Manchester United Perbarui Strategi Transfer: Menyegarkan dengan Bakat Muda



Manchester United sedang berusaha mengubah persepsi tentang kebijakan transfer mereka musim panas ini.

Selama beberapa tahun belakangan ini, The Red Devils telah menunjukkan catatan kurang mengesankan dalam hal penandatanganan pemain baru.

Meski sudah merogoh kocek hingga miliaran untuk pembelian pemain, hanya segelintir cerita sukses yang terdengar.

Saat ini, Manchester United menginginkan pemain seperti Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo untuk menjadi bagian dari babak baru mereka.

Dengan kebijakan yang dikelola oleh Ineos, penekanan utama kini adalah merekrut para pemain muda berpotensi tinggi yang dapat berkembang.

Pembukaan karier Ayden Heaven dan Chido Obi yang menggairahkan merupakan indikasi baik untuk arah segar ini.

Tepat waktunya bagi Manchester United untuk berpikir lebih bijak dalam hal bursa Transfer.

Apabila kita melihat kembali, beberapa nama terkenal seperti Paul Pogba, Antony, Jadon Sancho, Romelu Lukaku, Angel Di Maria, serta Casemiro.

Diboyong dengan biaya yang mencapai lebih dari 60 juta poundsterling untuk setiap pemainnya.

Tetapi tidak satupun di antara mereka dapat dikatakan sebagai perekrutan yang sungguh-sungguh berhasil.

Enam pemain tersebut menghabiskan dana di atas 500 juta pound, tetapi hasilnya tidak memuaskan.

Di sini, dengan jelas dapat dilihat dimanakah kekeliruan Manchester United dan bagaimana sebenarnya langkah perbaikan yang harus dilakukan oleh mereka.

Pada periode yang bersamaan, Bundesliga juga dikenal sebagai sumber penghasilan dari penjualan para pemain muda berbakat tersebut dengan keuntungan yang signifikan.

Tim-tim dari Jerman ahli dalam mendapatkan pemain muda berbakat dengan biaya yang rendah.

Memberikan mereka peluang tampil secara rutin dan di pentas agar bisa bertumbuh.

Jude Bellingham merupakan contoh yang sangat menonjol, walaupun mungkin ia adalah kasus yang tunggal berkat minat banyak klub besar terhadapnya.

Tetapi, apabila catatan perekrutan Manchester United lebih menggugah kepercayaan dan klub tersebut lebih stabil, mungkin saja Bellingham akan memilih untuk bergabung dengan Old Trafford.

Sebagai contoh lain kita memiliki Ousmane Dembele (yang menjadi favorit untuk Ballon d’Or), Randal Kolo Muani (pernah dikaitkan dengan Manchester United), Josko Gvardiol, serta Dominik Szoboszlai.

Segalanya dimulai dari tim-tim Bundesliga yang pindah ke liga-liga elit Eropa dengan mahar transaksi besar-besaran.

Bayangkan bila Manchester United lebih awal menandatangani Dembele dari Rennes, Kolo Muani dari Nantes, Gvardiol dari Dinamo Zagreb, atau Szoboszlai dari RB Salzburg.

Mereka berempat hanya menghabiskan biaya sebesar 74 juta Euro ketika bergabung dengan klub di Jerman, tetapi setelah itu berhasil dijual kembali dengan harga total mencapai 385 juta Euro.

Dan itu belum mencakup nama-nama seperti Dani Olmo, Xavi Simons, Michael Olise, hingga Erling Haaland.

Setiap orang menjadikan Jerman sebagai fondasi selanjutnya dalam perjalanan karir mereka.

Tentu saja, Manchester United menginginkan posisi sebagai destinasi terakhir, bukan hanya jembatan transisi.

Meskipun demikian, pada musim terakhir mereka berada di peringkat ke-15 di Liga Primer dan tidak ikut serta dalam kompetisi Eropa.

Kenyataan tersebut mengharuskan penyesuaian dalam metode yang digunakan.

Bila United berhasil mengeksplorasi pasaran yang sudah membuktikan diri dalam mencetak bakat, meraih gelar, serta memberikan laba untuk tim-tim asal Jerman.

Mereka berpotensi untuk menyelesaikan permasalahan yang telah lama mengganggu mereka, yaitu perekrutan yang kurang sesuai target. (*)

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *