- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
electric power, energy sector, government, news, politicselectric power, energy sector, government, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
14
jateng.
, JAKARTA – Berita buruk menghantui warga berpenghasilan rendah yang menggunakan daya listrik hingga 1.300 VA. Pihak berwenang telah secara resmi mencabutrencana memberikan subsidi tersebut.
diskon tarif listrik
50 persen dari aturan yang diperkirakan akan mulai berlaku pada bulan Juni dan Juli tahun 2025 tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa proses perencanaan anggaran yang terlambat merupakan penyebab utama mengapa potongan harga itu tidak dapat dijalankan.
“Implementasi diskon listrik ternyata memerlukan waktu yang cukup lama dalam perencanaan anggarannya, oleh karena itu meskipun target awalnya adalah bulan Juni dan Juli, kita harus mengambil keputusan bahwa hal tersebut tidak dapat dilanjutkan,” ungkap Sri Mulyani pada konferensi pers, Senin (2/6).
Pemerintah sebelumnya merencanakan memberikan potongan harga listrik kepada 79,3 juta konsumen rumahan.
Sebaliknya, pemerintah berencana mentransfer kebijakan tersebut ke dalam program lain.
subsidi upah
untuk karyawan dengan pendapatan kurang dari Rp3,5 juta.
Sri Mulyani menyatakan bahwa informasi tentang penerima subsidi gaji saat ini telah terorganisir dengan baik, berdasarkan catatan BPJS Ketenagakerjaan yang digunakan sepanjang masa pandemic.
“Kini, sejak data BPJS Ketenagakerjaan telah bersih hanya untuk buruh dengan gaji kurang dari 3,5 juta rupiah dan sudah siap,” katanya.
(jpnn)