Nasib Mereka: Bayi 11 Bulan dan Ibunya Hidup di Bawah Jembatan Gedangan Setelah Dievakuasi



– Cerita mengharukan tentang Akhmad Yusuf Afandi (32) dan cucunya Zafa (11 bulan), yang hidup di bawah jembatan dekat Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, pada akhirnya mendapatkan penyelesaian.

Yusuf beserta pembantunya Zafa mendapati harapan yang lebih baik.

Plt UPT Perlindungan dan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Liponsos Dinsos Sidoarjo, Yudi, mengatakan bahwa saat ini Yusuf dan bayiannya, Zafa, telah bersua dengan keluarganya.

“Yang pertama sudah diambil oleh kakaknya, dia akan kembali ke Jombang,” ujar Yudi ketika diwawancara Kompas.com pada hari Jumat, 30 Mei 2025.

Sebelumnya, cerita tentang Yusuf beserta bayi Zafa-nya menjadi perbincangan luas di platform-media sosial sesudah dikirimkan oleh seorang pembuat-konten bernama @najib_spbu.

Pada videonya, Yusuf terlihat tinggal sendirian di bawah jembatan Sidoarjo dan mencari barang-barang bekas untuk menyokong bayinya yang masih berumur 11 bulan.

Yusuf mengakui dirinya hanya makan setiap dua hari sekali supaya dapat menyediakan susu bagi Zafa.

Sementara itu, istrinya, sesuai dengan keterangannya, sudah meninggal dua bulan usai melahirkan Zafa.

Yusuf menyatakan bahwa dia tidak mampu menutupi biaya sewa kamarnya.


Dibangunkan rumah

Pemilik akun TikTok @najib_spbu mengatakan bahwa dia merencanakan untuk membangun sebuah rumah bagi Yusuf dan buah hatanya yang bernama Zafa.

Ini menjadi jelas sesudah seorang warganet mengharapkan agar Najib kerapkali mampir melihat Yusuf dan Zafa yang berada di Jombang.

“Sungguh menangis, harap Mas Najib sesekali cek Dek Zafa dalam beberapa bulan, khawatir terlalu lama Bapaknya Dek Zafa merasa sungkan untuk mengambil alih dari keluarga dan memilih kembali ke Sidoarjo. Semoga Mas Najib tetap diberi kesehatan dan berkat,” tulis netizen tersebut.

Najib juga menyampaikan niatnya untuk membangun rumah bagi Yusuf dan buah hati mereka.

“Kita akan menyediakan tempat tinggal bagi mereka, insyaAllah. Mohon doa yang baik untuk mereka, dan saat ini penyelesaiannya terbaik dengan mengembalikan mereka kepada kerabatnya dahulu,” kata Najib.


Masa Lalu yang Kelam

Secara Administrasi, Yusuf terdaftar sebagai penduduk dari Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, di Kabupaten Mojokerto.

Meskipun demikian, sejak kecil dia sudah tidak tinggal serumah dengan keluarganya.

“Orang tuanya menitipkannya di panti asuhan. Sejak dulu, dia tidak pernah merasakan cinta dan kasih sayang dari orang tua,” kata Yudi.

Yusuf merupakan putra kedua dari empat bersaudara. Ibu beliau bekerja di luar kota, sementara bapaknya hilang tak berita, sehingga Yusuf berkembang menjadi seorang janda atau dhuafa.

Yusuf beserta kakak beradiknya pernah dikirim untuk menimba ilmu di ponpes.

Tetapi setelah meninggalkan tempat itu, mereka memilih untuk hidup secara terpisah dan tidak lagi menempati satu rumah bersama.

Saudaranya yang lebih muda sekarang hidup di Desa Balonggabus, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Di sisi lain, saudara tertua dari mereka berada di Jombang.

Yusuf cuma bisa menamatkan sebagian kecil dari pendidikan dasarnya di tingkat sekolah dasar dan bahkan belum lulus sepenuhnya.

Walaupun demikian, dia terkenal mempunyai keterampilan dalam urusan otomotif.

“Menurutnya ia dapat memodifikasi mesin,” jelas Yudi.

Saat ini, Dinas Sosial Jombang sudah menerima Yusuf untuk dilanjutkan penanganannya. Dia pun akan diberikan fasilitas pekerjaan dalam bidang otomotif.

Sekarang, Yusuf dan putranya Zafa tidak tinggal di bawah jembatan lagi.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *