Komentar Gasperini Pasca Pindah dari Atalanta ke AS Roma

Komentar Gasperini Pasca Pindah dari Atalanta ke AS Roma



Gian Piero Gasperini dikonfirmasikan akan meninggalkan Atalanta berdasarkan laporan yang menyatakan bahwa ia sudah sepakat untuk pindah ke tim rival di Serie A yakni AS Roma.

Gasperini mulai menangani tim di Bergamo pada 2016, setelah sukses selama dua musim dengan Genoa dan Palermo, saat itu merupakan masa yang sangat memukau bagi Inter.

Setelah menempati posisi ke-13 di Serie A pada musim terakhir sebelum kedatangan Gasperini, Atalanta cuma satu kali finish di luar urutan tujuh selama sembilan musim yang dipimpinnya.

Mereka berhasil masuk ke empat besar yang lolos ke Liga Champions sebanyak enam kali dan menempati posisi ketiga untuk ketiga kalinya pada musim 2024-25.

Gasperini turut memimpin kemenangan dramatis dalam pertandingan final Liga Europa lawan Bayer Leverkusen pada tahun lalu, berkat tiga gol dari Ademola Lookman yang membawa tim ini meraih hasil akhir 3-0 terhadap klub yang belum pernah dikalahkan sepanjang musim tersebut.

Di setiap turnamen, Gasperini memimpin sebanyak 439 pertandingan bersama Atalanta, meraih kemenangan sebanyak 228 kali, seri sebanyak 102 kali, dan kalah sebanyak 109 kali, mencapai tingkat kemenangan 51,9%.

Mereka berhasil mencetak 852 gol di pertandingan tersebut dan kebobolan sebanyak 513.

Perginya Gasperini tak terduga, mengingat di bulan Februari lalu ia sudah menyampaikan kalau dirinya enggan untuk memperpanjang masa bakti kontraknya yang sebentar lagi habis di Bulan Juni.

Saya belum dapat menyampaikan hal ini sebelumnya; baru pada beberapa jam terakhir lalu saya sungguh-sungguh memutuskan untuk mengakhiri kisah cantik selama sembilan tahun ini.

“Tetapi marilah kita tidak menyebutnya sebagai perpisahan, aku tak suka dengan hal itu,” ujarnya kepada para pendukung Atalanta seperti dilaporkan koran Italia l’Eco di Bergamo.

Sudah tercapai sejumlah prestasi yang tak bisa dipertanyakan kehebatannya. Saya berkeinginan untuk meraih lebih dari itu.

Meskipun gagal, kita tetap banyak menghabiskan waktu bersenang-senang bersama, dan saya percaya kamu pasti bisa mencobanya kembali.

Kemenangan Atalanta di Liga Europa tahun lalu hanyalah trofi utama kedua dalam sejarah klub tersebut, setelah mereka meraih Coppa Italia pada 1963.

La Dea gagal memenangkan tiga kali final Coppa Italia saat berada di bawah asuhan Gasperini, tersingkir oleh Lazio pada edisi 2019 dan dikalahkan oleh Juventus pada tahun 2021 dan 2024.

Gasperini kemungkinan besar tidak akan aktif dalam dunia sepak bola untuk sementara waktu, sebab berdasarkan informasi dari media-media Italia, ia telah menyatakan kesiapan dirinya untuk bergabung dengan AS Roma. Sementara itu, Claudio Ranieri memutuskan pensiun sebagai pelatih dan beralih ke posisi administratif atau manajerial di klub tersebut.

Sebelumnya, AS Roma sempat dihubung-hubungkan dengan Jurgen Klopp dan Erik ten Hag, setelah masa jabatan ketiganya dari Ranieri usai.

Rata-rata keberhasilan Ranieri adalah 59%, yang merupakan catatan tertinggi oleh Giallorossi di Serie A (dari 58 pertandingan dari total 99). Hanya Luciano Spalletti sebagai pelatih tetap tunggal lainnya yang mampu menyamai angka tersebut dalam sejarah liga utama mereka.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *