- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, economics, finance news, growth, newsbusiness, economics, finance news, growth, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
lowongankerja.asia,
JAKARTA – Penyaluran
kredit UMKM
mengindikasikan adanya penanda-penanda pulihnya setelah pertumbuhan yang lesu semenjak awal tahun. Bank Indonesia (BI) menyatakan
penyaluran kredit
UMKM meningkat sebesar 2,3% secara year-on-year (YoY) pada bulan April 2025 mencapai angka Rp1.400,1 triliun.
Laju pertumbuhannya bertambah menjadi 1,7% YoY jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menandai akhir dari pola perlambatan yang berlangsung sejak awal tahun 2025. Perlambatan tersebut tercatat di Februari 2025 dengan angka 2,1% YoY serta januari dengan persentase 2,5% YoY.
Menurut data dari Analisis Uang Beredar Bank Indonesia, pertumbuhan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di semester keempat tahun ini didorong oleh sektor usaha berukuran kecil yang naik 9,5% secara year-on-year (YoY), mencapai angka Rp469 triliun. Ini merupakan peningkatan dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan 8,4% YoY serta jumlah pendanaan senilai Rp466,1 triliun seperti tercatat pada periode Maret 2025.
Kredit untuk usaha berukuran sedang meningkat 2,3% secara tahun-ke-tahun hingga mencapai angka Rp309,7 triliun di bulan April 2025. Ini melebihi pencapaian periode sebelumnya yang hanya tumbuh 0,05% atau setara dengan kredit senilai Rp304,7 triliun.
Meskipun begitu, beban performa tetap ada di pembiayaan skala usaha mikro. Pinjaman untuk ukm tersebut kembali mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,5% YoY dengan disalurkannya dana senilai Rp621,5 triliun hingga April 2025, hal ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencatatkan angka -2,1% dengan jumlah nominal Rp625,7 triliun.
Berikut dampak berdasarkan jenis pemanfaatannya, peningkatan kredit UMKM didorong oleh kredit investasi yang naik 6,5% secara tahun-ke-tahun (YoY) serta kredit modal kerja dengan pertambahan sebesar 0,8% YoY di bulan April 2025. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan angka terdahulu yaitu masing-masing menjadi 5,6% dan 0,2% dari periode sebelumnya.
Sehubungan dengan itu, gangguan pada ekonomi dunia dianggap memengaruhi beberapa bank dalam hal pendistribusian kredit bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan strategi pertumbuhan yang terkontrol meskipun ketegangan geopolitis serta perang perdagangan internasional sudah mulai menurun.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa tim mereka berpegang pada prinsip keberhati-hatian dalam menghadapi perubahan baik dari luar maupun internal.
“Prioritas kami adalah menjamin mutu aset, menguatkan kerangka pembiayaan lewat perolehan dana murah [CASA], dan mendukung pertumbuhan kredit yang sesuai dengan permintaan sektor nyata, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah,” ungkapnya saat diwawancara.
Bisnis,
Sabtu (17/5/2025).
Di samping itu, PT Bank Sahabat Sampoerna yang terutama menargetkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Menurun (UMKM) menjelaskan bahwa masalah ekonomi di semester pertama 2025 mungkin tak akan membaik sampai pengujung tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala serta situasi geopolitik yang sarat dengan ketidaktentuan.
“Keadaan ini pastinya membuat sulit bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tumbuh. Meskipun begitu, situasi itu tidak menghalangi Bank Sampoerna tetap berkomitmen pada peningkatan kekuatan UMKM,” ungkap CEO Bank Sampoerna Ali Yong melalui pernyataan tertulis, Jumat (16/5/2025).