- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, crime, local news, news, worldbusiness, crime, local news, news, world - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
lowongankerja.asia
,
Jakarta
–
Eks tahanan politik bom Bali I,
Umar Patek
, merilis campuran kopinya dalam rangkaian pesta pembukaan besar yang diselenggarakan di Hedon Estate Surabaya pada Selasa malam, 3 Juni 2025. Setelah sekira dua tahun tidak bekerja, Umar mulai menapaki jalan barunya di industri perkopian, terinspirasi oleh tawaran dari sang pemilik sebuah kedai kopi.
Pada peresmian acara tersebut, Umar mempersembahkan empat macam kopi buatannya sendiri: arabika, robusta, campuran (khasnya), serta kopi bumbu. Dia menginformasikan pada para hadirin bahwa seluruh pilihan kopinya dapat dipilih dan disajikan secara langsung di kedai kopi itu.
Lelaki yang sebenarnya dipanggil Hisyam bin Ali Zein menceritakan pengalamannya pasca pembebasannya dari penjara diakhir tahun 2022. Dia pernah merasa hilang dan bingung saat menghadapi tantangan dalam pencarian pekerjaan.
Saya telah melamar pekerjaan di banyak tempat, tetapi tidak satupun yang bersedia mempekerjakan saya dikarenakan latar belakang saya sebagai mantan teroris. Sementara itu, saya pernah mengambang tanpa tujuan dan pusing dengan pertanyaan seharusnya saya melakukan apa,” ungkap Umar saat ditemui oleh jurnalis.
Di awal tahun 2023, yaitu pada bulan Januari, Umar berjumpa dengan David Andreasmito, yang merupakan seorang profesional di bidang kedokteran mulut serta aktif sebagai pebisnis dan pemilik properti bernama Hedon Estate Surabaya. David menunjukkan rasa ingin tahu terhadap keadaan Umar pasca ia bebas dari penjara.
Pada pertemuan kedua mereka di tempat tinggal David, Umar menawarkan segelas kopi buatan tangan-nya yang beraroma rempah. Kepuasan terhadap cita rasa kopinya membuat David mencoba untuk mengundang Umar bekerja sama dalam merintis sebuah usaha.
Pada awalnya, Umar mengabaikan penawaran tersebut. Dia khawatir reputasi buruk di masa lalu akan mencemarkan usaha baru yang dia mulai.
“Saya cemas usaha ini tak maju malah hancur lantaran dahulu pernah dianggap teroris. Akan tetapi, David selalu mendukungku,” ungkap lelaki berasal dari Bondowoso tersebut.
David kemudian meminta Umar untuk belajar menyangrai biji kopi di Bondowoso serta mengajarkannya penggunaan mesin kopi. Secara bertahap, Umar mulai merasa yakin dan menerima penawaran kerjasama pada awal tahun 2024.
Umar menyatakan telah jatuh cinta pada kopi semenjak masih muda. Kopianya yang berbumbu digolongkan sebagai spesial lantaran ramuan tersebut merupakan warisan dari sang ibunda. Bahkan nama brand “Kopi Ramu” memiliki arti tersendiri. Apabila diputarbalikan, kata ‘Ramu’ akan membentuk nama ‘Umar’.
“Bisnis ini istimewa karena dulunya saya adalah orang yang membuat bom, namun saat ini menghidangkan kopi,” katanya.
Dia menginginkan kopi buatannya menjadi lebih terkenal dan maju, tidak hanya di Hedon Estate Banyuwangi dan Surabaya, tetapi juga merata throughout entire Indonesia.
Pada saat yang sama, David mengungkapkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menolong Umar agar bisa mendapatkan suatu pekerjaan. Dia tak merisaukan tentang sejarah hidup Umar.
“Bila Umar tidak saya bantu, jadi ada peluang besar dia akan kembali ke masa lalunya,” katanya.
David mengatakan bahwa kolaborasi ini bukan ditujukan untuk mendapatkan untung, tetapi muncul dari rasa cinta dan belas kasihan.
“Meskipun saya tidak beragama Islam, Umar telah mencintaiku terlebih dahulu. Oleh karena itu, bukanlah masalah uang,” jelas Ketua Dewan Pengawas GRIB Jaya Jawa Timur tersebut.
Dia mengakui bahwa masih ada sejumlah besar orang yang memiliki pandangan buruk tentang mantan tahanan teroris. Akan tetapi, dia tetap optimis bahwa ini tidak akan berdampak pada usahanya. Kopi Umar malah habis terjual dengan cepat.
“Kemarin dua ribu pax pun hilang,” ujar David.
Dia juga mendorong publik untuk menunjukkan pengampunan dan memberikan peluang kedua kepada Umar. Apabila usaha ini berhasil, dia berniat melibatkan para penyintas dan korban dari Bom Bali I dalam kolaborasi lebih lanjut.
“Semoga kita dapat mewujudkannya,” katanya sebagai penutup.