Kekalahan Berat Timnas Indonesia, Simon Tahamata: Inilah Realitas Sepak Bola

-Head Coach of The Talent Squad at TIMNAS Indonesia, Simon Tahamata, mengeluarkan pernyataannya setelah secara langsung menonton laga antara Indonesia melawan Jepun. Laga yang digelar di Stadion Panasonic Suita, Osaka pada hari Selasa (10/6) ini berkesudahan dengan kekalahan mendalam bagi tim nasional yaitu skor 0-6.

Dia menghadiri pertemuan nonton bersama (nobar) yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Tampak jelas bahwa Tahamata, seorang bekas atlet tim nasional Belanda keturunan Maluku, merasa letdown atas hasil itu. Meski demikian, ia percaya bahwa kalah adalah hal biasa dalam dunia sepak bola.

” Ini adalah sepak bola. Jika kalah 6-0, apa boleh buat? ” kata Simon Tahamata sambil menghela nafas kecewa kepada para jurnalis.

“
Six-zero
, 6-0, itu tidak bagus,” katanya.

Gol-gol Jepang pada pertandingan itu disumbangkan oleh Daichi Kamada di menit ke-15 dan tambahan waktu babak pertama (45+6), Takefusa Kubo (19), Ryoya Morishita (55), Shuto Machino (58), serta Mao Hosoyo (80). Tim tamu dari Indonesia sama sekali tak berdaya melawan serangan keras sang tuan rumah yang mendominasi jalannya permainan sejak permulaan laga.

Walaupun sedih, Tahamata masih menyarankan agar publik tak meninggalkan pasukan nasional. Kegagalan kali ini harus menjadi peluang bersama untuk membangkitkan dukungan dan memperkokoh moral skuad, daripada malah meruntuhkannya.

“Kami perlu terus bersatu. Ini bukan sekadar sorakan tim, melainkan suara dari seluruh negara,” ujar Simon Tahamata.

Pertandingan ini pada dasarnya bukan penentu untuk lolosnya Indonesia ke tahap selanjutnya. Pasukan yang dilatih oleh Patrick Kluivert sudah pasti akan maju ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai finis di urutan keempat grup C. Dua negara dengan ranking tertinggi secara langsung mendapatkan tiket ke Piala Dunia, sedangkan tempat ketiga dan keempat bakal menuju ke fase tambahan dari proses kualifikasi tersebut.