- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, culture, lifestyle, mental health, psychology of everyday lifebusiness, culture, lifestyle, mental health, psychology of everyday life - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
lowongankerja.asia
– Kendala dalam hidup untuk orang dewasa adalah bertarung melawan identitas pribadi mereka sendiri, seringkali sebagian besar dari mereka mengalami beragam tekanan yang membuatnya sulit untuk menjaga jati diri.
Sesuai dengan pernyataan yang diambil dari situs web Pijar Psikologi pada hari Sabtu (25/04), “Perjalanan paling sulit dalam hidup adalah mencari jati diri. Petualangan tersulit lainnya ialah merasakan hilangnya identitas diri. Sementara itu, petualangan sejati yang memberikan kebahagiaan dan rasa bersyukur merupakan saat kita berhasil mengenali kembali diri sendiri.”
Hilangnya rasa identitas dapat pula dipicu oleh ekspektasi tak terpenuhi, misalnya kurang sukses di karir, ditolak sahabat, hubungan asmara bubar, ataupun perselisihan dengan orang tua. Kebahagiaan yang kita impikan hanyalah janji manis semata atau sekadar khayalan belaka.
Namun, penting untuk dipahami bahwa ini adalah suatu proses dan tidak mengakhiri semuanya. Menurut artikel di laman Personal Branding pada hari Sabtu (25/04), individu yang sudah menemukan identitas mereka kembali ketika memasuki usia pertengahan kehidupan sering kali berani mengerjakan enam poin berikut:
1. Mereka mengizinkan dirinya berkembang melebihkan pengalaman lampau mereka.
Bagian paling menantang dari merombak kehidupan bisa jadi adalah meninggalkan gambar diri yang sudah kita bentuk. Anda mungkin telah menginvestasikan banyak tahun untuk dikenal sebagai “pribadi yang handal”, “istri sempurna”, “cerita sukses bisnis”, atau versi ideal manusia yang selalu diproyeksikan oleh orang sekitar.
Namun saat Anda mulai melewati identitas lama tersebut, hal itu dapat menjadi menyeramkan dan memusingkan. Akan tetapi, bagi mereka yang mengenali kembali jatidiri pada masa pertengahan hidupnya, sudah banyak belajar untuk mentolerir rasa tidak nyaman ini.
2. Mereka lebih memilih perkembangan dibandingkan dengan kenyataan yang menyenangkan.
Kenikmatan dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan namun biasanya tidak membawa pergeseran signifikan. Seseorang yang mulai meniti jejak baru saat berada dalam tahap usia dewasa telah merasakannya; mereka rela meninggalkan kenyamaan singkat demi kepuasan lebih lama.
Mungkin itu tampak seperti pindah ke sebuah kota baru tempat mereka tak kenal siapun, kembali ke sekolah dengan berada di antara teman sebaya yang sebagian lebih muda, atau memulai bisnis tanpa ada janji pasti akan kesuksesannya.
Perkembangan bisa terasa kurang menyenangkan. Namun, rasa nyaman itu sendiri takkan merubah hidup Anda. Orang-orang yang menemukan kembali identitas asli mereka saat masa pertengahan hayat sering kali berhadapan dengan kekhawatiran namun tetap bertindak.
3. Mereka rela menyakiti perasaan orang lain
Para individu yang menyadari kembali dirinya perlu merelakan hal tersebut. Mereka mengakhiri kehidupan mereka demi penerimaan orang lain dan memulai hidup sesuai jati diri, serta menyadari bahwa hal itu tidaklah munafik.
Sesuai dengan kata-kata Brené Brown: “Keberanian dalam membatasi sesuatu berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengasihi diri sendiri, meskipun hal itu bisa menyebabkan kekecewaan bagi pihak lain.”
4. Mereka menanggung akibat dari keputusan yang diambilnya
Seringkali sangat sederhana untuk mengkritik kondisi hidup, pekerjaan, metode pendidikan orangtua, atau bahkan dinamika pernikahan. Namun, mereka yang berhasil merenungkan identitasnya pada masa pertengahan hayat akan terus-menerus memeriksa refleksi diri dan mencerminkan: “Bagaimana kontribusi saya dalam situasi ini? Apa tindakan alternatif yang dapat saya ambil saat ini?”
Semua ini berkaitan dengan mengambil kembali kekuatan pribadi. Tanggung jawab artinya berhenti menanti situasi ideal, serta tidak lagi mempercayai perubahan pada oranglain sebagai prioritas utama.
5. Mereka menanyakan hal-hal yang lebih tepat
Saat seseorang menemui titik putusannya, tindakan paling nekat yang bisa dilakukannya ialah menguji kembali kebiasaan dan norma-norma yang sudah tertanam dalam hidupnya. Sebaliknya dari pertanyaan “Bagaimana pendapat orang lain?” menjadi “Apakah ini sesuatu yang bisa menyenangkan hatiku?”
Pencarian kembali akan identitas bukan bermula dari profesi terbaru atau pun tempat tinggal baru. Hal ini diawali oleh deretan pertanyaan baru yang mampu mentransformasi perhatian dari rasa takut menuju peluang potensial.
6. Tindakan mereka terkesan kacau dan kurang sempurna.
Saat melaju maju, meskipun terasa kikuk dan penuh keraguan, mereka mengembangkan rasa percaya diri. Kau menunjukkan kepada dirimu sendiri bahwa mampu bertahan dalam ketidakk nyamanan serta meraih hal-hal baru di sana.
Inilah hasil dari proses rediscovery. Bukan perencanaan grandiose, bukan pula periode waktu ideal, melainkan keberanian yang berkelanjutan namun tak selalu sempurna.