- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, health, news, news media, politicsgovernment, health, news, news media, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
– Keadaan wajah dari Presiden Republik Indonesia yang ketujuh, Joko Widodo (Jokowi), sedang mendapat perhatian masyarakat.
Dalam gambar atau klip video selama sesi wawancara dengan pers, dikatakan bahwa terdapat perubahan pada tampilan Jokowi.
Terutama di area wajah dan kepala.
Banyak dugaan berbeda muncul dan beberapa pihak mulai curiga bahwa Jokowi mengalami gangguan kesehatan.
Dokter Tifa, yang ikut mengkritisi masalah ijazah, juga menyebutkan tentang perubahan penampilan Jokowi yang kelihatan berlainan pada tahun 2025.
Dia meragukan apakah Jokowi menderita penyakit autoimun yang parah.
Menurut dokter Tifa, alasan tersebut adalah karena wajah Jokowi sekarang ditumbuhi bercak-bercak gelap.
“Pak Jokowi mengapa terlihat seolah-olah menderita autoimun? Kini wajah dan lehernya secara tiba-tiba dipenuhi dengan melasma atau noda-noda gelap. Selain itu, ia juga mengalami kebotakan parah yang tidak disangka-sangka, yaitu rambutnya mulai rontok dengan cepat di dahinya, bagian atas kepala, serta belakang kepala,” demikian tulis Dokter Tifa dalam unggahan tweet-nya di Twitter, seperti dilansir pada Minggu (6/1/2025).
Mengamati perubahan pada wajah Jokowi, dokter Tifa juga membongkar beberapa hipotesis bahwa bekas presiden tersebut mungkin mengalami kondisi kesehatan yang parah di luar/autoimmune.
Posingan Dr. Tifa yang mengisyaratkan bahwa Jokowi menderita penyakit berat telah menimbulkan kekhawatiran.
“Apakah Autoimun atau Justru Hiperkortisolisme? Dokter pribadi harus mengeluarkan resep untuk Antidepresan, nih. Sayang sekali, membawa beban berbohong selama sepuluh tahun, sulit dibayangkan perasanya,” lanjut Dokter Tifa dalam unggahannya di media sosial.
Definisi Penyakit Autoimun serta Hiperkortisolisme
Saat ini, kedua kondisi medis yang dikenalkan oleh Dokter Tifa yaitu autoimun dan hiperkortisolisme sedang menjadi perhatian utama.
Perlu diingat bahwa penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang justru menyerang tubuhnya sendiri.
Umumnya, sistem imun berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri serta virus.
Tetapi orang yang menderita autoimun adalah sistem imunitas mereka sendiri yang menyerang tubuh dan menyebabkan penyakit.
Asal-usul penyakit autoimun masih belum jelas menurut pengetahuan kedokteran saat ini.
Meskipun demikian, ada sejumlah faktor yang diyakini dapat memicu autoimun seperti riwayat genetis, paparan bakteri atau virus, kontaminasi zat kimia, kebiasaan merokok, serta obesitas.
Berikut ini merupakan beberapa tanda-tanda penyakit autoimun yang umum terjadi pada orang yang mengalaminya:
- Demam yang hilang timbul
- Bengkak pada persendian atau muka
- Rambut rontok
- Sering merasa lemas
- Kram otot atau sakit persendian
- Ruam kulit
- Sulit konsentrasi
- Matanya parestesis di tangan atau kaki
- Tidak seperti kondisi autoimun, hiperkortisolisme malah dipicu oleh jumlah hormon kortisol yang berlebihan dalam tubuh.
Perlu diingat bahwa kortisol merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dengan berbagai kegunaan seperti memelihara fungsi jantung serta meredakan peradangan.
Hiperkortisolisme sering dikenal sebagai sindrom Cushing.
Alasan seseorang menderita hiperkortisolisme dapat berasal dari faktor luar dan dalam tubuh, yaitu dua sebab utama tersebut.
Sebab-sebab eksternal dari hiperkortisolisme berasal dari penggunaan steroid kortikosteroid dalam jangka waktu lama dengan dosis yang besar.
Penyebab internal dari hiperkortisolisme terjadi akibat kenaikan level hormon ACTH.
Akibat dari tingginya hormon ACTH adalah penderitanya bisa mengidap tumor di kelenjar hipofisis, pankreas, kelenjar endokrin dan kelenjar adrenal.
Ngabalin meminta agar penghujat Jokowi bertobat.
Mantan Kepala Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin marah atas perilaku sejumlah pihak yang secara berkelanjutan mencemarkan nama baik Joko Widodo dengan mendiskusikan masalah keabsahan ijazahnya.
Jokowi memberikan contoh bahwa tindakan Roy Suryo dan kawan-kawannya seharusnya dihukum secara pidana.
Bahkan, Ngabalin mengharapkan polisi untuk segera menahan Roy Suryo serta pihak-pihak yang mendiskusikan Ijazah Jokowi.
Seharunya harus diwaspada terhadap orang tidak profesional seperti Roy Suryo ini,” ujar Ngabalin menurut kutipan Warta Kota dari akun X-nya pada hari Minggu, 1 Juni 2025. “Dia menggunakan trik ilusi dengan mengatakan bahwa kebohongan yang sering dibicarakan bisa dipandang sebagai fakta (efek kebenaran ilusi).
Di samping Roy Suryo, Ngabalin juga memberikan ultimat terhadap pihak-pihak yang menurutnya mencoba ‘merugikan’ Jokowi.
Dia mengharapkan mereka bertobat dengan cepat karena telah melukai Jokowi, seseorang yang ia anggap disayangi oleh Tuhan.
“Jangan mengkhianati Jokowi. Dia adalah seorang hamba yang dicintai Allah SWT. Kalian akan runtuh dan terpecah belah jika mencoba lawan orang baik itu. Saya telah melihat sendiri hal ini. Banyak orang mendoakannya. Apakah sudah jelas? Terima kasih. Bertobatlah sebelum ajalmu menjemput,” katanya.
Mengangkat kontroversi tentangijazah menjadi sebuah ‘proyek skala raya’
Sekilas sebelumnya, Ngabalin menunjukkan kekagumannya atas rasa bingung serta ungkapkan kritiknya tentang serangan jargonya kepada Jokowi. Orang yang sudah dikenali secara luas dan telah melakukan perjalanan di hampir setiap sudut tanah air untuk melayani negeri ini.
“Setelah itu, saya juga bertemu dengan Pak Jokowi dan sempat berdiskusi dengannya mengenai masalah ini (casus ijazah),” ungkap Ali Ngabalin, sebagaimana disiarkan dalam video yang ada di saluran YouTube SINDOnews.
“Pria ini sangat istimewa di pentas politik global, Jokowi pernah menjadi Wali Kota selama dua masa jabatan, kemudian Gubernur, dan juga Presiden untuk dua kali berturut-turut, jadi mengapa masih ada orang yang mencoba mendakwanya memiliki ijazah palsu?” tambahnya.
“Ali Ngabalin menegaskan bahwa orang tersebut seharusnya bertingkah laku dengan etis ketika mencari nafkah,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa seharusnya mereka yang melaporkan ijazah Jokowi mencari nafkah dengan jalan yang sah, bukannya mengumpat dan menyudutkan orang lain.
“Mencari makanan secara halal. Memasak sambil mencemooh dan mengutuk,” ujarnya.
Menurut dia, terdapat motif tersembunyi di balik laporan mengenai ijazat Jokowi oleh beberapa pihak.
“Kini kita dapat melihat, langsung ke intinya. Jika diamati, setiap pernyataan tersebut sebenarnya hanya stagnan dan tak mengalami perkembangan,” jelas Ngabalin.
“Mudah saja mengukurnya, cukup dengan menilai. Apabila telah muncul hujat, makhluk seperti apakah ini disebut? Sepertinya bangsa ini tak memiliki budaya,” ujarnya.
Dia mengkritik para pelapor ijazah Jokowi yang berharap terkenal dengan metode tidak jujur.
“Cari nafkah dengan jalan yang sopan dan halal. Jangan seperti itu, ini bekas pejabat senior negara, orang berkualitas, terpandang,” imbuh Ngabalin.
Malahan, mengungkapkan adanya beberapa pengadu sertifikat pendidikan Jokowi yang sempat berkeluh kesal kepadanya.
Saya mengenal baik orang-orang seperti itu, terutama mereka yang berteriak. Oh ada satu orang dulu yang sempat berkunjung kepada saya dan bertanya, ‘Mengapa Jokowi menjadi seperti ini?’ kata Li’,
“Ah ini sudah jelas, saya mengerti semuanya, saya melihatnya sendiri. Jadi saya memahami betul,” ujarnya.
Ngabalin mengungkapkan detail tentang proyek bernilai tinggi yang melibatkan dana besar terkait skandal ijazah Jokowi.
Sudah lama saya kerjakan proyek ijasah palsu ini sebagai sumber penghasilan yang signifikan selama bertahun-tahun. Sudah berapa waktu ya, tidak mungkin belum habis-habis.
“Banyak sekali pastinya. Untuk masalah seperti itu di Indonesia sudah sangat berpengalaman,” ujar Ngabalin.
“Ijazah palsu tersebut merupakan proyeks tanpa lelang dan melibatkan dana besar,” jelasnya.
Berbekal laporan dari Jokowi,Ngabalin mengharapkan ini dapat memberikan pelajaran yang berarti.
“Mari kita lihat saja nantinya seperti apa. Saya pun berharap hal ini dapat memberikan pengajaran yang signifikan,” ujarnya.
Selama berkarir di Istana, Ngabalin tidak pernah bertemu dengan Jokowi.
Tetapi terkait dengan masalah ijazah ini, Jokowi hingga mengajukan laporan ke Polda Metro Jaya.
Dia berkata, ‘Bagaimana bisa seperti itu, pasti ada sesuatu yang menyakitkan perasaannya,’
Berdasarkan laporannya tersebut, Ngabali yakin bahwa Roy Suryo dan kawan-kawannya akan ditahan di penjara.
Biar begitu kami hanya menunggu, jika ke Salemba maka kami akan hadir, dan bila ke Sukamiskin pun kami akan singgah sebentar.
Masalahnya telah berkembang ke area di mana kita tidak dapat mengendalikannya lagi.
“Bayangkan seseorang dengan tingkat kepemimpinan seperti Jokowi harus membawa Ijazahnya ke Polda,” ucapnya.
Dia menyebutkan bahwa proyek terkait kasus ijazah Jokowi punya tujuan tertentu.
Sesudah pensiun dari jabatan presiden, putranya menjadi wakil. Jika saat ini ia tak lagi bekerja, tidak ada pilihan lain selain memikirkan cara agar dapat mencegah Gibran meraih posisi di masa depan.
“Meskipun pasangan Prabowo-Gibran baru berada di tahap 6-7 bulan, ini terlihat cukup konyol. Sehingga tampak kurang matang dan sangat mudah untuk ditebak,” ungkap Ali Ngabalin.
Roy Suryo sekali lagi mengulangi penanyakannya terhadap pernyataan Bareskrim
Roy Suryo, seorang ahli telematika, menyebutkan bahwa gelar akademis Joko Widodo tidak cocok dengan tiga dokumen pendukung yang berasal dari Universitas Gadjah Mada dan berangkat dari batch yang serupa.
Penemuan terbaru oleh Roy semakin menguatkan tuduhannya yang menyatakan bahwa ijazah Jokowi tersebut palsu.
Roy menyebutkan hal itu saat membandingkan secara langsung antara ijazah Jokowi dengan tiga dokumen lainnya yang menjadi referensi.
Yaitu melalui sertifikat bernomor 1115 yang berjudul Frono Jiwo, nomor 1116 untuk Alm Hari Mulyono, serta nomor 1117 milik Sri Murtiningsih.
Roy menyebutkan bahwa pemeriksaaannya tersebut dilakukan dengan cara yang jujur dan transparan.
Tetapi ia tidak memberikan jawaban tentang apakah ketiga ijazah tersebut merupakan ijazah yang sama dipakai oleh Bareskrim atau tidak.
Dia dengan tegas meminta Bareskrim bersikap transparan mengenai ijazah itu.
“Harap menghubungi Bareskrim untuk informasi lebih lanjut. Yang pasti, jika saya berbicara dengan jujur, tidak ada hal-hal yang disembunyikan,” ujar Roy Suryo pada hari Sabtu (31/5/2025), sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com.
“Kini terserah pada Bareskrim untuk merespons tentang siapa pemegang ijasah dari informasi yang telah saya sampaikan,” lanjut Roy.
Dia menyebutkan bahwa kemarin Bareskrim tak membuka informasi tentang ketiga ijazah perbandingan dalam investigasi ijazah Jokowi itu.
Oleh karena itu, Roy pun menandingi ijazah Jokowi dengan tiga contoh dokumen pendukung lainnya sebagai perbandingan.
“Jika Bareskrim kemarin belum berani membongkar tiga surat pengesahan lainnya yang digunakan untuk perbandingan, maka di sini kami tunjukkan tiga contoh dokumen tersebut yang bisa dengan cepat ditemukan di dunia online, guna meningkatkan transparansi informasi dan pengetahuan,” ujar Roy.
“Sebab telah dengan jelas diterbitkan oleh pihaknya dan juga oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr Sigit Sunarta ketika diwawancara oleh wartawan Kompas pada tahun 2022 lalu,” lanjut Roy.
Khususnya karakter Z dalam kata ‘IJAZAH’ serta karakter A terakhir dalam istilah ‘SARJANA’.
Roy Suryo mengatakan terdapat perbedaan antara fotokopi ijazah yang diklaim sebagai milik Jokowi dan ketiga ijazah lainnya.
Menurut penjelasan Roy Suryo, letak huruf Z dalam kata ‘IJAZAH’ dan huruf A terakhir dalam kata ‘SARJANA’ pada tiga ijasah dengan nomor 1115, 1116, dan 1117 ini hampir tidak berbeda atau tepat sama.
Sama-sama baik dalam posisi vertikal atau horizontal, tetapi tidak serupa jika dibandingkan dengan sertifikat nomor 1120.
Roy Suryo juga menyatakan bahwa dalam kata ‘IJAZAH’, letak huruf Z di ijazah perbandingan ini berada lebih rendah daripada logo UGM jika dibandingkan dengan ijazah milik Jokowi, dimana hurufnya tampak lebih tinggi atau hanya sedikit masuk pada logo UGM.
Posisi huruf A terakhir (dalam kata SARJANA) di tiga Ijazah pembanding semuanya berada sedikit lebih ‘ke kiri’, atau masih sebagian tertutupi oleh logo UGM, sementara itu pada ijazah milik Jokowi, letaknya lebih ‘ke kanan’ dan membuat dua ‘kaki’ huruf A tampak seperti akan lepas dari logo UGM.
Projo Percaya Ijazah Jokowi Sah
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Relawan Pro Jokowi (Projo), Handoko menyatakan masih sangat percaya bahwa ijazah Jokowi tersebut memang autentik.
Itulah yang ia ungkapkan ketika menanggapi hasil survey mengenai masalah ijasah Jokowi tersebut.
“Kami menghargai segala jenis hasil survei opini publik. Kami pun percaya bahwa gelar sarjana milik Pak Jokowi adalah autentik dan bukan tiruan,” ujar Handoko pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Handoko mengungkapkan pula bahwa polisi telah memulai penyelidikan terkait dengan ijazah yang dipalsukan, dan setelah melakukan serangkaian wawancara dengan para saksi serta melalui tes laboratorium forensis, disimpulkan bahwa ijazah Presiden Republik Indonesia ketujuh, Joko Widodo, merupakan dokumen autentik.
“Tindakan terkait dugaan kelulusan palsu saat ini diurus oleh Polri. Penyelidikan telah mengkonfirmasi bahwa gelar sarjana milik Bapak Jokowi adalah otentik,” jelas Handoko.
Seiring dengan peningkatan jernihan dari kasus tersebut, Handoko mengharapkan agar semua pihak yang awalnya ragu-ragu saat ini bisa percaya bahwa tuduhan tentang ijazah palsu ternyata tanpa dasar. Ia berharap mereka yang telah melaporkan masalah ini kepada otoritas terkait akan bertanggung jawab atas pelaporan mereka.
“Projo menginginkan agar publik mendapat klarifikasi dan kepastian dari penegak hukum. Mereka yang dituduh pun siap menanggapi dakwaan tersebut,” tandasnya.
Menurut hasil survei Indikator, 75,9% peserta menyatakan telah mengetahui dan pernah mendengar tentang dugaan kasus ijazah palsu terhadap Jokowi. Sementara itu, 24,1% lainnya mengungkapkan bahwa mereka tidak aware dengan hal tersebut.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa 66,9% peserta dalam surveinya menegaskan mereka tidak yakin Jokowi telah merusak atau membuat ulang ijazahnya sendiri.
(*)
Artikel telah tayang di
Warta Kota
/ Tribunnews.com