Menyatukan Kopi dan Buku untuk Tingkatkan Literasi di Smiljan Makarya

Menyatukan Kopi dan Buku untuk Tingkatkan Literasi di Smiljan Makarya

Menyatukan Kopi dan Buku untuk Tingkatkan Literasi di Smiljan Makarya

Kemacetan Jakarta sebagai pusat perkotaan cenderung memberikan atmosfer yang terasa selalu sibuk dan monoton. Dalam kesibukan tersebut, Smiljan Makarya muncul sebagai tempat yang menghadirkan ketenangan dan kedekatan.

Lokasinya tidak hanya sembarang tempat. Tempat ini muncul seperti sebuah wadah bagi orang-orang yang menginginkan ketenangan jauh dari kebisingan rutinitas kerja. Atau cukup sebagai pelarian untuk meraih kedamaian.

Terletak di sebelah kiri lantai dua Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Smiljan Makarya muncul sebagai gabungan antara kedai kopi dan toko buku. Smiljan berfokus pada bagian kedai kopinya, sedangkan Makarya menyediakan area perpustakaannya. Dengan cara ini: terdapat sebuah toko buku di dalam toko buku tersebut.

Saat pertama kali melewati gerbang masuk, irama musik langsung membawa perasaan setiap orang ketika mereka memasuki area di mana rak-rak buku bernoda cokelat mendominasi. Terkadang, bunyi mesin giling biji kopi yang bergemeletar turut serta menyertai para tamu yang datang.

Di bagian kirinya terdapat koleksi buku yang berasal dari beragam genre serta ditulis oleh para penulis tersohor. Sementara itu, area di sisi kanan ditempati beberapa meja dan kursi.

Pada pusat ruangan tersebut, terdapat sebuah bakul rajutan berwarna krim di mana tutupnya tidak tertutup rapat. Didalam bakul ini tersimpan beberapa lembar kertas yang mengandalkan daftar anjuran bacaan buku. Mungkin ini bertujuan untuk pengunjung pertama kali ataupun mungkin bagi orang-orang yang sedang mengejar sumber bacaan baru.

Buku Pramubuki Makarya, Senja (26 tahun) menjelaskan bahwa Smiljan Makarya baru mulai berfungsi secara resmi pada bulan Februari 2025. Menurutnya, ide utama dari Smiljan Makarya adalah menciptakan area interaktif di dalam sebuah toko buku.

Menurutnya, sering kali ditemui toko buku dengan nuansa yang membosankan dan cenderung fokus pada sisi transaksi saja.

“Sejatinya ide di balik kedai kopi ini merupakan salah satu metode untuk menghidupkan sebuah toko buku. Kami menyadari bahwa trend terkini menunjukkan orang tidak cuma membaca buku, tetapi mereka juga gemar minum kopi dan berkumpul bersama teman-teman,” jelas Senja ketika ditemui.


, di Smiljan Makarya, Jakarta Timur, Jumat (30/5).

Melalui kedatangan Smiljan Makarya ini, kata dia selanjutnya, mereka memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk berkenalan dengan orang-orang baru. Termasuk juga penulis terkemuka dari Indonesia.

Agar ide tersebut terwujud, Senja menjelaskan bahwa Smiljan Makarya sering kali menyelenggarakan dialog dan pemutaran film bersama beberapa komunitas.

“Kita membuat kelas puisi setiap pekan dan mengundang beberapa komunitas, seperti komunitas wanita, komunitas sastra, agar mereka dapat ikut serta dalam kegiatan menulis puisi,” jelasnya.

“Maka hal tersebut kerap kali kami ajak sejumlah komunitas, dan lantaran mereka adalah sahabat sendiri pun, ada yang sudah dikenali, silakan ikut serta, buat jadi ramai,” tambahnya.

Senja mengatakan bahwa untuk diskusi dan acara dalam bidang sastra tersebut sering kali memakai tema yang disesuaikan dengan jadwal pelaksanaannya.

“Sebagai contoh, bulan April lalu yaitu saat perayaan Hari Kartini, kita memperingati wanita. Jadi pembicaraannya berfokus pada hal-hal tersebut,” terangnya.

Store Manager Smiljan, Munaf A. Fajrin (berusia 32 tahun), mengungkapkan bahwa nilai yang disuguhkan oleh Smiljan Makarya ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman kepada orang-orang yang sudah lelah dan merasa terabaikan di lingkungan eksternal.

“Boleh jadi ini adalah tempat tinggal ketiga atau keempat bagi mereka, sehingga mereka mungkin merasa dihargai dan dititikberatkan perhatiannya, apalagi lingkungannya penuh dengan buku,” kata Fajrin.

“Mereka tidak perlu merasa kesepian lagi, sebab mungkin saja mereka akan mendapatkan teman baru di tempat ini,” tambahnya.

Karena itu pula, menurut Fajrin, jarak antar kursi yang dipasang cukup dekat bagi para pengunjung.

“Saya meyakini bahwa individu dengan minat serupa, seperti membaca buku, tentunya memiliki ikatan dalam hal tersebut, sehingga memulai pembicaraan menjadi lebih mudah. Sebab mereka dapat bertukar pikiran mengenai kepentingan bersama ini,” ungkapnya.

Berdasarkan ide serta nilai-nilai yang dihadirkannya, banyak pengunjung kembali lagi ke Smiljan Makarya. Mereka datang entah untuk melepas lelah dari aktivitas sehari-hari atau menyalurkan hobi bermembaca bahkan membeli beberapa buku.

Menyatukan Kopi dan Buku untuk Tingkatkan Literasi di Smiljan Makarya

Satu di antaranya adalah Desty (23 tahun). Pegawai swasta ini, yang berprofesi sebagai konsultan, menyatakan dirinya seringkali datang ke Smiljan Makarya 3-4 kali setiap minggunya.

“Saya datang ke Makarya ini untuk membuka laptop atau hanya menulis. Di tempat ini nyaman juga untuk membaca buku, karena ada banyak buku yang dapat dipelajari, dan jika ingin membeli pun boleh,” jelas Desty kepada , Jumat (30/5).

Desty mengatakan bahwa Smiljan Makarya sangat sesuai bagi dirinya karena memungkinkannya menjalankan berbagai aktivitas di satu lokasi saja. Menurutnya, selain lingkungan yang nyaman, hidangan dan minumannya juga disukai oleh palate tastenya.

“Sudah merasa pusing dengan pekerjaannya, dia berkata, ‘Cukup membaca buku saja,’” demikian ucapnya.

Selain itu, Desty juga merasakan kegembiraan karena dapat berkenalan dengan teman baru selama berkunjung ke Smiljan Makarya. Apalagi, mereka ternyata memiliki minat yang serupa terhadap jenis buku yang dibaca.

Mengeksplorasi Smiljan Makarya juga mengantarkan pertemuan dengannya dengan seorang penulis terkemuka asal Indonesia, yaitu Leila S. Chudori, sang pengarang buku Laut Bercerita.

Menariknya, terkadang di tempat ini para penulis juga berkunjung. Oleh karena itu, saya dapat menghadirkan diri di sini sebanyak tiga kali dalam satu minggu,” ungkapnya.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *