- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
economics, investing economy, journalism, politics, religioneconomics, investing economy, journalism, politics, religion - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
Tidak terbayang oleh saya bahwa naskah sederhana yang ditulis sekitar dua puluh tahun silam akan disimpan dengan rapi di lemari koleksi Perpustakaan Universitas Michigan.
Buku tersebut tidak tebal, bukan hasil tulisan dengan gaya akademis yang kompleks, dan juga tidak diresmikan dalam sebuah event besar. Namun, ia hadir karena rasa prihatin, dorongan untuk membagikan pengetahuan, serta melalui pengembaraan rohani yang mendalam.
Segalanya dimulai di sektor perbankan, tempat saya memajukan kariernya pasca lulus dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1989. Sama seperti generasi pemuda lainnya, saya melangkah ke dunia pekerjaan dengan antusiasme tinggi dan bergabung dalam program pengembangan manajerial di salah satu bank konvensional mulai tahun 1990 hingga 1991.
Kariere saya berkembang dengan baik, melalui pasang surut sebagaimana biasanya terjadi dalam jalannya karir. Akan tetapi, di lubuk hati yang paling dalam, selalu ada hal-hal yang membangkitkan semangatku.
Akhirnya, tahun 2000 menjadi momen krusial dalam perjalanan hidupku—saat itu aku memilih untuk berpindah ke bank syariah.
Tidaklah mudah membuat keputusan tersebut, terutama ketika ekonomi syariah belum secemerlang sekarang ini. Ada banyak orang yang masih kurang memahami, termasuk di antara para profesional perbankan. Namun, saya yakin bahwa ini adalah jalur yang harus saya ikuti. Lebih dari sekedar mencari nafkah, hal ini merupakan sebuah misi dalam hidup: menyebarkan dakwah melalui karier saya.
Menulis Berasal Dari Hatinya Seorang Practitioner
Sebagai seseorang yang aktif di lapangan dalam beragam sektor—dari posisi sebagai Branch Manager di berbagai kota, sampai mengawasi Departemen Perencanaan dan Pembangunan, Manajemen Prestasi kerja, hingga mengepalai Pembaruan Budaya Korporasi—I telah melihat secara langsung perkembangan ekonomi syariah beserta semua rintangan serta peluangnya.
Saya paham bahwa untuk menerima dengan baik dakwah ekonomi syariah secara luas, perlu adanya narasi yang sederhana dimengerti. Diperlukan karya tulis yang tak sekadar membahas tentang angka dan teori saja, melainkan juga menjelaskan nilai-nilai, etika, serta semangat di baliknya.
Inilah yang menginspirasi saya untuk menulis buku berjudul “Aktivitas Ekonomi Syariah: Catatan Dakwah Seorang Praktisi Perbankan Syariah”, yang diterbitkan pada tahun 2004. Buku tersebut selesai ditulis sambil melanjutkan pendidikan master-nya di Pascasarjana IPB. Penulisan dilakukan kapan pun ada kesempatan, bisa di bandara, sesekali setelah shubuh, atau bahkan hingga larut malam.
Buku ini merupakan usaha sederhana untuk membagikan pengetahuan pribadi, merespons sejumlah pertanyaan umum yang kerap muncul dalam praktiknya, serta mendukung agar orang dapat lebih mengerti tentang ekonomi syariah dengan cara yang lebih mudah dimengerti dan humanis.
Konten Buku: Mulai dari Prinsip-prinsip sampai Proses-proses
Buku ini mencakup berbagai aspek esensial dalam ekonomi syariah, dimulai dengan prinsip-prinsip mendasar seperti etika bisnis Islam, filsafat tentang kepemilikan, dan posisi uang menurut perspektif syariah. Selanjutnya, buku tersebut juga membahas hal-hal yang lebih terapan termasuk sistem bank syariah, jenis-jenis transaksi finansial seperti murabahah dan mudharabah, serta peranan ziat dan qardh al-hasan sebagai sarana untuk mendistribusikan keadilan sosial.
Saya menjelaskan fungsi dari bank syariah, cara pengumpulan dana mereka, serta jenis-jenis kontrak finansial seperti murabahah, ijarah, mudharabah, dan musyarakah. Saya juga membahas aspek-aspek penting lainnya termasuk riba, zakat, dan qardh al-hasan, yang merupakan elemen utama dalam penyebaran keadilan ekonomi di bawah sistem Islam.
Untuk menyelesaikan bab ini, saya tambahkan sektor mengenai akuntansi syariah dan kerjasama sebagai fondasi yang mendorong kesetaraan dan jujur di dalam operasional usaha berbasis Islam.
Buku ini disusun dengan nada santai dan mudah dicerna, tidak bertujuan menjadi sebuah panduan formal semata-mata, namun lebih kepada pengalaman dakwah oleh seseorang yang telah secara langsung menyaksikan perubahan di lini depan. Selain membahas tentang sistimnya, penulis juga memfokuskan pada aspek-aspek seperti nilai-nilai rohani, kesetaraan, serta berkah yang merupakan esensi dari perekonomian Islam.
Waktu Itu: Buku Tetap Jarang Ditemui, Para Ahli Masih Tenang
Harus disebutkan pula ketika buku ini dibuat, pemahaman umum masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah cukup rendah. Ketersediaan buku yang membahas topik ekonomi Islam dapat ditemukan hanya sedikit, dan sebagian besar berisi konten lebih banyak dari perspektif ilmiah.
Meski begitu, pendapat para ahli hampir tidak tersuarakan. Inilah yang semakin memotivasi saya untuk menuangkan pengetahuan dan pengalaman saya dalam bentuk yang lebih mudah dipahami publik umum, bukan hanya mahasiswa atau tokoh agama.
Kini, dua dekade kemudian, buku-buku tentang ekonomi syariah sudah bertebaran di toko buku dan platform digital. Tapi saya tetap percaya bahwa pengalaman praktis tetap penting untuk terus dikisahkan, karena teori tanpa praktik kadang kehilangan ruh-nya.
Sampai ke Negeri Seberang
Buku ini tidak diterbitkan secara massal dan belum menjadi fenomena viral seperti yang kita lihat sekarang. Namun, pada satu titik, aku menemukan kalau buku tersebut tersedia dalam berbagai daftar inventaris perpustakaan—termasuk Perpustakaan Universitas Michigan, AS. Saat itu, aku pun sempat bengong mendapati fakta tersebut di layar komputer ku.
“Allah SWT… buku mungil ini sampai di tempat itu,” bisik saya dalam hati.
Bukan dikarenakan kemampuan menulis luar biasa. Namun dengan niat ikhlas, saya percaya bahwa Tuhan pasti akan membimbing jalan kita. Termasuk melalui karya tulis sederhana, apabila dimaksudkan untuk penyampaian pesan agama, dapat melewati batasan ruang dan waktu.
Tidak Perlu Dakwah Hanya di Mimbar
Banyak yang menganggap bahwa dakwah hanya dilaksanakan oleh para ustadz di depan umum atau dari atas podium. Namun, sebenarnya semua orang dapat melakukan dakwah dimana saja mereka berada. Saya sendiri menentukan pilihan melalui jalan ekonomi dan penulisan. Sebagaimana peribahasa Arab menyebutnya,
Ilmu tanpa amalan sama saja dengan pohon yang tidak berbuah.
Saat ini, setelah dua dasawarsa, ekonomi syariah sudah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Namun, tugas dakwah belum selesai. Ada berbagai hal lain yang harus disampaikan, diklarifikasi, dan dibawa lebih dekat kepada masyarakat. Saya yakin bahwa tulisan tetap merupakan sarana dakwah yang kuat, tenang, tapi sangat bermakna.
Ayo Menulis, Ayo Berdakwah Melalui Ilmu
Saya yakin bahwa masing-masing dari kita memiliki kisah serta perjalanan hidup yang dapat membantu pribadi lainnya. Menulis merupakan metode untuk mengekspresikan hal tersebut, berbagi dengan dunia luar, dan meraih kepedulian jantung-jantung yang tengah bingung mencari petunjuk.
Apabila Anda adalah seorang profesional, guru, pelajar, atau siapapun yang memiliki pengalaman berarti—jangan sungkan untuk menuangkannya dalam tulisan. Tak perlu panjang lebar. Tak mesti sempurna. Dimulai dari hal-hal yang sudah diketahui dan dirasakan.
Sebuah paragraf yang jujur dapat lebih mempengaruhi dibandingkan dengan seribu halaman teori.
Bagi mereka yang berminat untuk memperdalam pemahaman tentang ekonomi syariah, langkah pertama adalah dengan membaca. Teliti prinsip-prinsip fundamentalnya. Kenali esensinya. Sebab ekonomi syariah tidak hanya merupakan sebuah model perbankan saja, tetapi juga menjadi cara hidup yang menganut nilai-nilai keadilan, berkat, serta kemakmuran bersama.
Buku “Aktivitas Ekonomi Syariah” saat ini telah direkam di beberapa perpustakaan, antara lain Perpustakaan Universitas Michigan dan Perpustakaan Harvard University.
Gambar buku ini di ambil dari suatu perpustakaan yang saya jumpai melalui katalog online.
Terakhir kata-kata ini, harapan saya agar setiap tindakan kecil ini dapat berperan dalam gerakan luas untuk menyebarkan kemanfaatan melalui pengetahuan. Semoga dengan buku ringkas ini, kita masih diingatkan akan pentingnya dakwah yang bisa datang dari lingkungan pekerjaan kita, dari belakang layar komputer, atau bahkan dari laman-laman yang tampak biasa sekalipun.
Tuliskanlah, sebab peninggalanmu melalui kata-kata akan bertahan tanpa terpengaruh oleh zaman.
Penulis:
Merza Gamal
Pensiunawan Modis dengan Berbagai Kegiatan & Pengamat Ekonomi Syariah