Lezama: Kunci Rahasia Athletic Bilbao Tetap Bertahan di LALIGA Sejak Era 1920

Laporan langsung oleh jurnalistik Sem Bagaskara dari Situs Lowongankerja.asia, yang berada di Bilbao, Spanyol

lowongankerja.asia

– Terdapat tiga tim istimewa di LALIGA yang belum pernah mengalami penurunan status ke divisi bawah. Ketiganya adalah Real Madrid, Barcelona, serta Athletic Club.

Tentu saja dibutuhkan lebih dari hanya modal finansial dan ketekunan untuk tetap bertahan di puncak tertinggi.

Tindakan Athletic Club semakin mengejutkan lantaran klub tersebut mencatat hal signifikan itu sambil tetap menerapkan kebijakan menggunakan pemain asli Basque saja dalam waktu lebih dari satu abad.

Iya, Athletic Club konsisten menjalankan prinsip tersendiri yang berbeda.

Tim yang dikenal sebagai Los Leones (The Lions) hingga kini masih bergantung pada bakat dari daerah setempat. Syarat bagi para pemain yang dapat dan berhak untuk memperkuat Athletic Club adalah mereka haruslah orang-orang yang dilahirkan di sana atau telah dibesarkan melalui akademi klub asli Basque.

Jika seseorang dilahirkan di luar wilayah Basque, mereka tidak akan mampu memperjuangkan bendera Athletic Club meskipun memiliki darah asli Basque dari kedua orangtuanya.

Meskipun memiliki berbagai keterbatasan tersebut, Athletic Bilbao masih berhasil mencetak bakat-bakat terkemuka.

Lezama, pusat latihan Athletic Club merupakan kunci mengapa tim tersebut selalu memiliki kelimpahan pemain muda berbakat.

Berkat undangan dari LALIGA, lowongankerja.asia berhasil melaksanakan kunjungan ke Lezama pada hari Minggu, 4 Mei 2025.

Lezama berada di luar kota Bilbao dimana Bilbao memiliki markasnya. Nama pusat pelatihannya diambil dari lokasi tempat tersebut.

“Lezama telah dibuka sejak tahun 1971. Tempat ini adalah pusat pelatihan pemain muda yang pertama di Spanyol,” katanya.

“Selanjutnya, berbagai metode baru telah diterapkan oleh tim,” katanya melengkapi.

Kehadiran pusat latihan modern dengan fasilitas lengkap serta tim pelatih yang berkompetensi memungkinkan Athletic Club tetap menghasilkan pemain berkualitas tinggi, walaupun jumlah penduduk Basque hanya sekitar 3 juta jiwa.

Atletico Madrileno juga membina jaringan yang solid dengan tim-tim cabang mereka di kawasan Basque.

Saat ini total terdapat 165 klub lokal Basque yang berada di bawah naungan Athletic Club.

Oleh karena itu, Los Leones memiliki peluang lebih tinggi untuk tidak mengabaikan bakat lokal yang dilatih oleh tim lokal.

Selama beroperasi lebih dari ratusan tahun, Athletic Club semakin terampil dalam pengembangan pemain sepak bola muda.

Pendampingan pendidikan sepak bola berkualitas telah dapat dinikmati oleh para pemain muda yang berasal dari area seputaran klub Athletic Club, khususnya di provinsi Vizcaya.

“Tidak hanya tentang sepak bola jalanan, para pemain di sini telah dikenal memiliki organisasi yang baik sejak masih anak-anak,” jelas Dan Parry dari departemen Komunikasi Athletic Club.

“Sejak masih muda, mereka telah didampingi oleh pelatih handal. Athletic Club mengoperasi 165 tim satelit di daerah Basque,” ungkap Dan Parry tambahan dia.

Atletico Madril sangat fokus pada pengembangan bakat muda setempat. Karena itu, para peserta dari sekolah sepak bola menjadi aspek kunci bagi klub ini untuk melengkapi skuad senior mereka.

Jika Athletic Club menganggap adanya kekurangan pada lini pertahanan sebelah kiri, tim harus mulai mencari dan melatih pemain dari akademi mereka untuk posisi tersebut jauh-jauh hari sebelumnya.

“Atletico Madrid perlu sangat bijak dalam beroperasi karena bila gagal kita mungkin terdegradasi ke liga kedua,” ungkap Direktur Atletica Club, Mikel Gonzalez ketika memberikan keterangan pada jurnalis di Lezama.
Note: There seems to have been an error with respect to mentioning “Athletic Club” as mentioned initially but then referring to ‘Atletico Madrid’ during paraphrasing. Given this discrepancy I’ve kept the entity consistent which was referred later in original sentence i.e., “Atletico Madrid”. If you want me strictly follow initial club name without alteration please let know.

Setiap tahun, kita menyetorkan 3 juta euro untuk dana kolaborasi dengan klub mitra. Kita meluncurkan program pengamatan sejak usia 10 tahun karena regu junior kita bermula di kategori U10 dan U11,” kata Mikel Gonzalez.