- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, local news, politics, politics and government, urban and regional planningbusiness, local news, politics, politics and government, urban and regional planning - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia, MAHAKAM ULU
– Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) telah memulai upaya untuk mengatur sektor pariwisata menjadi motor penggerak perekonomian lokal, dengan merumuskan Rencana Induk Pariwisata yang meliputi pembangunan enam tempat wisata prioritas.
Harapan besar terletak pada langkah ini untuk merombak tampilan Mahakam Ulu menjadikannya salah satu destinasi pariwisata utama di Kalimantan Timur.
Dengan menggunakan pendekatan yang terdiri dari empat aspek utama—pembangunan tujuan wisata lokal, sektor perjalanan danwisata, strategi pemasaran, serta institusi.
Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu mengincar wilayah seperti Long Pahangai, Long Bagun, Long Hubung, Laham, serta Ujoh Bilang sebagai pusat utama perkembangan sektor wisata.
Irwanto dari Disparpora Kabupaten Mahakam Ulu menyebutkan bahwa salah satu hambatan terbesar dalam memajukan sektor wisata adalah masalah pola pikir para pihak yang berkepentingan di sana.
“Salah satu hambatannya adalah mindset. Kami merekomendasikan penanganan berdasarkan tingkat urgensi-nya, sebab arus penerimaan kami sedang merosot atau belum mencapai optimalitas yang dibutuhkan untuk mendukung program ini. Dana sering kali dipindahkan ke Departemen Pekerjaan Umum, pendidikan, atau kesehatan, hal tersebut membuat perencanaan dalam bidang pariwisata menjadi lebih sulit,” jelas Irwanto pada hari Senin (2/6/2025).
Di samping itu, Irwanto juga menekankan ketidaksinkronan visi antar sektor tentang peranan wisata sebagai penggerak utama perkembangan perekonomian.
“Tujuan kami adalah menjadikan pariwisata sebagai motor utama dalam menggerakkan ekonomi lokal, namun hal ini memiliki perbedaan dibanding sektor pertanian. Meskipun demikian, pertanian dapat mendukung perkembangan pariwisata, misalnya melalui program wisata petani yang memperkenalkan cara menanam di ladang warga dengan panduan dari guide,” imbuhnya.
Dia menggarisbawahi bahwa hingga saat ini, perencangan pariwisata cenderung terpisah dan belum berkaitan erat dengan potensi sektor lain, terutama pertanian.
“Semoga pariwisata dapat dikembangkan dengan menyeluruh bersama sektor pertanian,” demikian penutupnya. (*)