- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
animals, biodiversity, biology, ecology, scienceanimals, biodiversity, biology, ecology, science - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
– Untuk sebagian besar orang, munculnya laba-laba biasanya mengundang rasa ketakutan atau jijik. Dengan delapan kaki mereka, kecepatan bergerak, serta kemahiran merancang jaring yang kompleks, laba-laba acapkali dipandang keliru. Di sisi lain, meski terkenal dengan reputasi menyeramkan tersebut, laba-laba merupakan beberapa hewan paling luar biasa di bumi, menjalankan fungsi penting dalam lingkungan sebagai pemangsa alami yang handal dan insinyur pembuat jaring ulung.
Poin penting pertama yang harus dimengerti ialah bahwa laba-laba tidak termasuk kelompok serangga. Justru mereka masuk ke dalam kelas Arachnida, di mana terdapat pula kalajengking, tungau, serta caplak. Ciri pembedanya antara lain adalah:
Jumlah Kaki: Spiders have eight legs, whereas insects have six.
Bagian Tubuh: Laba-laba terdiri dari dua bagian tubuh pokok (cephalothorax dan abdomen), sementara serangga mempunyai tiga bagian (kepala, toraks, dan abdomen).
Antena dan Sayap: Laba-laba tidak mempunyai antena ataupun sayap, berlainan dari sebagian besar serangga.
Salah satu ciri khas terpenting dari laba-laba adalah kesanggupan mereka untuk memproduksi benang laba-laba serta merakit sarangnya. Benang laba-laba merupakan material organik yang istimewa:
Ketahanan dan Fleksibilitas: Sutura laba-laba memiliki kekuatan yang jauh melebihi baja jika dilihat dari bobotnya serta lebih fleksibel daripada nilon. Hal ini membantu jaring mereka mampu menghadapi serangan ketika ada mangsa tertangkap di dalamnya.
Beberapa Kegunaan dari Sutra: Selain dipergunakan untuk menangkap mangsa, laba-laba juga memanfaatkannya untuk beragam keperluan lainnya, di antaranya adalah sebagai:
1.
2.
3.
Rumah dan Tempat Perlindungan: Sebagian laba-laba menyusun jaring sutra untuk membentuk sarang atau area perlindungan mereka.
Kantong Telur: Menjaga telur terlindung dari pemangsa serta kondisi sekitar.
Alat Bantu Bergerak: Ularan-ularan laba-laba muda (beserta sebagian besar dewasanya) bisa melakukan “penerbangan” menggunakan benang-benang sutra yang tersapu oleh angin (ballooning).
Penjepit Ikan: Ikan yang berhasil ditangkap biasanya diberikan kain sutera untuk mengendalikannya.
Tiap jenis laba-laba punya metode tersendiri buat membuat sarangnya, mulai dari jaring orb yang kompleks dan bulat sampai jaring labirin acak. Fungsi utama struktur itu adalah untuk menghalangi serangga penggerogoti yang sedang terbang maupun lompat.
Sebagian besar laba-laba merupakan pemakan daging dan bersikap predatorial. Mereka umumnya memakan serangga sebagai makanan pokok, menjadikan mereka penyeimbang alami untuk mengontrol populasi hama secara efisien.
Kontrol Serangga: Dalam lingkungan peternakan, hutan, serta dalam rumah kita sendiri, laba-laba bertindak sebagai predator terhadap lalat, nyamuk, kutu daun, dan beragam jenis serangga potensial pengganggu atau pembawa penyakit. Jika tidak ada laba-laba, jumlah serangga tersebut mungkin akan melonjak drastis, mengancam kesehatan tumbuhan dan penyebaran penyakit secara signifikan.
Sebagai elemen penting dalam jaringan makanan, laba-laba seringkali menjadi sasaran untuk beragam predator seperti burung, ular, lebah, serta hewan berkaki empat yang lebih kecil, sehingga memainkan peran signifikan di dalam sistem ekosistem tersebut.
Menarik Fakta dan Mitos yang Harus Diperjelas
Bukan Semua Merupakan Ancaman: Di antara ribuan jenis laba-laba yang ada di seluruh dunia, hanya segelintir saja yang punya racun cukup mematikan untuk mengancam manusia (seperti Laba-Laba Janda Hitam dan Laba-Laba Rumah Coklat). Kebanyakan dari laba-laba ini justru tak membawa dampak berarti; biasanya reaksinya cuma seperti tersengat semut dengan gejala-gejalanya terbatas pada area tertentu.
Bukan Penyedot Darah: Laba-laba tidak menghisap darah. Mereka memasukkan enzim pengurai ke dalam mangsa mereka, merubah bagian dalam mangsa menjadi cair, kemudian menghisap fluida yang terbentuk itu.
Ramah Serta Tidak Menyerang: Kebanyakan laba-laba bersifat penakut dan tidak memiliki sifat menyerang. Mereka biasanya baru akan mencoba menyengat apabila merasa dalam bahaya atau sudah dikucilkan tanpa jalan keluar.
Walaupun kerap dilupakan atau justru dibenci, laba-laba memiliki fungsi ekologi yang sangat penting. Penghilangan sejumlah besar laba-laba bisa merusak stabilitas lingkungan hidup, menimbulkan lonjakan jumlah serangga pengganggu serta memberi dampak buruk pada struktur pemangsaan dalam ekosistem tersebut.
Menjaga Ekosistem: Melakukan konservasi pada lingkungan asli seperti hutan serta rawa-rawa pun berperan dalam perlindungan terhadap jumlah spesies laba-laba tersebut.
Menekan Pemakaian Herbisida: Menggunakan herbisida secara ekstensif bisa menghancurkan populasi laba-laba, yaitu musuh alamiah dari serangga pengganggu, sehingga menyebabkan ketergantungan terus-menerus pada bahan kimia tersebut.
Pendidikan: Memperdalam kesadaran masyarakat akan kepentingan laba-laba serta membetulkan informasi keliru bisa membantu menghilangkan rasa takut berlebihan terhadap mereka.
Meskipun laba-laba mungkin tidak termasuk hewan yang paling mengundang, sumbangan mereka kepada kesejahteraan lingkungan alaminya cukup signifikan. Mengenali fungsi mereka sebagai pembuat sarang yang brilian sekaligus pemangsa yang handal bisa membantu kita memahami bagaimana tinggal bersama spesies-spesies aneh tersebut serta menyadari pentingnya mereka dalam menstabilkan ekosistem bumi. ***