- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, health, illness, social issues, societyculture, health, illness, social issues, society - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
18
lowongankerja.asia
– Tanda-tanda nonverbal seperti itu bisa menyediakan pemahaman penting tentang apa yang dialami oleh orang-orang di sekeliling kita, kerap kali menunjukkan lebih dari apa yang bisa disampaikan melalui ucapan.
Indikasi-indikasi tersebut umumnya kurang jelas, namun jika Anda menyadarinya, hal itu akan membuat Anda lebih waspada saat berbicara dan bertindak.
Di mana Anda bisa meningkatkan rasa empati, menyesuaikan metode Anda, serta membuat lingkungan yang lebih hangat untuk dialog yang otentik?
Berikut 5 tanda bahasa tubuh orang merasa diintimidasi oleh lawan bicaranya, sebagaimana dikutip dari situs Personal Branding Blog.
1. Menjaga jarak fisik
Apabila ada orang yang terus-menerus menjaga jarak lebih lebar daripada biasanya, hal itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka mengalami ketidaknyamanan.
Walau pembatasan personal bervariasi antara satu individu dengan lainnya serta budaya ke budaya, adanya perbedaan sangat signifikan bisa menggambarkan hasrat akan proteksi emosional.
Jika sebaliknya mereka mendorong kursi mereka ke belakang atau menjauhkan diri saat saya mendekati, saya pun mulai meragukan apakah terdapat ketidaknyamanan dalam interaksi tersebut.
Terkadang situasi tersebut bisa disebabkan oleh selera individu yang menginginkan area bebas yang luas. Namun, bila kondisi itu seringkali timbul, pikirkanlah apakah perilaku atau cara pandang Anda lah yang mendorong hal tersebut.
Oleh karena itu, bila Anda menyaksikan seseorang kerap kali menjaga jarak secara fisikal, ini dapat menandakan bahwa mereka merasa Anda terlampau ekstrim atau menyeramkan bagi mereka dalam konteks tertentu.
2. Hindari pertemuan tatap muka secara langsung
Jika ada yang mengelakkannya, kemungkinan besar karena mereka pendiam, kurang konsentrasi, atau merasakan cemas dalam interaksi sosial. Akan tetapi, jika secara terus-menerus sulit melihat langsung kepada Anda, ini dapat pula jadi tanda adanya unsur paksaan. Menjaga kontak mata sangat mendukung pembentukan rasa percaya serta ikatan interpersonal.
Apabila orang lain menganggap Anda terlalu dominan, mereka bisa jadi akan merasa nyaman untuk menjauh. Memang benar bahwa setiap dari kita memiliki saat-saat di mana kita lelah atau kewalahan, sehingga penting juga untuk melihat situasinya dengan bijak.
Melakukan penghindaran secara konsisten, misalnya dengan memandangi lantai atau melirik atap saat sedang berbincang, adalah tanda adanya rasa tidak nyaman yang besar. Apabila Anda mendeteksinya, sebaiknya coba untuk menyesuaikan cara pandang Anda.
3. Mengungkapkan ketakutan yang berlebihan
Menggebuk kaki, menggerak-gerakkkan jari di atas meja, atau memainkan sebuah pulpen—perilaku-perilaku berulang ini bisa membantu orang untuk meluapkan energi kecemasan mereka.
Apabila Anda mencatat bahwa kecemasan Anda bertambah tiap kali berinteraksi dengan seseorang, bisa jadi itu menunjukkan kalau mereka merasa cemas atau takut saat bersama Anda. Gerakan-gerakan tidak tenang yang sedikit dapat bukan masalah besar. Akan tetapi apabila individu tersebut tampak lebih banyak melakukan gerakan-gerakan itu ketika dekat dengan Anda daripada pada orang lain, maka akan bijaksana untuk mempertimbangkan hal ini.
Dengan memahami pengaruh yang kami timbulkan terhadap orang lain, kami bisa mengecilkan beban ketika dibutuhkan dan mendukung orang lain agar merasa tenang saat berkumpul dengan kami.
4. Berkata lebih singkat daripada kebiasaan
Apabila ada orang yang mendadak menjadi kaku, hampir tak beranjak maupun berceloteh, bisa jadi ini pertanda kalau mereka belum merasa leluasa atau benar-benar tenang untuk menyuarakan pendapatnya.
Rasanya canggung di masyarakat bisa membuat otak seseorang terasa kosong, sehingga menurunkan kapabilitas mereka dalam merumuskan pemikiran yang jernih dan berkesinambungan.
5. Memperlihatkan keramahan yang terlalu banyak
Walaupun bersikap santun biasanya adalah hal positif, tetapi bertindak terlalu berlebihan sampai tampak seperti memanjatkan bisa jadi pertanda dari rasa cemas.
Bayangkan momen-momen ketika Anda merasa harus tertawa terbahak-bahak saat mendengarkan lelucon dari bos atau tersenyum senang setiap kali berjumpa dengan orang yang memiliki posisi lebih tinggi.
Hal tersebut tidak menunjukkan bahwa individu tersebut adalah seorang tiran; mungkin saja ini hanyalah suatu bentuk interaksi kekuasaan dalam situasi tertentu. Apabila Anda mencurigai seseorang yang selalu berupaya untuk tampak sangat menggoda atau ramah, pikirkanlah apakah suasana di lingkungan mereka nyaman serta terbuka bagi semua pihak.
Terkadang, dengan menyampaikan bahwa Anda menghormati pandangan yang lugas dan secara ikhlas menunjukkan hal itu bisa meringankan ketakutan mereka akan penilaian.