- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, news, politics, politics and government, politics and lawgovernment, news, politics, politics and government, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
, JAKARTA –
Presiden Joko Widodo diharapkan akan cepat bergabung dengan sebuah partai politik setelah keluar dari PDIP.
Ray Rangkuti, yang merupakan pengamat politik dan Direktur LIMA Indonesia, berpendapat bahwa tindakan Jokowi lebih condong ke arah memilih jalannya menjadi seorang politisi aktif daripada figur negarawan.
Itu merupakan respons terhadap berita yang menyatakan bahwa nama Jokowi termasuk dalam daftar calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Harus masuk partai politik (parpol), ini muncul dari pertanyaan, apakah Bapak Jokowi ingin jadi negarawan ataukah dia lebih cenderung sebagai politisi profesional?” ujar Ray Rangkuti pada Tribunnews.com, Jumat (30/5/2025).
Dia mengatakan bahwa bila Jokowi memutuskan untuk terjun sebagai politikus profesional, ia harus bergabung dengan sebuah partai.
“Bila tidak bergabung dengan partai politik, maka tidak akan dapat melakukan negosiasi kekuasaan,” katanya.
Menurut Ray, indikasi yang ada sekarang mengindikasikan bahwa Jokowi cenderung untuk tetap menjaga kekuatan politiknya lewat saluran partai baru.
“Berdasar pengamatan saya tentang tindakan Bapak Jokowi, dia lebih cenderung untuk tidak memilih jalur statesman melainkan bertransformasi menjadi seorang politikus profesional yang fokus pada pencarian kekuasaan setiap hari. Apabila ini merupakan pilihan terbaiknya, maka ia perlu memiliki sebuah partai,” ungkapnya dengan tegas.
Jokowi Dipertimbangkan Sebagai Calon Ketua Umum PPP dan Dibicarakan Juga untuk Memimpin PSI
Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan, membenarkan bahwa nama Jokowi masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Irfan menjelaskan, kedekatan PPP dengan Jokowi selama dua periode pemerintahannya membuat wacana itu muncul secara alami di internal partai.
“Teman-teman dari PPP selama 10 tahun pemerintahan Bapak Jokowi sering kali mengadakan komunikasi, dialog, dan diskusi. Oleh karena itu, nama beliau menjadi terkenal,” jelas Irfan.
Dia menyatakan bahwa PPP bersedia untuk semua orang yang berminat menjadi ketua umum selama mereka mematuhi peraturan dalam partai tersebut dan dapat mengembalikan PPP kembali ke DPR serta mendapatkan tempat penting di pemerintahan yang akan datang.
Di samping itu, beberapa pihak menggadang-gadangkan bahwa Jokowi mungkin akan bergabung dan menjadi pemimpin dari PSI.
Kaesang Pangarep yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PSI dan juga merupakan anak bungsu Jokowi, sempat mengutarakan bahwa partainya bersedia untuk menerima sang ayah.
Di samping itu, Jokowi pernah menegaskan bahwa ide-idenya tentang pendirian “Partai Sangat Terbuka” sudah disesuaikan oleh PSI. Dia menjelaskan bahwa konsep partai terbuka yang sebelumnya diausulkannya saat ini telah diterima oleh PSI, walaupun ada sedikit penyesuaian dalam implementasinya.
Artikel ini dipublikasikan di Tribunnews.com denganjudul Ray Rangkuti: Jokowi pada Akhirnya Bergabung dengan Partai Politik, Memilih Menjadi Politisi Harian daripada Negarawan
,
https://www.tribunnews.com/nasional/2025/05/30/ray-rangkuti-jokowi-pada-akhirnya-gabung-parpol-pilih-jadi-politisi-harian-bukan-negarawan
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha, Editor: Acos Abdul Qodir.
Berita Lainnya di
Google News