- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
financial markets, investing, investing business news, investing news, stocksfinancial markets, investing, investing business news, investing news, stocks - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA
Kekayaan investor berpengalaman Lo Kheng Hong semakin meningkat. Dia akan menerima pembagian dividen sekitar Rp 50 miliar dari saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa hari ini. Bagaimana dengan para investor individu, apakah harus membeli atau menjual saham yang dimiliki oleh Lo Kheng Hong itu?
Saham blue chip merupakan saham kelas utama yang sudah malang melintang di pasar modal. Umumnya, ini adalah saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan posisi keuangan sehat serta memiliki kapitalisasi pasaran sangat besar, bisa mencapai angka puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham blue chip umumnya merupakan saham dari perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar dalam indeks utama seperti LQ45. Sebagai contoh, salah satu anggota LQ45 yang baru-baru ini menyatakan akan membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui bahwa PGAS akan mengalokasikan sejumlah US$ 271,54 juta atau senilai dengan 80% dari keuntungan bersih tahunan pada tahun buku 2024 yang tercatat sebesar US$ 339,42 juta sebagai dividen.
Apabila mengacu pada nilai tukar Jisdor Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 16.300 untuk satu dolar AS pada tanggal 28 Mei 2025, jumlah total dividen yang akan diproses oleh PGAS mencapai Rp 4,42 triliun. Hal ini setara denganRp 182,58 per lembar saham.
Menurut laporan yang diungkap oleh pemilik saham PGAS, Lo Kheng Hong memiliki sekitar 268,88 juta saham hingga tanggal 30 April 2025. Hal ini setara dengan 1,11% dari total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh milik PGAS.
Lo Kheng Hong termasuk dalam kelompok sepuluh besar dengan jumlah saham PGAS tertinggi. Di daftar tersebut, nama Lo Kheng Hong muncul sebelum BlackRock yang memiliki 195,86 juta saham.
Dengan kepemilikan saham tersebut, Lo Kheng Hong memiliki peluang untuk menerima dividenden dari PT Petrogas Natuna sejumlah Rp 49,09 miliar.
Tonton:
Dalam Durasi 2 Bulan, 17 Juta Tenaga Kerja akan Menerima Dukungan Gaji Sebesar Rp 150.000 Setiap Bulannya
Rekomendasi saham
PGAS
Pada hari Senin, tanggal 2 Juni 2025, nilai saham PGAS berakhir pada angka 1.820, mengalami penurunan kecil sebesar 10 poin dibandingkan dengan harga awalnya.
Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menganggap bahwa pergerakan saham PGAS sekali lagi terhenti di resistansi antara 1.830 hingga 1.850. Indikator MACD menunjukkan penurunan momentum, seiring dengan pengurangan dalam volume perdagangan.
Karenanya, Audi disarankan
sell
saham PGAS. ”
Support
pada tingkat harga Rp 1.700 serta
resistance
Di tingkat harga Rp 1.790,” jelas Audi, pada hari Senin, 2 Juni 2025.