- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, commerce, investing business news, investing company news, newsbusiness, commerce, investing business news, investing company news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
SINGAPURA, lowongankerja.asia
– Grab, perusahaan jasa transportasi online dan pengiriman makanan dariSingapura, terus berusaha menegosiasikan akuisisi PT GoTo di Indonesia selama kuartal kedua tahun ini.
Seperti dikutip dari
Reuters
Kamis (8/5/2025), Grab sudah memilih penasehat untuk mengatur rencana akuisisi itu.
“Perjanjian ini tetap tergantung pada beberapa ketentuan, antara lain pendanaan, yang kini sedang didiskusikan Grab bersama berbagai bank,” demikian disampaikan oleh sumber tersebut.
Reuters
.
Berdasarkan informasi dari sumber independen yang paham tentang rencana ini, Grab dikabarkan sedang mengincar bisnis GoTo senilai kira-kira 7 miliar dolar AS atau setara dengan approximately Rp 115 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.500 per dolar).
Saham GoTo yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sudah mengalami kenaikan sebesar 20% sejak awal tahun ini, mencapai nilai pasaran kurang lebih 5,8 miliar dolar AS atau setara dengan 95,7 triliun rupiah, menurut informasi dari LSEG.
Saat ini, saham Grab yang tercatat di bursa NASDAQ mengalami kenaikan sebesar 2,4% sepanjang tahun ini. Dengan demikian, valuasinya mencapai kurang lebih 20 miliar dolar AS atau setara dengan approximately 330 triliun rupiah berdasarkan data dari London Stock Exchange Group (LSEG).
Menurut sumber
Reuters,
GoTo berencana untuk menawarkan unit internasionalnya yang ada di Singapura kepada Grab. Di sisi lain, di Indonesia, GoTo akan mengalihkan semua aktivitas operasionalnya kepada Grab, dengan pengecualian pada bagian keuangannya.
Kombinasi antara Grab dan GoTo bakal membentuk mega korporasi dalam bidang jasa transportasi berbasis aplikasi di Asia Tenggara, menguasai hampir 85% dari total nilai pasar sebesar 8 miliar dolar AS di wilayah tersebut, demikian laporan Euromonitor International, penyedia data analitis.
“Kolaborasi tersebut akan mendominasi lebih dari 91% pasar di Indonesia, serta hampir 90% di Singapura,” ungkap David Zhang, yang merupakan Manager Insight untuk Sektor Pembayaran dan Peminjaman di Asia dari Euromonitor International.
Pasar-pasar, khususnya di Indonesia dan Singapura, akan mengimplementasikan kontrol yang lebih ketat,” katanya lagi, sambil menyebutkan bahwa akuisisi gabungan ini cenderung akan ditolak oleh otoritas pengatur di wilayah-wilayah penting ASEAN.
Grab dan GoTo sama-sama enggan memberikan komentar mengenai masalah itu.