin.

Selanjutnya, IM Nayaka Budhidharma yang menunjukkan performa baik pada kelima putaran pertama dalam kategori Open pun akhirnya berada di posisi ke-16 dengan total 5 poin. Di samping itu, GM Novendra Priasmoro mengalami kemunduran dan finis di peringkat ke-19 juga dengan 5 poin, diikuti oleh FM Satria Duta Cahaya yang mendapat tempat ke-22 dengan jumlah poin sama.

Selanjutnya, Wim Laysa Latifah yang berkompetisi dalam kategori Putri bersama Shafira menduduki posisi ke-7 dengan skor 6,5 poin.

Seperti halnya dalam kategori Putri, pemenang gelar juara serta dua tempat untuk lolos ke Piala Dunia Catur di kategori Open pun harus diputuskan melalui perhitungan nilai Tie Break.

Hingga akhir tahap kelima belas, ketiganya yang menduduki posisi teratas memiliki jumlah poin yang sama, yaitu tujuh poin.

GM Tin Jingyao mengkonfirmasi kemenangannya dan lolos ke Piala Dunia Catur 2025 di India dengan meraih skor Tie Break tertinggi yaitu 2394 poin.

Posisi sebagai runner-up serta hak untuk mendapatkan satu tiket lagi di kelompok Open berhasil direbut oleh perwakilan tuan rumah Mongolia, IM Uurtsaikh Agibileg, yang menang dalam pertandingan tie break melawan rekannya dari negara yang sama, IM Sugar Gan Erdene, yang duduk di posisi tiga. Skor mereka masing-masing adalah 2366 dibandingkan 2277.

Henry Hendratno, yang menjabat sebagai Manajer Tim Catur Indonesia dan juga Sekretaris Jenderal PB Percasi, menyampaikan bahwa Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 di Mongolia, berlangsung dari tanggal 23 April hingga 2 Mei 2025, akan diclosing secara resmi pada malam hari ini, tepatnya pukul 18:00 waktu setempat atau jam 17:00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *