- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
motor bikes, motorcycle riding, motorsports, racing, sportsmotor bikes, motorcycle riding, motorsports, racing, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
– Marc Marquez mengangkat kutukan untuk tim sepadannya di MotoGP.
Sampai sekarang belum pernah ada kawan sepenuhnya terlihat cemerlang seperti Marc Marquez.
Bahkan, Francesco Bagnaia sebagai pebalap utama tim pabrikan Ducati, malah semakin terpinggir setelah kedatangan Marc Marquez.
Marc Marquez sekarang menduduki posisi puncak dalam tabel juara, serta penyesuaiannya terhadap motor Ducati ternyata jauh lebih pesat daripada rekannya, Pecco Bagnaia.
“Ketika kami menyaksikannya tampil di sirkuit Texas, setiap kali memasuki window strategi selama lima menit, ia benar-benar mengontrol timnya,” ujar Michael Laverty dari TNT Sports.
Ia berperan seperti seorang direktur orkestra: dia menyetir kinerjanya dengan sebaik mungkin.
Laverty menyatakan, “Awalnya aku ragu untuk membahas hal ini, karena pada tahun kemarin aku merenungi, ‘Ia pasti akan beralih ke Ducati dan secara instan menjadi dominan’. Tetapi situasinya tak seluruhnya demikian dengan GP23. Sekarang ia telah memperoleh sebuah motory produksi, serta perlengkapan yang sesuai, dan tentunya kita semua sadar tentang bakatnya. Ia kini benar-benar memiliki kendaraan terunggul dalam barisan start. Mungkin timnya melawan pandangan tersebut, tetapi Marc nyata-nyatanya sudah dilengkapi dengan motor serupa para juara dunia, dan dirinyalah yang menciptakan perbedaan.”
Selanjutnya, Laverty menyebutkan, “Ini pasti sulit, kan? Apabila Anda memiliki seorang rekan setim yang dapat memanfaatkan motornya sedangkan Anda tidak bisa. Saya kira siapun yang bergabung dalam tim bersama Marc akan merasa kesulitan: seperti yang sudah terlihat dari Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa; siapapun yang masuk ke tempatnya itu, termasuk saudaranya sendiri di tahun lalu, hanyalah sekedar bayangan dirinya [pada tahun 2025].”
Sebaliknya, Neil Hodgson dari TNT Sports pula menggarisbawahi keahlian luarbiasa Marquez.
“Ini makin membuktikan seberapa besar kemampuannya. Tim baru, kepala kru baru, dan motor baru… semua berubah. Namun, ia masih yang terdepan. Ia bergabung dengan tim Pecco, masuk ke ruang pit Pecco; sementara itu, Pecco telah memiliki kepala kru yang sama selama bertahun-tahun, dan motornya hanyalah perkembangan dari model 2024. Sungguh mengagumkan,” katanya.
“Saya dari awal sudah yakin Marc akan menguasai musim ini,” ungkap Hodgson.
Saya kira di lubuk hati kami semua mengetahui bahwa bila Marc serasi dengan motornya, dia memiliki potensi luar biasa, dan sebenarnya itu yang sudah terjadi. Ia memancarkan kepercayaan diri yang kuat saat balapan, dan tentunya ia telah mencapai prestasi gemilang. Jika seseorang berkata tidak heran menyaksikan dominasi Marc musim ini, orang tersebut pasti sedang berbohong.
Pada saat ini, Marc berada di posisi teratas dalam klasemen kejuaraan dunia dengan unggul 72 poin atas Pecco Bagnaia.
Ini menjadikan posisi yang amat menguntungkan untuk Márquez berbekal nomor 93, sementara justru sungguh tak nyaman bagi Bagnaia.
“Apabila Enea Bastianini tetap berada di sana, Pecco pasti merasa lebih tenang, dia akan menjadi yang utama dalam tim,” ujar Hodgson.
Namun, tiap kali dirinya memeriksa catatan waktu, selalu terjadi keterlambatan sebesar dua, tiga, atau bahkan sampai empat sepersepuluh detik dibanding dengan Marc. Kondisi ini tentunya menimbulkan tekanan baginya. Meskipun ia dapat mengakses data dari Marc, namun hal itu tak serta-merta membuatnya mampu melakukan apa yang telah dilakukan oleh Marc.
(*)
Channel WA
,
,
X (Twitter)
,
YouTube
,
Threads
,
Telegram