- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
fragrances, perfumesfragrances, perfumes - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
18
lowongankerja.asiadonesia
– Untuk banyak orang, parfum merupakan pedang utama agar bau badan tetap segar seharian.
Tetapi, adakah di antara kalian yang merasa bahwa penggunaan parfum pada waktu berkeringat malah membuat baunya tubuh menjadi lebih tidak sedap, terlebih lagi untuk bagian ketiak?
Bisa jadi Anda merasa bingung, bagaimana mungkin hal tersebut terjadi? Faktanya, ada penjelasan ilmiah untuk fenomena ini, dan bukan sekadar soal kekuatan atau harga dari parfum yang digunakan.
Hariang Bukan Penyebab Bau, Tetapi Bakteri!
Pertama-tama, perlu diingat bahwa keringat secara alamiah sebenarnya tidak memiliki bau.
Pelahan merupakan zat yang dihasilkan oleh kelenjar pelahatan guna membantu menjaga temperatur badan.
Akan tetapi, aroma tak menyenangkan timbul saat bakteri yang berkembang biak pada lapisan kulit, terlebih di bagian seperti ketiak, menguraikan keringat tersebut.
Mikroorganisme tersebut merubah protein serta lemak pada keringat menjadi zat berbentuk asam yang kemudian menimbulkan aroma tak menyenangkan.
Parfum Gagal Menghilangkan Bau Ketiak dengan Optimal
Saat kamu merasa ketiak mulai berkeringat, naluri pertama mungkin adalah menyemprotkan parfum untuk menyamarkan bau.
Sayangnya, parfum bukan dibuat untuk menyelesaikan masalah bau akibat bakteri di ketiak.
Sebaliknya, parfum hanya menghasilkan lapisan wangi di atas baunya yang telah ada dan justru kerap kali membuat kondisinya menjadi lebih buruk.
Aroma parfum yang bercampur dengan bau ketiak bisa menghasilkan kombinasi yang tidak menyenangkan.
Terkadang, zat-zat tertentu dalam pewangi bisa berinteraksi dengan senyawa asam yang diproduksi oleh bakteri di area ketiak, sehingga menciptakan aroma yang semakin kuat dan tak sedap.
Kimia di dalam parfum bisa bereaksi dengan keringat.
Di luar soal bakteri, parfum juga memiliki sejumlah zat kimia yang bisa merespons dengan keringat serta temperatur badan yang tinggi.
Keringat, terutama yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin di ketiak, lebih kaya akan protein dan lemak.
Ketika parfum disemprotkan ke kulit yang berkeringat, ada potensi reaksi kimia yang terjadi antara komponen parfum dan keringat, yang dapat menyebabkan perubahan bau.
Oleh karena itu, bukannya menutupi baunya, parfum justru dapat memperparah aroma di area ketiakmu saat mulai berkeringat.
Komposisi alkohol pada pewangi bisa menyebabkan iritasi kulit
Kebanyakan parfum mengandung alkohol yang berfungsi untuk menguapkan aroma parfum dan membuatnya tahan lama di kulit.
Sayangnya, saat disemprotkan ke kulit yang berkeringat atau lembap, alkohol bisa menyebabkan iritasi.
Kulit yang teriritasi bisa mengaktifkan kelenjar peluh agar menghasilkan lebih banyak keringat, sehingga menyebabkan baunya di area ketiak menjadi lebih kuat.
Memakai parfum ketika berkeringat sepertinya ide yang mudah, namun justru dapat memperburuk aroma di area ketiak.
Lebih baik, concentrate pada tindakan preventif seperti mengaplikasikan deodorant yang sesuai, menjaga kebersihan area ketiak, serta memilih pakaian yang membantu aliran udara.
Maka dari itu, Anda masih dapat merasa fresh tanpa harus risau tentang campuran antara wangi parfum dan baunya ketiak! (*)
Clara Ristiani