Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kembali: Siswa Khawatir Jadi Kelinci Percobaan

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kembali: Siswa Khawatir Jadi Kelinci Percobaan


Rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti untuk menghidupkan kembali sistem penjurusan di tingkat SMA mulai tahun ajaran 2025/2026 mencerminkan bahwa Indonesia belum mempunyai panduan yang jelas dalam bidang pendidikan, demikian beberapa ahli berpendapat.


Implementasi sistem yang dibatalkan saat masa jabatan menteri pendidikan sebelumnya tersebut diduga tidak dilengkapi dengan penelitian dan evaluasi yang cukup.

Pada pertemuan dengan media di tempat kerjanya, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa usulan reformasi sistem tersebut tidak berdasarkan persoalan pribadinya dengan mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.

Abdul mengatakan bahwa sistem ini terkait dengan sisi keberlanjutan di semua tahap pembelajaran, yang akan memengaruhi masa depan para siswa.

Meskipun demikian, perlu adanya peningkatan mutu para guru beserta fasilitas sekolahnya agar pemerintah dapat secara sungguh-sungguh menerapkan kembali program pemisahan mata pelajaran sains, sosial, dan bahasa, menurut Ketua Umum Federasi Serikat Guru Indonesia, Fahmi Hatib.

“Ia mengatakan bahwa jangan lagi seperti sebelumnya, di mana hanya IPA yang memiliki lab untuk pembelajaran, sementara IPS dan Bahasa tidak mendapat dukungan,” katanya.

“Fasih menambahkan bahwa pembagian menjadi ilmu alam dan ilmu sosial perlu dihapuskan; sebaiknya tidak terjadi persepsi yang menyatakan siswa ilmu alam lebih unggul sedangkan pelajar ilmu sosial dianggap kurang mampu,” ujar Fahmi melalui panggilan telepon.

Siswa kelas X dari salah satu sekolah menengah atas di Jakarta bernama Ryu menginginkan semua program studi menerima perlakuan dan sumber daya pendidikan yang sama.

Menurut Ryu, implementasi sistem penjurusan sebaiknya disertai dengan penghapusan beberapa mata pelajaran dari kurikulum merdeka. Menurut alasan dia, hal ini bertujuan supaya para siswa bisa lebih fokus pada subjek-subjek yang menjadi minat mereka.

Mengapa Kemendiknas menghidupkan kembali sistem penjurusan di sekolah menengah atas?

Nadiem Makarim mencabut sistem peminatan di tingkat sekolah menengah atas dan mengganti dengan Kurikulum Merdeka pada tahun 2021.

Pada waktu tersebut, Nadiem mengatakan ada stigma yang cukup kuat dalam masyarakat, bahkan di kalangan orangtua siswa, bahwa program studi ilmu-ilmu alam memiliki kualitas superior dibandingkan dengan ilmu sosial dan humaniora.

Nadiem mengatakan bahwa sejauh ini, para orangtua kebanyakan mendorong anak-anak mereka untuk memilih jurusan ilmu pengetahuan alam, tanpa memperhatikan ketertarikan, kemampuan natural, serta perencanaan karier si anak.

Pada tahun itu, kebijakan Nadiem juga disambut pro-kontra. Penghapusan sistem penjurusan dianggap sebagai kecenderungan “gonta-ganti kebijakan tanpa peningkatan mutu guru dan sarana-prasarana.

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kembali: Siswa Khawatir Jadi Kelinci Percobaan

Implementasi sistem pemilihan jurusan di sekolah menengah atas akan segera diterapkan lewat aturan dari menteri, ungkap Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Peraturan baru itu nanti akan mencabut kebijakan yang dibuat Nadiem, yakni Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024.

Peraturan yang dibuat oleh pemerintahan Nadiem tersebut mencakup kurikulum untuk pendidikan anak usia dini, tingkat pendidikan dasar, serta tingkatan pendidikan menengah.

“Ini bocoran, jurusan akan kami hidupkan lagi, nanti akan ada jurusan IPA, IPS, dan bahasa,” ujar Abdul Mu’ti saat diskusi dengan media di Kementerian.

Setelah implementasi sistem pemilihan jurusan, para peserta didik yang menjalani uji keterampilan akademis (UKA) —yang menjadi pengganti ujian nasional— kelak harus ikut serta dalam tes bahasa Indonesia dan matematika.

Di samping itu, siswa yang menentukan pilihan antara IPA atau IPS diperbolehkan untuk memilih salah satu subjek dari kelompok disiplin ilmu yang sesuai dengan bidang studi mereka sebagai bagian dari Ujian TKA.

Misalnya saja, siswa yang mengambil program sains dapat memilih untuk mengikuti ujiannya di bidang studi Biologi, Fisika, atau Kimia. Di sisi lain, siswi dan siswa yang berada di prodi sosial dan ilmu pengetahuan bermanfaat akan melakukan evaluasi diri melalui pilihan antara Mata Pelajaran Ekonomi, Geografi, Sejarah, ataupun Sosiologi.

Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa para pelajar yang mengikuti Uji Kompetensi Akhir dapat menggunakan hasil tesnya tersebut sebagai salah satu syarat pendaftaran di institusi pendidikan tinggi lewat jalur prestasi. Oleh karena itu, UTA ini direncanakan baru akan dilaksanakan mulai bulan November tahun 2025 bagi mereka yang duduk dibangku kelas XII baik dari Sekolah Menengah Atas maupun Madrasah Aliyah Kejuruan.

Abdul Mu’ti pun mengacu keputusannya tentang pemilihan jurusan tersebut pada diskusi yang dilakukannya dalam Indonesian Rector Forum serta Council of State Universities in Indonesia.

Menurut kabarnya, perguruan tinggi menganggap bahwa banyak mahasiswa baru yang diterima di jurusan yang tak sejalan dengan prestasi akademik mereka saat masih di sekolah menengah atas.

“Terdapat seorang mahasiswa yang latar belakangnya adalah IPS namun berhasil diterima di fakultas kedokteran. Ini mungkin menjadi tantangan baginya selama proses perkuliahan. Meskipun ia lolos seleksi penerimaannya, nantinya dapat menghadapkan dirinya kepada berbagai kesulitan akademik karena kurangnya pemahaman terkait materi-materi yang biasanya digunakan dalam penilaian nasional saat kepemimpinan Menteri Nadiem,” ungkap Abdul Mu’ti.

‘Siswa dan pengajar tidak boleh menjadi tikus percobaan’

Beberapa pakar pendidikan menyebut bahwa pergantian peraturan yang cukup cepat serta kurang didukung oleh penelitian ilmiah menunjukkan Indonesia belum memiliki panduan pendidikan jangka panjang.

Sebenarnya, peta jalan tersebut dipandang penting dalam menilai kemajuan mencapai visi Indonesia Emas 2045 seperti yang dibuat oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), ungkap Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji.

Berdasarkan peta jalanya itu, menurut Ubaid, walaupun menterinya diganti dengan orang lain, kebijakan tetap tidak akan berubah. Ini berarti bahwa menteri baru hanya akan melanjutkan apa yang telah terbentuk sebelumnya.

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kembali: Siswa Khawatir Jadi Kelinci Percobaan

Maka lanjutan dari Pak Abdul Mu’ti adalah kita dapat mengevaluasi contohnya seperti lima tahun lagi Nadiem telah mencapai seberapa jauh kemajuannya, dan selanjutnya akan diamati apakah dia sudah sampai di tingkat berapa dalam meraih tujuannya.
milestone
Yang direncanakan adalah untuk diteruskan kembali.”

Tetapi ini tidak begitu, terkesan seperti maju mundur.

Sebagaimana yang tercatat pada tahun 2024, Bappenas mengumumkan hal baru tersebut.
Rencana Jalur Pendidikan Indonesia 2025-2045
, sebagian dari penerapan Visi Indonesia Emas 2045.

Satu hal yang ditekankan dalam rute pembaruan Bappenas adalah mutu pendidikan di Indonesia yang tetap terbilang rendah dan menduduki peringkat keenam dari tujuh negeri tersebut.

Untuk kemampuan membaca, matematika, dan sains, Indonesia berada di bawah Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

Kendalanya disebabkan oleh ketidaksinkronan program lintas sektor yang mendukung PAUD-HI (Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif). Selanjutnya, sedikitnya sosialiasi dari dinas atau pemerintah lokal tentang PAUD-HI juga menjadi faktor. Di samping itu, partisipasi orangtua dalam layanan PAUD-HI masih kurang dan pengetahuan para guru mengenai konsep ini pun belum sepenuhnya memadai.

Dalam peta jalannya ini, Bappenas mengusulkan adanya kebijakan yang mencakup percepatan program wajib belajar selama 13 tahun (terdiri dari satu tahun pendidikan pra-sekolah dan dua belas tahun pendidikan dasar serta menengah). Selain itu, ada juga dorongan untuk meningkatkan kesempatan memperoleh akses terhadap pendidikan tinggi bermutu dan pengembangan bidang studi STEM. Di samping itu, peningkatan mutu proses pengajaran dan pembelajaran pun menjadi fokus utamanya.

Bukan hanya itu saja, Bappenas pun mendukung peningkatan manajemen untuk para pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompeten.

Namun, sesuai dengan pandangan Ubaid, isi dari peta jalan pendidikan tersebut ternyata tak sejalan dengan kebijakan atau program terbaru yang diumumkan oleh menteri pendidikan ataupun presiden.

“Apakah ada ruang untuk sekolah unggulan, sekolah rakyat, dan makanan bernutrisi secara gratis dalam jalur menuju pendidikan nasional menurut Bappenas? Jawabannya adalah tidak. Ini berarti bahwa tidak ada panduan spesifik bagi sistem pendidikan Indonesia,” katanya.

Sekali pun untuk menjadikan peserta didik kami bermutu, hal utama yang harus dipertimbangkan ialah mutu guru mereka terlebih dahulu. Apabila pengaturan diubah-ubah sedikit tanpa peningkatan kemampuan guru, tidak akan ada perkembangan sama sekali.

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kembali: Siswa Khawatir Jadi Kelinci Percobaan

Kehidupan ekonomi para guru di Indonesia tergolong kurang sejahtera, dan banyak dari mereka adalah individu yang memilih atau diposisikan menjadi guru.
ngelamar
Ke berbagai tempat pun dia menawarkan diri tetapi pada akhirnya di tolak hingga terpaksa menjadi seorang guru, mungkin seperti keadaan tersebut.”

“Bila hal ini berlanjut, maka anggaran untuk pendidikan yang begitu besar milik kita takkan memberi dampak apapun,” tandasnya.

Pakar pendidikan dari Universitas Paramadina, Totok Amin Soefijanto, setuju dengan pandangan itu. Menurutnya, perubahan kebijakan terus-menerus ini mirip dengan seseorang yang tersesat dan tidak dapat menemukan jalannya untuk keluar.

Hal ini disebabkan oleh kurang adanya dasar penelitian yang solid, sehingga menjadi tantangan untuk mengenali apa saja kekurangan dan keunggulan dari program sebelumnya.

Totok menyebutkan bahwa sistem pemilihan jurusan Sains, Sosial, dan Bahasa di SMA dahulu dirancang guna memaksimalkan potensi serta minat pelajar saat mereka berlanjut ke institusi pengajaran lanjutan.

Namun dengan perkembangan dunia pendidikan, kemampuan anak-anak terbatas apabila hanya dikategorikan dalam tiga kelompok.

Sebaiknya jika memiliki siswa sebanyak 30 orang, metode pembelajarannya juga harus disesuaikan untuk semua mereka, mengingat tiap anak unik dan berbeda-beda. Selain itu, guru perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan ketigaperempatan siswa tersebut.

Sistem penjurusan yang lemah membuat kita seperti telah menentukan bahwa seorang anak berbakat di bidang A atau B, meskipun bakat tersebut masih bisa berkembang.

Masalah lainnya adalah bahwa pilihan program studi ini kemudian menghasilkan sikap “kecenderungan favorit” dalam masyarakat, khususnya di kalangan orangtua. Siswa yang memasuki bidang ilmu alam dipandang sebagai kelompok yang memiliki keunggulan atau lebih mudah ketika mendaftar untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Terdapat pula stigma yang mengatakan siswa-siswa IPA dianggap lebih cerdas dibandingkan kedua bidang studi lainnya.

“Itulah dasarnya kenapa Pak Nadiem menghapuskan semua jurusan, anak-anak itu didesain untuk belajar sesuai dengan minat dan bakatnya.”

Namun, aspek penting lainnya yang terlewatkan di sini adalah kualifikasi para guru tersebut. Ini menjadi tugas rumah bagi kurikulum mandiri sebab diasumsikan bahwa seluruh guru telah memiliki kapabilitas yang tinggi serta seragam di setiap sekolah.

Oleh sebab itu, menurut Ubaid, seringkali berubah-ubahn kebijakan hanya memberikan kerugian kepada para guru dan murid, karena mereka dianggap seperti “kelinci percobaan” oleh pihak berwenang.

“Prihatin rasanya melihat anak-anak menjadi kelinci percobaan, sebab mereka adalah korban dari para siswa, namun hal ini semakin parah ketika kita menyadari bahwa masa depan mutu pendidikan di Indonesia juga ikut menderita dan menurun,” kata Ubaid.

Bagaimana pendapat guru serta murid-murid tersebut?

Fahmi Hatib, Ketua Umum Federasi Serikat Guru Indonesia, menyatakan bahwa keputusan Mendikdasmen Abdul Mu’ti dibuat terlalu cepat dan tidak matang.

Karena kurikulum Merdeka yang diperkenalkan mantan Menteri Nadiem Makarim belum menunjukkan dampaknya. Oleh karena itu, tidak ada alasan yang cukup untuk memperbaikinya lagi.

“Umumnya perubahan kurikulum terjadi setiap sepuluh tahun, tapi baru berjalan tidak sampai tiga tahun sudah diganti lagi,” katanya dengan kesal.

Sekarang di tempatku belajar masih belum memiliki kelulusan dari kurikulum mandiri.

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kembali: Siswa Khawatir Jadi Kelinci Percobaan

Meskipun begitu, jika pemerintah sungguh-sungguh berkeinginan untuk menerapkan sistem penjurusan di tingkat SMA, ia menyarankan untuk menghapus pemilahan atau diskriminasi tersebut.

Yang terpenting adalah meningkatkan mutu para guru dan menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh tiga bidang studi yaitu IPA, IPS, dan Bahasa.

Karena melihat implementasi pemilihan jurusan pada tahun-tahun sebelumnya, menurut Fahmi, kebanyakan sekolah lebih memprioritaskan fasilitas seperti laboratorium untuk jurusan IPA.

Sepertinya yang paling memerlukan laboratorium hanyalah pelajaran IPA sampai saat ini.

Sekarang justru seharusnya ada laboratorium terpisah untuk Ilmu Pengetahuan Sosial. Demikian pula dengan Bahasa supaya siswa mengerti betapa beragamnya penggunaan bahasa.

Sebagai contoh, mahasiswa jurusan Ilmu Sosial dapat berkolaborasi dengan Bank Indonesia dalam menelaah kondisi finansial negara guna meningkatkan pemahaman mereka tentang ekonomi.

atau seperti apa menyelesaikan sebuah perselisihan dalam mata pelajaran sosiologi dapat berkembang menjadi suatu area di mana kita mengkaji kehidupan sosial dan politik di tempat tersebut. Bukan hanya dengan membaca buku saja.

Ini merupakan bukti bahwa kita tidak diperlakukan seperti kelinci percobaan,
mengetes-ngetes
kebijakan.”

Siswa kelas X salah satu sekolah menengah atas di Jakarta bernama Ryu memiliki pandangan serupa. Ia menginginkan seluruh fasilitas belajar yang ditujukan bagi setiap jurusan akan tersedia secara menyeluruh.

Saat ini, katanya, ia lebih menyukai mata pelajaran matematika dan fisika. Itu artinya kalau ada penjurusan di kelas XI, maka Ryu akan memilih jurusan IPA.

Saya memang senang dengan pelajaran sejarah, tetapi untuk mata pelajaran seperti ekonomi, geografi, dan sosiologi agak kurang menyenangkan bagi saya.

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kembali: Siswa Khawatir Jadi Kelinci Percobaan

Sebagai seorang anak yang suka belajar, ia mengatakan bahwa kurikulum merdeka menjadikan dirinya terlalu santai. Ia bahkan menyebutnya sebagai “tidak seperti sedang belajar” karena sebagian besar waktunya dihabiskan untuk kegiatan P5 atau Proyek Pengembangan Profil Peserta Didik Pancasila.

Tujuan dari P5 sebenarnya adalah untuk memupuk kreativitas serta mandiri para siswa, memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyajikan kreasi tersebut ke depan umum, dan mencegah terjadinya penghinaan dalam lingkungan sekolah.

Di sekolah Ryu, mata pelajaran P5 berjalan selama tiga hari dan diselenggarakan pada empat jam pembelajaran akhir. Salah satu contoh kegiatan P5 yang sedang dia laksanakan adalah membentuk suatu tim dengan jumlah anggota antara tujuh sampai delapan orang.

Mereka lalu membuat
scrapbook
tentang senam irama.

Buku tersebut menjelaskan mengenai latihan ritmik dan akan disajikan, cuma begitu saja.

“Gara-gara itu, jadi enggak
kerasa
Belajar memang benar-benar. Saya pun bertanya pada kawan-kawan semua, ya.
ngerasa
tidak belajar. Oleh karena itu, menjadi sangat aneh. Sepertinya seperti hanya bersantai-santai dan berlatih.
doang
.”

Sekali pun paling tidak terdapat sedikit rasa dari proses pembelajarannya dan juga kesulitannya.

Oleh karena itu, dengan keberadaan jurusan tersebut, Ryu berkeinginan agar mata pelajaran P5 dapat dikurangi sehingga dia bisa lebih fokus pada bidang studi yang disukainya.

Meski demikian, dia tidak mengira bahwa jurusan IPA lebih unggul daripada jurusan yang lain.

“Semua orang punya bakatnya masing-masing, kalau buat saya IPA bagus karena sesuai minat.”

“Dengan adanya ini [penjurusan] jadi bagus, soalnya saya sekelas sama orang-orang yang mengerti di pelajaran itu. Jadi kalau nanya ke mereka gampang dan enak jadinya.”

  • Proyek sekolah rakyat yang diusulkan oleh pemerintah – ‘Hanya pemborosan uang dan membuka peluang untuk korupsi, sebaiknya biaya pendidikan dari SD hingga SMA dibebaskan.’
  • Wali murid cenderung memilih sekolah dasar swasta menurut seorang analis, ini dianggap sebagai ‘peringatan’ bagi sekolah negeri.
  • Rencana Anggaran Pendidikan Dasar dan Menengah Dipotong Rp8 Triliun – Apa Dampaknya bagi Guru Honorer dan Proyek Pembangunan Sekolah?
  • BPS: Kelompok etnis Batak dan Minangkabau mencetak lulusan perguruan tinggi tertinggi di Indonesia, kenapa Jawa berada di posisi terendah?
  • dana riset dikurangi, perkuliahan dialihkan ke daring paksa, sampai subsidi dipotong – dosen serta mahasiswa dari berbagai PTS mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap pengaturan anggaran Kemenristekdiindo yang baru.
  • Banyak siswa di Indonesia tidak dapat menghitung dengan benar, Prabowo berencana memperkenalkan matematika mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak – ‘Ketika saya bertanya berapakah hasil 6+8, mereka menjawab 12.’
  • Apa sajakah hal-hal penting tentang dugaan rancangan belanja pendidikan tergantung pada penghasilan pemerintah yang harus kita pahami?
  • Pinjaman Pendidikan: Mengenal Arti Pinjaman Pendidikan dan Kemungkinan Implementasinya di Indonesia?
  • Saat ujian sekolah mengakibatkan korban jiwa di berbagai belahan dunia.
  • Kesusahan Ujian Nasional: Apakah Ini Menginvasi Hak Atau Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis?
  • Lagu ‘APT’ sangat menggangu fokus para siswa di Korea Selatan yang sedang stres akibat ulangan.
  • Nadiem Makarim: Peniadakan UN hanyalah ‘babak awal’
  • Peringkat pendidikan Indonesia berada di bawah Malaysia, sementara China menduduki posisi tertinggi secara global.
  • Gagal masuk melalui sistem zonasi PPDB, pelajar berasal dari keluarga tidak mampu terpaksa mendaftar di sekolah swasta.
  • Kemendikdasmen secara resmi mengubah PPDB menjadi SPMB – Bagaimana Perbedaannya?

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *