- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
football clubs, football players, news, soccer, sportsfootball clubs, football players, news, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
-Marc Guiu, striker muda Chelsea yang tengah bersinar, sekarang menjadi target utama bagi tim dari Premier League yang baru terdegradi. Hal ini terjadi sesudah pemain berumur 19 tahun itu tampil lagi setelah kurang lebih empat bulan tidak bertanding, ketika Chelsea mengalahkan Real Betis dengan skor telak 4-1 dalam pertandingan final Konferensi Liga pada hari Rabu (28/5).
Munculannya Guiu di akhir pertandingan merupakan imbalan untuk performanya yang luar biasa dan telah mencetak enam gol selama babak penyisihan grup turnamen itu. Meskipun demikian, nasib Guiu sebagai bagian dari tim inti Chelsea musim depan masih belum terjamin, terutama setelah kabar kedatangan Liam Delap dari Ipswich Town yang diberitakan akan segera sah bergabung.
Liam Delap dipandang sebagai calon penggantikan Christopher Nkunku. Ini mungkin menjadikannya opsi kedua setelah Guiu menjadi alternatif ketiga untuk posisi penyerangan Chelsea yang dilatih oleh Enzo Maresca.
Ketika situasi ini muncul, hal tersebut memberi kesempatan kepada Ipswich Town, tim yang baru saja jatuh ke divisi Championship setelah degraderasinya, untuk menyewa Guiu sebagai pilihan dalam usaha memperkuat barisan penyerangan mereka. Demikian dilaporkan.
The Guardian
, Ipswich berharap untuk mengambil keuntungan dari kesempatan ini dengan mencoba mendapatkanGuiu sebagai pemain pinjaman.
Berlatih di bawah arahan Kieran McKenna dinilai cukup menggoda bagi beberapa pemain muda berprofil tertentu. Akan tetapi, ada pula kabar yang menyatakan bahwa Guiu sekarang belum terlalu antusias untuk bergabung dengan Ipswich.
Hal ini dapat berubah bila Chelsea memilih untuk mendatangkan dua striker tambahan pada jendela transfer musim panas kali ini, yang artinya Guiu perlu memiliki kesempatan tampil lebih sering. Saat ini, Guiu sungguh-sungguh memerlukan jam terbang tetap agar keterampilannya semakin diasah.
Guiu telah menyumbangkan total 21 pertandingan ketika masih berkostum Barcelona dan Chelsea semenjak memulai kariernya yang profesional. Mencapai ambisi dalam waktu dekat ini tak bisa dianggap remeh, dan bergabung dengan tim divisi dua seperti Ipswich mungkin bukan opsi terbaik baginya. Meski demikian, dia sadar betapa bernilainya mendapatkan jam terbang yang cukup setelah hanya memiliki pengalaman selama 761 menit main sebagai pemain professional.
Secara praktis, penambahan waktu bermain tersebut bisa dicapai di liga-liga papan atas Eropa, bukan di Championship Inggris. Di samping itu, keputusan mengenai nasibnya kemungkinan belum akan dibuat dalam waktu dekat, dan sangat mungkin ia akan menjadi bagian dari tim Chelsea untuk turnamen Piala Dunia Antarklub yang akan datang.
Kondisi ini membentuk perdebatan untuk para pesepak bola muda yang bertalenta seperti Marc Guiu tentang bagaimana seharusnya mereka menyiasati ambisi pribadi dengan keperluan pembangunan kariernya. Sementara itu, Chelsea pun dituntut agar dapat mengambil keputusan bijaksana dalam hal memberikan Guiu status sebagai pemain pinjaman, sambil mencocokkan apa yang terbaik buat jalannya masa depan serta pertumbuhan tim secara keseluruhan.
Sebagai penutup, masa depan Marc Guiu masih menjadi teka-teki besar menjelang musim baru. Kesempatan bermain reguler menjadi kunci utama, namun apakah harus dengan pinjaman ke klub degradasi atau bertahan dan bersaing di Chelsea, keputusan ini akan sangat menentukan perkembangan karirnya ke depan.
Semua mata akan tertuju pada bagaimana Chelsea dan Guiu mengambil langkah selanjutnya di panggung sepak bola Eropa.