- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, finance news, news, technology, technology companiesbusiness, finance news, news, technology, technology companies - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
lowongankerja.asia
Microsoft sekali lagi mengumumkan PHK skala luas.
Pada kesempatan kali ini, perusahaan teknologi besar berbasis di Amerika yang mengembangkan sistem operasi Windows tersebut telah melakukan pemutusan hubungan kerja kepada kurang lebih 6.000 pekerja, hal ini setara dengan pengurangan 3% jumlah stafnya secara global.
Ini menjadi gelombang pengurangan staf terbesar di Microsoft dalam dua tahun belakangan, menyusul pemotongan 10.000 jabatan yang dilakukan perusahaan tersebut di awal tahun 2023.
Pemutusan hubungan kerja baru-baru ini diketahui mempengaruhi beragam tingkat posisi, tim, serta area geografis, dengan 1.985 karyawan yang terdampak di markas utama Microsoft di Redmond, Washington.
Pada pengumumannya, firma yang dibangun oleh Bill Gates tersebut mengungkapkan bahwa restrukturisasi itu dikerjakan guna menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar yang selalu bervariasi dan meningkatkan kedudukan perusahaannya menuju masa mendatang.
Satu poin utamanya adalah mengurangi tingkat hierarki manajerial yang dinilai terlalu banyak.
Pemutusan kerja ini berlangsung walaupun keadaan finansial Microsoft tetap stabil.
Perseroan mengumumkan keuntungan bersih per quarter senilai 25,8 miliar dolar AS (kira-kira 415 triliun rupiah) serta menyampaikan perkiraan optimis di penghujung bulan April kemarin.
Saham Microsoft meraih puncak tertingginya untuk tahun ini dan menetap di harga 449,26 dolar AS (kira-kira Rp7,2 juta) pada hari Senin.
Pemutusan kerja sekarang ini tidak didasarkan pada prestasi pekerja, berbeda dengan pengurangan yang terjadi di bulan Januari kemarin.
CEO Microsoft Satya Nadella sebelumnya mengumumkan bahwa perusahaan berencana untuk menyesuaikan taktik pemasaran dan penjualan, khususnya setelah pertumbuhan layanan cloud Azure merosot di luar bisnis kecerdasan buatan (AI), seperti dilaporkan KompasTekno dari CNBC pada hari Rabu, 14 Mei 2025.
Perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja di tahun 2025
Microsoft tidak sendirian dalam hal pengurangan karyawan di tahun 2025 ini sebagai salah satu perusahaan teknologi.
Belakangan ini, Panasonic Holdings Corporation sebagai sebuah perusahaan multinasional telah menyatakan niat mereka untuk memotong jumlah pekerjanya di seluruh dunia hingga sekitar 10.000 orang, hal ini setara dengan sekitar 4% dari total karyawannya.
Pemutusan hubungan kerja, yang akan disebar luaskan dengan adil di antara unit domestic dan international, adalah sebagian dari usaha pembenahan menyeluruh yang dimaksudkan untuk memperbaiki efisiensi operasional serta keuntungan.
Minggu lalu, perusahaan keamanan siber CrowdStrike pun telah menyatakan pemutusan hubungan kerja sebesar 5% dari jumlah seluruh pegawai mereka.
Amazon juga telah mengambil tindakan serupa sebelumnya guna menyederhanakan struktur organisasinya.
Pemutusan hubungan kerja masal pun dijalankan oleh perusahaan chip besar Intel pada bulan April 2025. Sebenarnya, kinerja bisnis Intel telah menunjukkan penurunan sejak tahun sebelumnya.
Intel juga mengambil sejumlah langkah untuk memastikan bahwa kegiatan usahanya terus berlanjut pada tahun ini dan yang akan datang, salah satunya dengan melakukan pengurangan staf.
Google adalah perusahaan teknologi selanjutnya yang mengumumkan pemecatan besar-besaran di bulan April tahun 2025.
Menurut laporan dari The Information, banyak pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja berasal dari departemen Platform dan Devices.
Bagian ini meliputi berbagai macam layanan dan barang produksi Google, termasuk ponsel pintar varian Pixel, sistem operasi Android, serta perambannya yang bernama Chrome.
Perwakilan resmi dari Google menyebutkan bahwa pemecatan karyawan kali ini bertujuan untuk memperbaiki efisiensi bisnis setelah penggabungan bagian Platform dengan Divisi Perangkat yang terjadi beberapa tahun sebelumnya.
Meta, perusahaan utama di balik Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Messenger, telah menyatakan niatnya untuk mengurangi jumlah staf sebesar 5% pada tahun ini.
Angka tersebut menggambarkan kurang lebih 3.600 pekerja dari perusahaan Meta yang berlokasi di berbagai negara di dunia.
CEO Meta, Mark Zuckerberg menyebutkan bahwa PHK akan ditentukan berdasarkan evaluasi performa.
Karyawan yang dinilai kurang mahir, akan berpengaruh oleh rencana ini.
PHK pertama sudah terealisasi pada bulan Februari 2025, yang dilakukan secara bertahap.
Kemudian bulan April, Meta mulai memangkas karyawannya lagi, yang kali ini berdampak pada divisi yang bertugas mengembangkan perangkat wearable berbasis teknologi virtual reality (VR).
Lebih detailnya, sesuai dengan laporan dari CNBC, pengurangan staf ini terjadi pada divisi Oculus Studios.
Bukan hanya itu saja, bahkan perusahaan raksasa di bidang penerbitan dan pengembangan video game, Electronic Arts (EA), dilaporkan telah memberhentikan antara 300 hingga 400 pegawainya.
Putusan tersebut diambil karena adanya “koreksi tertentu” pada susunan perusahaan.
Perubahan ini juga mempengaruhi beberapa judul game dalam pengembangan, seperti Titanfall yang sayangnya harus dihentikan.
Artikel ini sudah dipublikasikan diصند
Kompas.com