lowongankerja.asia
– Konflik di Asia Selatan tetap berlangsung panas. Setelah India melakukan serbuan militernya ke Pakistan pada hari Rabu pekan lalu (7/5), situasi menjadi lebih tegang antara kedua negara dengan senjata nuklir ini. Serangan bernama Operasi Sindoor oleh pihak India yang bertujuan untuk menggempur daerah para teroris di Pakistan sudah memicu pecahnya konflik. Berdasarkan informasi dari Al Jazeera, warga setempat menceritakan bahwa peluru kendali buatan India sempat menimpa sebuah masjid serta sekolah di bagian tengah kota Muzaffarabad.
Sebaliknya, Kantor Perdana Menteri Pakistan menyatakan bahwa paling tidak ada lima pesawat perang India yang berhasil ditembak jatuh oleh tentara Pakistan. Namun, hal itu dibantah oleh KBRI di Beijing. Berdasarkan penjelasannya, klaim tentang jatuhnya pesawat merupakan informasi salah atau disinfomasi.
Pertempuran berlanjut di area perbatasan antara India dan Pakistan, yaitu Kashmir. Zona ini dikenal sebagai Garis Kontrol (LoC), tempat kerusuhan sering mengancam keselamatan warga biasa.
Menurut kutipan dari The Guardian, Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh menyampaikan pandangan mengenai konflik antara India dan Pakistan. Dia menegaskan, “Hanya pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil saja yang akan kami lawan.”
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah menyatakan tekadnya untuk memberikan balasan yang sepadan atas segala serangan terhadap India dan warganya.
Di pihak lain, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif telah memperingatkan dengan keras atas tanggapan serangan India. “Kami berjanji akan membalas setiap tetes darah martir tidak bersalah,” ungkapnya pada pidato Rabu malam kepada rakyat.
Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian dari Islamabad, Ishaq Dar selaku wakil perdana menteri Pakistan menyatakan bahwa negaranya akan melakukan apa pun demi melindungi martabat dan negerinya.
“Kami memiliki hak untuk menyerahkan kekuasaan kepada tentara agar mereka dapat melakukan langkah-langkah yang diperlukan sebagai respons,” paparnya. “Langkah tersebut perlu diukur dengan cermat, seimbang, serta menjadi tanggung jawab kita,” lanjut Dar dalam wawancara itu.
Dar juga menyampaikan kepada TRT World bahwa terjadi pertukaran pesan antara penasihat keamanan nasional dari kedua negara tersebut. Serangan udara yang dilancarkan oleh India pada hari Rabu mengakibatkan kematian sebanyak 31 orang serta mencederai puluhan lainnya. Para korban mencakup anak-anak, remaja, dan wanita.