Mengintip 4 Alasan Ilmiah Kenapa Antartika Kosong!

Antartika adalah benua yang paling dingin dan jauh berada di ujung dunia, sehingga sering kali mengundang rasa ingin tahu bagi banyak insan. Meskipun Antantika lebih luas daripada Benua Australia, ia memiliki sebagian besar stok air tawar dalam wujud es. Akan tetapi, kondisi ini tak mendorong manusia untuk tinggal dengan cara abadi di tempat itu.

Banyak orang mungkin bertanya-tanya kenapa tak satupun negara memilih mendirikan permukiman tetap di Antartika. Alasannya terletak pada sejumlah faktor berbeda tersebut. Perhatikan beberapa argumen ilmiah dibawah ini yang dapat menunjukkan mengapa tinggal dengan cara permanen di Benua Es itu sangat sulit bagi manusia.

1. Suhu yang ekstrem

Rupanya suhu purata di Antartika bisa turun hingga -60 derajat Celsius, sementara rekornya adalah -89,2 derajat Celsius di Stasiun Vostok. Dalam keadaan serupa, tubuh manusia berisiko tinggi alami penurunan temperatur inti serta dapat memicu hipotermia hanya dalam beberapa menit saja, lebih-lebih bila tak menggunakan peralatan pelindung khusus.

Suatu suhu yang sangat tinggi atau rendah dapat berdampak pada logistik serta infrastruktur sebab kebanyakan peralatan tak dibuat dengan tujuan bertahan dalam kondisi seperti ini. Perangkat-perangkat memiliki potensi untuk cepat beku sementara cairan pembakaran menjadi lebih tebal dan sulit dipergunakan, membuat sistem listrik rawan terhadap kerusakan.

2. Tidak adanya sumber daya alam yang cukup untuk mendukung kelangsungan hidup

Antarctica hampir tak punya sumber daya alam apa pun yang bisa menopang kehidupan manusia, misalnya kayu, lahan subur, ataupun makanan alami lainnya. Tak ada tanaman pangan karena lapisan tanah beku membuat pertumbuhan menjadi mustahil, apalagi air lautnya begitu dingin sehingga menghalangi aktivitas penangkapan ikan.

Kekurangan air paya untuk diperoleh pastinya menimbulkan kesulitan sendiri karena seluruh sumber air tersembunyi dibalik lapisan es tebal yang memerlukan banyak energi guna melelehkannya. Jelas sekali bahwa kegiatan bercocok tanam serta beternak dianggap tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan teknologi canggih dan pula investasi tenaga besar.

3. Lokasi geografis yang terpencil

Antartika sebetulnya dikelilingi oleh Samudra Selatan yang dikenal luas dan ganas, bahkan dengan gelombang besar dan badan es yang tentu saja akan mempersuit transportasi laut dan udara. Isolasi geografis sangat menyulitkan evakuasi darurat hingga suplai logistik.

Keadaan permukaan Antarktika ditandai dengan lapisan es yang sangat tebal serta retakan dari gletser yang pasti akan mempersulit upaya konstruksi di sana. Meski begitu, bahkan struktur penelitian yang telah dibuat masih perlu dilakukan pemeliharaan rutin akibat mobilitas es dan iklimnya yang keras.

4. Proteksi global berdasarkan Perjanjian Antarctika

Antarktika sebenarnya tidak termasuk dalam wilayah manapun dan Perjanjian Antarktika yang ditandatangan pada tahun 1959 melarang segala bentuk aktivitas militer, mendirikan negara baru, serta pengambilan sumber daya alam di daerah itu. Perjanjian ini juga menyatakan bahwa Antarktika hanya boleh digunakan sebagai tempat untuk tujuan perdamaian ataupun riset saintifik saja.

Dengan adanya peraturan antarabangsa setidaknya, manusia tiada hak undang-undang untuk menduduki kawasan tersebut secara kekal, apatah lagi menggunakan sumber daya semula jadi di Antartika. Ini juga membuktikan bahawa walaupun teknologi boleh membolehkannya, undang-undang antarabangsa masih dapat bertindak sebagai halangan.
(Note: This translation includes some direct translations of specific terms like “Antartika” which were kept as they are proper nouns.)
For Bahasa Indonesia version:
Minimal dengan memiliki regulasi internasional, manusia tidak berhak hukum untuk menetap secara permanen, apalagi mengambil sumber daya alam di Antarktika. Hal ini juga menunjukkan bahwa meskipun kemajuan teknologi membuat aktivitas itu mungkin, hukum internasional tetap bisa menjadi rintangan.

Antarktika sebenarnya dipenuhi oleh misteri serta kecantikan luar biasa, tapi dari perspektif ilmu pengetahuan dan kenyataannya, wilayah tersebut masih sangatlah hampir tidak mungkin untuk didiami. Walaupun riset dan perkembangan teknologi berjalan terus-menerus, Antartika tetap menjadi tempat hunian jangka panjang yang sukar dicapai. Akan tetapi, Antarktika punya fungsi vital dalam fenomena perubahan iklim dan struktur sistem Bumi!