- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
crime, indonesia, job, jobs and careers, newscrime, indonesia, job, jobs and careers, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
lowongankerja.asia
– Peristiwa huru-hara pada acara Job Fair ‘Bekasi Pasti Kerja’, yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi di Cikarang, Jawa Barat, mendapat sorotan masyarakat. Kehebohan tersebut dipicu kemungkinan adanya kepadatan para pelamar pekerjaan yang mencapai 25ribu orang, sedangkan jumlah posisi kosong yang ditawarkan hanyalah sekitar 3.000.
Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi akibat tekanan kebutuhan pekerjaan, melihat besarnya jumlah orang yang tidak bekerja.
“Insiden tersebut menggambarkan pentingnya pekerjaan bagi masyarakat dan menunjukkan ketidakmampuan mekanisme teknis yang digunakan oleh komite,” ujar Nurhadi saat berbicara dengan jurnalis pada hari Senin, 2 Juni.
Nurhadi mengatakan, Pemerintah Daerah harus memahami bahwa pameran lapangan kerja tidak hanya merupakan acara rutin setiap tahun, tetapi juga mencerminkan permasalahan yang lebih luas tentang pengangguran.
Oleh karena itu, besarnya jumlah orang yang menganggur tak boleh ditangani hanya lewat cara Administrasi saja, terutama dengan kegiatan yang bersifat acara tertentu, namun harus diartikan sebagai elemen penting dalam merancang strategi jangka panjang untuk memajukan sektor tenaga kerja lokal.
“Lebih dari 25.000 orang mencari pekerjaan mengisi satu area tertentu, kejadian mendorong-mendorong sampai seseorang pingsan menunjukkan bahwa sistem dan persiapan acara belum peka terhadap kondisi aktual di tempat tersebut,” keluh Nurhadi.
Legiskator dari Fraksi Partai Nasdem tersebut menegaskan betapa pentingnya mencari solusi jangka pendek untuk menghadapi jumlah pencari pekerjaan yang semakin meningkat. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan pameran lapangan kerja decentralized di beragam kecamatan serta area-area industri.
“Selain itu, pemerintah dapat memperkokoh sistem online yang memudahkan para pencari pekerjaan untuk mendapatkan informasi tentang lapangan kerja tanpa perlu berkumpul secara langsung,” jelasnya.
Sebaliknya, Nurhadi mengharapkan agar Pemerintah bisa melakukan penilaian terhadap tersedianya serta kecocokan lapangan pekerjaan yang sejalan dengan kemampuan mereka.
menurut mereka, banyaknya minat pencari kerja tersebut menuntut pemerintah untuk meningkatkan jumlah pelatihan vokasi serta memberikan lebih banyak bantuan dalam hal pembinaan karir.
“Sinergi dengan sektor bisnis perlu ditingkatkan lebih lanjut,” kata Nurhadi.
Menurut dia, ini sangat penting karena adanya keterkaitan antara peningkatan kasus PHK dan semangat publik untuk memperoleh kesempatan bekerja.
“Angka pengangguran yang tetap tinggi serta ketakutan sosial yang semakin nampak melalui peristiwa kerusuhan seperti ini, menunjukkan bahwa acara pekerjaan di masa mendatang jangan sampai menjadi tanda panik bersama,” tandasnya.