- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
football clubs, football players, history, soccer, sportsfootball clubs, football players, history, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia
Persebaya Surabaya perlu menerima akibat karena tindakan emosi sang pelatih, Paul Munster, yang sekali lagi memperoleh sanksi dari wasit. Dengan sudah memiliki empat kartu kuning sebelumnya, Munster saat ini mendapatkan kartu merah sehingga tidak dapat hadir pada pertandingan penting minggu depan.
Kejadian tersebut terjadi setelah laga pekan ketiga puluh dua Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 antara Semen Padang dan tim tuan rumah yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada hari Minggu, tanggal 11 Mei 2025.
Pertandingan berkesudahan seri 1-1 dan menciptakan atmosfir tegang menjelang akhir lomba. Paul Munster terlibat dalam perseteruan dengan tim teknis Semen Padang setelah sang hakim lapangan mengabaikan gol Persebaya Surabaya yang dicetak oleh Dejan Tumbas pada menit ke-84.
Setelah wasit mengulas kembali keputusannya melalui sistem VAR dan menyatakan bahwa Tumbas sedang dalam posisi offside, gol tersebut dibatalkan. Hal ini kemudian menjadi sumber kontroversi besar di pinggiran lapangan untuk kedua tim, yakni Persebaya Surabaya dan Semen Padang, hingga akhirnya berkembangkan menjadi bentrokan fisik. Munster tampak keluar dari area teknis dan mendekati pemain lawan, semakin mendorong tensi pertandingan naik.
Wasit senior berkebangsaan Yordania, Adham Mohammed Tumah Makhadmeh, pada akhirnya menendang keluar Munster beserta seorang pelatih Semen Padang dari medan pertandingan. Aksi tersebut semakin memperparah rekam jejak kepatuhan Munster di musim saat ini.
Kartu merah yang diterimanya akan memastikan Munster tidak bisa ikut ketika Persebaya Surabaya bertemu dengan Borneo FC dalam pertandingan pekan ke-33, yaitu pada hari Minggu, 18 Mei 2025. Laga ini amat vital karena secara langsung berdampak pada peringkat Persebaya Surabaya di tabel klasemen utama.
Paul Munster memang terkenal memiliki sifat emosional ketika membimbing timnya dari tepi lapangan. Di musim ini sendiri, dia telah menerima empat kartu kuning dan akhirnya ditendang keluar oleh wasit pada pertandingan terakhirnya.
Keempat kartu kuning tersebut diterimanya ketika bertemu dengan PSS Sleman (11 Agustus 2024), Madura United (2 Desember 2024), serta Persis Solo. Dari dua kartu kuning itu, ia harus absen dari beberapa pertandingan lantaran akumulasi hukuman.
Saat ini, kartu merah menambahkan catatan kehadiran yang berdampak negatif pada tim ketika sedang dalam situasi krusial. Kehadiran sang pelatih utama benar-benar mengubah taktik serta semangat dari para pemain.
Setelah pertandingan, Munster menyatakan ketidakpuasannya atas putusan wasit. Meski begitu, dia menyetujui hukumannya dan bersumpah akan terus berkonsentrasi pada persiapan timuntuk pertandingan selanjutnya.
Sayang sekali, kehadiran Munster yang kurang membuat momen ini menjadi sangat tidak tepat untuk tim Green Force. Persebaya Surabaya kini tengah berusaha keras mempertahankan kans juara mereka di tengah sengitnya kompetisi antar klub unggulan Liga 1.
Pada musim ini, Persebaya menampilkan performa yang mengesankan di separuh awal kompetisi dengan meraih 11 kemenangan, 4 hasil seri, serta cuma dua kali tersentak kalah. Prestasi itu pernah mendongkrak tim hingga berada di urutan kedua pada tabel klasemen sementara.
Meskipun demikian, prestasi mereka merosot pada separuh musim berikutnya. Di 15 laga akhir, Persebaya Surabaya cuma mengoleksi 4 kemenangan, 6 seri, serta menderita kekalahan sebanyak 5 kali.
Mereka saat ini duduk di urutan ketiga dalam tabel sementara dan bisa saja turun peringkat bila kurang stabil. Pertandingan menghadapi Borneo FC nanti bakal menjadi penentu, apalagi lawannya adalah salah satu klub papan atas pada musim ini.
Kehilangan Munster mengharuskan Persebaya Surabaya untuk lebih teliti dalam merancang taktik tanpa bimbingan langsung dari sang pelatih di samping lapangan. Kini beban tersebut terletak pada pundak para asisten pelatih serta pemain yang telah memiliki jam terbang tinggi.
Pendukung pun mulai meragukan kesinian dari tim serta kepemimpinan dalam aspek taktikal. Disiplin telah menjadi elemen penting yang harus diperbaiki dengan cepat.
Tanpa adanya figur pembimbing pada pertandingan yang krusial, Persebaya Surabaya perlu memperlihatkan sifat tangguh serta kerja sama tim. Kelompok tersebut harus bisa berkembang pesat menghadapi kondisi rumit untuk mencegah hilangnya daya dorong.
Sebaliknya, Munster diprediksikan dapat menarik pelajaran dari insiden tersebut dan mengontrol perasaannya untuk bagian tersisa dari musim. Karena itu, sebuah kesalahan ringan pun mungkin akan memiliki dampak signifikan terhadap tujuan tim.
Saat seluruh regu berusaha dengan keras di penghujung musim, Persebaya Surabaya perlu menjaga konsentrasi dari faktor-faktor yang tak berkaitan langsung dengan teknik bermain. Kedinasaman seharusnya diprioritaskan untuk mempertahankan kans meraih gelar juara.
Persebaya Surabaya memiliki kesempatan untuk berkompetisi sampai akhir musim, tetapi ini perlu diiringi dengan kestabilan dalam semua hal. Keandalan pada pertunjukan dan pengendalian emosi menjadi faktor penting agar bisa menyelesaikan musim dengan sukses.
dukungan dari Bonek dan Bonita pun semakin diperlukan saat ini. Menghadapi tantangan berat ini, kekuatan bersama semua pihak dalam tim bakal amat mempengaruhi masa depan Persebaya Surabaya di ajang Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Apabila tim berhasil mengalahkan Borneo FC dengan hasil yang memuaskan, ini dapat menandakan pemulihan mereka. Namun, bila gagal mendapatkan poin, peluang untuk sukses mereka mungkin hilang menjelang akhir musim.
Paul Munster perlu melakukan refleksi diri dan menjadi teladan yang baik untuk para pemain. Karena itu, sebagia kapten tim, setiap geraknya memiliki dampak signifikan di dalam maupun di luar lapangan.
Persebaya Surabaya tidak boleh lagi diganggu oleh persoalan disiplin yang datang dari sang pelatih utama. Mereka harus mulai memusatkan diri, bekerja ekstra keras, serta menunjukkan bahwa tim pantas untuk bersaing dalam perebutan gelar juara.