Menjelajahi Tujuh Karya Indah Iwan Yusuf: Pameran Pesona di Langit

Menjelajahi Tujuh Karya Indah Iwan Yusuf: Pameran Pesona di Langit


PIKIRAN RAKYAT

– Pameran “Tujuh Layar Menyisir Langit” diluncurkan di Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) di Bandung pada hari Jumat, tanggal 25 April 2025. Acara pameran ini memperlihatkan kreasi artistik khas Iwan Yusuf, seorang seniman yang telah dengan tekun mendalami pembuatan instalasi serta lukisan uniknya dalam kurun waktu lebih dari satu dekade.

Keunikan karya seninya terletak pada pemakaian jaring atau jala ikan sebagai material dasar. Lewat metode memotong dan menyulam ulang jaring-jaring itu, dia menciptakan berbagai gambaran visual yang meliputi figur manusia, barang-barang sehari-hari, panorama alam, struktur rumah, sampai rupa-rupa abstrak.

Pameran tersebut direncanakan dimulai dari tanggal 26 April sampai dengan 29 Juni 2025, dan durasi acara ini akan diperpanjang pada tiap akhir pekan, yaitu hari Jumat-Sabtu antara pukul 10.00-21.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) serta hari Minggu di jam 10.00-20.00 WIB.

Acara pembukaan dimuali dengan kata sambutan dari kurator, Agung Hujatnikajennong, dia memulai paparananya menjelaskan tentangjudul pameran tersebut. Dia menekankan bahwa tema “Tujuh Layar Menyisir Langit” berkaitan erat dengan warisan budaya nusantara yang signifikan yaitu kapal pinisi yang dilengkapi dengan tujuh layar.

Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa buah pikir Iwan Yusuf pada pameran tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh penelitian yang dilakukan artis itu selama satu tahun terakhir di Bulukumba. Dia pun menekankan ikatan erat antara lautan dan langit.

Pada pameran ini pun kita bakal menyaksikan berbagai rupa-rupa yang terinspirasi olehnya.
research
Iwan dari Bulukumba menyatakan bahwa tempat ini merupakan sebuah wilayah yang sudah menangani pembuatan kapal pinisi selama berabad-abad.

“Bila lautan merupakan rute perjalanan, sebenarnya langitlah yang berfungsi sebagai peta karena para pelaut kami menggunakannya sebagai sistem navigasi seperti halnya GPS,” katanya melanjutkan.

Menjelajahi Tujuh Karya Indah Iwan Yusuf: Pameran Pesona di Langit

Dalam sesi utama, Sunaryo, sang pencipta Selasar Sunaryo Art Space (SSAS), melakukan peresmian pembukaan pameran tersebut. Sebelumnya, Sunaryo berbagi pemahamannya tentang Iwan serta konsep pameran “Tujuh Layar Menyisir Langit”. Dia yakin bahwa pertunjukan seni ini bakal memberikan dampak khusus bagi Kota Bandung. Di samping itu, Sunaryo juga membahas bagaimana ekspresi artistik Iwan berkembang melalui motif jaring; ia menjelaskan hal ini timbul ketika Iwan terlibat dalam program residensi transit#2 di SSAS pada tahun 2012, dibantu langsung oleh dirinya sendiri.

Merespon hal itu, Iwan yang merupakan seorang seniman menceritakan pengalaman pertamanya ketika tiba di Selasar.

“Pada saat itu, saya datang ke Selasar sebagai seorang seniman yang cukup tertutup, karena gaya melukis saya adalah realisme dan membutuhkan ketelitian khusus serta pengaturan waktu yang tepat. Namun setibanya di tempat ini, ada sedikit perubahan; menjadi sebuah titik transisi menandai awal transformasi diri saya, mungkin dapat disebut sebagai hal yang sangat berbeda dari rutinitas sebelumnya di Malang. Disini, seluruh konsep didiskusikan, desain dievaluasi, dan aspek teknikal ditinjau,” ungkapnya.

Setelah Sunaryo mengucapkan pidatonya serta Iwan menceritakan pengalamannya, agenda selanjutnya adalah upacara penyerahan untuk memulai pameran “Tujuh Layar Menyisir Langit”. Secara resmi, Sunaryo membuka acara tersebut yang artinya sekarang publik bisa merasakan kreasi terkini dari Iwan Yusuf.

Menjelajahi Tujuh Karya Indah Iwan Yusuf: Pameran Pesona di Langit

Adegan tersebut disambut oleh aplaus hangat dari para hadirin. Mereka mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengeksplor lebih lanjut kreasi-kreasi milik Iwan Yusuf pada acara bertajuk Tuhan Layar Menyisir Langit. Para pengunjung nampak begitu bergairah menyaksikan elemen-elemen jala yang dirancang menjadi ragam pola serta karakter, sambil berusaha menerjemahkan cerita yang tersaji dalam tiap instalasi seni tersebut.

Perdebatan panas muncul di kalangan penonton yang sangat menyukai kreativitas dalam bahan serta cara Iwan Yusud menafsirkan topik dan petualangan tersebut. *** (Riva Siti Rahmadani – Universitas Indonesia Membangun)

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *