- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
audio, entertainment, movies, news, popular cultureaudio, entertainment, movies, news, popular culture - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
18
lowongankerja.asia
– Ada sebuah kebiasaan aneh yang kerap membuat bingung sebagian besar orang: beberapa individu merasa harus mengaktifkan subtitles ketika menyaksikan film atau tayangan kesukaan mereka, walaupun penglihatan pendengaran mereka baik-baik saja. Meskipun kualitas audio sudah sangat jernih tanpa adanya hambatan apapun, kebiasaan tersebut masih dipertahankan oleh mereka.
Seringkali, perilaku ini menyebabkan rasa ingin tahu pada lingkungan sekitar. Mengapa mereka memutuskan untuk mengaktifkan teks tertulis? Apa alasannya menggunakan metode ini terlihat lebih baik? Faktanya, ada berbagai macam motivasi dibalik kebiasaan itu.
Berdasarkan laporan dari Geediting pada hari Sabtu (26/4), di bawah ini terdapat delapan karakteristik yang biasanya ditunjukkan oleh mereka yang senantiasa memakai subtitle walaupun kemampuan mendengarnya sudah cukup baik.
1. Mereka Menjelajahi Pemahaman yang Lebih Dalam
Untuk beberapa pihak, subtitle bukanlah fitur pelengkap semata. Justru bagi mereka, subtitle merupakan elemen penambah wawasan yang memperkaya pengertian tentang narasi dalam film atau acara yang ditonton tersebut. Walaupun tak memiliki kendala pada pendengaran, subtitle menyediakan data tambahan untuk para penikmatnya, misalnya percakapan berlebihan dan deskripsi latar suara yang mungkin luput dari perhatian.
Dengan adanya teks terjemahan di bawah layar, penonton bisa mengenali lebih banyak detil, sehingga menjadikan momen nonton menjadi lebih berkesan. Hal ini tidak berkaitan dengan keharusan, tetapi seputar hasrat untuk menyelami seluruh elemen dalam narasi yang ditampilkan.
2. Mereka Menyayangi Detil-detil Bahasa
Untuk beberapa pihak, menonton video ber-subtitle merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan pemahaman terhadap suatu bahasa. Mereka merasakan kesenangan dari penyampaian dialog melalui susunan kata serta pengucapan karakternya dengan nada dan irama khas. Dengan adanya subtitle ini, penonton dapat menyimak tiap-tiap perkataan secara teliti layaknya seseorang tengah membaca sebuah novel sembari menyaksikan sinema.
Meski demikian, ketika menjumpai kata atau kalimat baru, teks tertulis membantu mereka untuk secara instan mengidentifikasi cara pengucapannya serta artinya. Untuk mereka, hal tersebut mirip dengan pembelajaran bahasa interaktif yang meningkatkan wawasan mereka.
3. Mereka Menjunjung Prinsip-Prinsip Albert Einstein
Albert Einstein pernah menyampaikan, “Asal usul ilmu yang sesungguhnya berasal dari pengalaman.” Untuk orang-orang yang biasa memakai subtitle, hal tersebut amat penting. Melihat film atau acara televisi dengan teks terjemahan tak hanya menjadi suatu kegiatan diam, tetapi juga merupakan bagian dari interaksi langsung dengan narasi itu sendiri.
Dengan menengok teks yang tampil di layar, mereka dapat mengerti bukan saja isi pesan tersebut, namun juga metode penyampaianya. Hal ini meningkatkan pengetahuan mereka tentang alur cerita, sambil menyajikan suatu pengalaman yang jauh lebih kompleks dan bermakna.
4. Mereka Merupakan Bagian dari Gerakan Global yang Sedang Bertumbuh
ternyata, kebiasaan menonton dengan teks terjemahan menjadi semakin umum di mata publik, bahkan bagi mereka yang tak punya masalah pendengaran. Menurut laporan Ofcom tahun 2016 tentang situasi di Britania Raya, ditemukan bahwa kira-kira 7,5 juta warga negara disana sering kali memakai fitur ini untuk nonton video atau film, namun hanya sekitar 1,5 juta individu saja yang termasuk dalam kelompok penyandang cacat pendengaran.
Kebiasaan ini tak sekadar terlihat di Britania Raya, melainkan juga merambah ke seluruh penjuru dunia. Penerapan teks tambahan pada video sudah menjelma sebagai rutinitas nonton yang semakin bersahabat bagi beragam lapisan masyarakat, bahkan untuk orang tanpa gangguan pendengaran sekalipun. Hal itu mencerminkan pergantian paradigma dalam konsumsi informasi visual.
5. Mereka adalah Pengelola Tugas yang Handal
Pemanfaatan teks tertulis dalam video menyediakan tingkat kebebasan yang lebih besar bagi penonton. Misalnya, seseorang dapat menyiapkan makanan di ruang masak atau merapikan baju di luar kamar tidur dan masih setia dengan tayangan kesukaannya tanpa perlu selalu fokus pada monitor televisi. Lewat fitur ini, orang tersebut dapat mendapatkan informasi dari dialog di layar bahkan jika pandangan mata tak sepenuhnya tertuju padanya.
Subtitel memungkinkan penonton untuk menjalankan beberapa tugas secara bersamaan, sehingga menyebabkan pengalaman menonton menjadi lebih mudah dan efektif. Untuk para penonton tersebut, hal itu merupakan metode yang bijak dalam mengoptimalkan waktunya.
6. Mereka Adalah Orang-Orang dari Dunia yang Terbuka
Dalam era globalisasi saat ini, masyarakat banyak mengapresiasi karya-karya dari beragam negara dengan warisan budaya uniknya. Fitur subtitle membantu penonton menikmati film ataupun tayangan asing, meski percakapan telah diubah ke dalam bahasa yang dipahami oleh mereka.
Tidak hanya digunakan untuk memahami bahasa saja, subtitel juga membantu penonton menangkap nuansa kebudayaan yang lebih otentik. Lewat penggunaan subtitel ini, orang bisa mengenal frasa baru, menyimak konteks sosial dengan baik, serta belajar bahasa asing tanpa disadari.
7. Mereka Menyayangi Kebutuhan Sesama
Pengguna yang rutin mengandalkan teks tertulis dalam video umumnya menunjukkan rasa simpati serta peduli pada sesama. Sebagai contoh, ketika nonton beramai-ramai dengan saudara atau kawan yang alami masalah pendengaran, teks tambahan tersebut membantu mereka untuk tetap merasakan kesenangan menyaksikan acara tanpa hambatan.
Di samping itu, dalam lingkungan yang ramai, subtitle bisa membantu mereka yang mengalami hambatan dalam pendengaran. Hal ini menciptakan atmosfer yang inklusif sehingga setiap individu tetap dapat turut serta menikmati momen nonton bersama secara menyeluruh tanpa rasa terasingkan.
8. Mereka Totalitas Dalam Menyelami Narasi
Fitur paling jelas dari orang-orang yang rutin menggunakan subtitle adalah derajat partisipasi mereka yang tinggi saat menonton. Mereka bukannya cuma mengikuti alurnya saja, tetapi juga berperan serta secara aktif dengan membaca dan memahami tiap kalimat yang ditampilkan di layar.
Dengan bantuan teks terjemahan di layar, penonton dapat menyelami setiap momen dengan cara yang mendalam, seperti mereka benar-benar ikut serta dalam narasi tersebut. Meskipun hal ini mengharuskan untuk memiliki konsentrasi dan ketekunan tambahan, namun juga menciptakan suatu sensasi nonton film yang semakin kuat dan memuaskan.
Orang yang tetap memakai subtitle walaupun pendengarannya normal masih punya metode tersendiri untuk menyaksikan sebuah acara. Mereka tidak sekadar penonton biasa, tapi mereka adalah pribadi yang berusaha mendapatkan pengertian lebih jauh sambil menghargai detil dari suatu bahasa. Keinginan ini juga mencerminkan sikap terbukanya pada perkembangan trend internasional, sekaligus memberi gambaran tentang kepedulian dan simpatinya kepada orang lain.
Maka dari itu, subtitle tidak semata-mata berfungsi sebagai alat pendukung, melainkan juga menjadi media untuk meningkatkan kenikmatan saat menonton. Untuk orang-orang yang sudah biasa menggunakannya, hal tersebut merupakan metode bagi mereka agar dapat menyelami cerita dengan lebih baik serta merasakan setiap detil dalam tayangan tersebut.