- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, children, government, laws and regulations, newsbusiness, children, government, laws and regulations, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
lowongankerja.asia,
JAKARTA –
Google Indonesia
mendorong tindakan Departemen Komunikasi dan Digital (
Komdigi
) dalam melindungi anak saat berada di ruang digital melalui Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, menegaskan bahwa keamanan anak-anak di platform Google merupakan prioritas utama perusahaan.
Perusahaan menyediakan berbagai macam fitur dengan tujuan melindungi keselamatan serta kenyamanan buah hati ketika mengakses Google.
“Memastikan bahwa platform kami tetap aman bagi anak-anak menjadi fokus utama Google,” kata Veronica ketika diwawancara oleh Bisnis pada hari Selasa, 14 Mei 2025.
Dia menyebutkan bahwa Google sudah mengembangkan banyak produk dan fasilitas yang dibuat secara khusus dengan memperhatikan keselamatan anak-anak jauh sebelum PP Tunas diluncurkan.
Produk yang sudah ada sejak lama salah satunya adalah YouTube Kids, yaitu situs web tersendiri yang menampilkan materi-materi yang dipilih khusus berdasarkan tahap perkembangan anak-anak.
Di samping itu, Google pun mengenalkan fitur bernama Supervised Experience untuk para pengguna remaja di atas usia 13 tahun, yang memudahkan proses pengawasan serta manajemen akun oleh pihak orangtua.
Veronica pun membongkar tentang aplikasi Family Link, yang memungkinkan orang tua memiliki kendali lengkap terhadap kegiatan digital anak-anak mereka.
Fasilitas ini membolehkan orangtua mengawasi aplikasi-aplikasi yang dijalankan oleh anak-anak mereka, mencegah pemakaian berlebihan, serta memberi persetujuan atau penolakan terhadap unduhan aplikasi baru.
” sungguh sangat membantu karena sebagai orangtua, kita dapat mengetahui persis aplikasi apa saja yang terdapat pada ponsel anak-anak kami, berapa lama waktu yang mereka habiskan untuk itu, dan jika kami ingin membatasinya atau mereka ingin mengunduh aplikasi baru, semuanya perlu disetujui oleh kami,” ungkapnya.
Selanjutnya, Veronica Utami menggarisbawahi bahwa Google mempunyai Pedoman Komunitas yang sangat ketat guna menjaga standar kontennya serta mendorong para penggunanya untuk melaporkkan materi yang tak layak.
Menurut dia, tantangan besar sekarang dalam menjaga perlindungan anak di ranah digital adalah memperluas pemahaman publik, terlebih lagi para orangtua serta institusi pendidikan, tentang adanya opsi proteksi yang disediakan oleh berbagai platform digital.
Sebagai bagian dari usaha tersebut, Google mempunyai program bernama “Cerdas Daringkan”, yaitu suatu inisiatif pendidikan dalam bentuk permainan atau game interaktif yang dibuat untuk mendidik anak-anak tentang cara berkomunikasi secara aman di internet.
Acara ini membahas bagaimana cara mencegah penipuan (scam) serta perlindungan terhadap serangan kriminal daring. Bahkan, Google sudah bekerja sama dengan pihak berwenang guna menyelaraskan program tersebut menjadi bagian dari mata pelajaran di sekolah.
Sekarang ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang mengembangkan pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21/2025 yang berfokus pada Pengelolaan Sistim Elektronika untuk Melindungi Anak-anak (PP Tunas).
Brigjen Pol Alexander dari Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi menyebut bahwa penerapan Peraturan Pemerintah tersebut akan dijalankan secara bertahap dan diberikan waktu adaptasi sebanyak dua tahun.
“Tentang jadwal waktu, jika kita membacanya dalam Peraturan Pemerintah tersebut, disebutkan adanya masa adaptasi selama dua tahun. Dalam dokumen yang sama dinyatakan hal ini, khususnya mengenai tahapan waktunya,” ungkap Alexander pada hari Jumat, tanggal 9 Mei 2025.
Alexander menyatakan bahwa tugas memverifikasi serta melindungi informasi pribadi anak adalah bagian dari tanggung jawab PSE, yang mencakup juga platform online berkapasitas besar.
Oleh karena itu, mereka kini secara berkala tetap menjalin koordinasi dengan pemangku kendali platform digital swasta tersebut.
“Setiap Minggu, kami selalu koordinasikan diri dengan pihak penyedia sistem elektronik swasta,” katanya.