- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
books, culture, health, personality types, psychology of everyday lifebooks, culture, health, personality types, psychology of everyday life - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
Dalam zaman digital saat ini, e-buku sudah menjelma sebagai alternatif yang serbaguna dan hemat waktu.
Meski demikian, tetap ada banyak individu yang dengan sengaja lebih memilih untuk membaca buku berbentuk fisik.
Mereka menikmati kegembiraan melipat halaman, bau khas tinta dan kertas, bersama dengan kedamainan yang hadir dalam proses membaca secara konvensional.
Berdasarkan ilmu psikologi, kecendrungan pada buku fisik tidak hanya sebatas masalah kesukaan pribadi, melainkan juga mengindikasikan jenis karakter seseorang yang umumnya lebih dalam dan suka berpikir dengan seksama.
Berdasarkan artikel di Geediting pada tanggal 1 Juni, apabila Anda termasuk orang yang cenderung memilih buku dalam bentuk fisik dibandingkan versi digital, ada tujuh tipe karakteristik diri yang kemungkinan besar akan Anda temui sesuai dengan penjelasan ilmu psikologi sebagai berikut:
1. Jenis Pemikir yang Kritis dan Dalam
Orang yang menyukai buku dalam bentuk fisik kebanyakan memiliki sifat yang introspektif.
Mereka menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal dengan dalam, menyelami gagasan yang rumit, serta mencari arti yang tersimpan di dalam kata-kata.
Buku dalam bentuk fisik membolehkannya untuk istirahat sebentar, meng-highlight bagian-bagian penting, hingga mencoret-coret atau menuliskan catatan di pinggirnya — semua kegiatan ini membantu proses pemikiran yang lebih mendalam dan pribadi.
Berdasarkan penelitian dari Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts, orang yang membaca buku fisik cenderung mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai “penjelas arti” dalam kehidupan.
2. Mengharuskan Interaksi Sensorik yang Intensif
Kepribadian ini sangat mengapresiasi sensasi dari berbagai pengalaman.
Untuk mereka, merasakan sentuhan lembaran kertas, menikmati wangi buku baik yang baru maupun yang sudah lama, serta mendengarkan bunyi halus ketika membalikkan halamannya merupakan bagian integral dari kegembiraan membaca.
Seseorang yang memiliki tingkat sensitivitas sensorik semacam itu cenderung mengapresiasi berbagai detil dalam hidup serta menjadi lebih peduli terhadap sekelilingnya.
Kecondongan terhadap jenis interaksi fisik semacam itu umumnya dihubungkan dengan golongan orang yang memiliki sifat intuitif dan emosional (intuituive feelers) menurut teori MBTI.
3. Menjaga Fokus serta Ketenangan Maksimal
Banyak orang dapat berkonsentrasi dengan baik saat membaca buku fisik berkat kurangnya gangguan notifikasi digital.
Psikolog mengatakan bahwa individu yang lebih memilih buku berbentuk fisik umumnya mampu terpaku pada suatu kegiatan dengan intensitas tinggi, mencerminkan derajat fokus dan ketekunan yang signifikan.
Mereka cenderung lebih sering mencapai keadaan “flow state,” di mana individu tersebut sepenuhnya terlibat dengan tugas yang tengah mereka lakukan.
Orang dengan cenderungannya umumnya juga menonjol dalam pemikiran kritis serta penanganan permasalahan yang rumit.
4. Orang Tradisional yang Menyayangi Sejarah dan Budaya
Buku dalam bentuk fisik kerap dilihat sebagai representasi sejarah, ilmu pengetahuan tradisional, serta pewaris kebudayaan.
Apabila Anda lebih menyukai buku fisik, mungkin Anda termasuk orang yang berorientasi pada tradisi—seseorang yang menyetujui nilai-nilai dari zaman dahulu, merasa tenang dengan adanya aturan tertentu, serta condong untuk mengagumi proses dibandingkan hanya fokus pada akhirannya.
Anda mungkin juga tertarik dengan barang-barang kuno atau sesuatu yang memiliki “sejarah” sendiri.
Psikologi menjelaskan bahwa individu bertipe tersebut umumnya bersifat konsisten, setia, serta lebih menekankan pada kedalaman dibanding kecepatan.
5. Lebih Reflektif dan Otonom
Orang-orang yang menggemari buku fisik biasanya merasakan kenyamanan ketika berada sendirian, tidak karena sifat pendiam atau penolakan terhadap sosialisasi, melainkan karena mereka menemukan kedamaian di lingkungan sepi.
Inilah ciri-ciri seseorang yang bersifat intropeksi—mereka yang gemar menganalisis pikirannya sendiri, merenungi perasaan pribadi tanpa bantuan, serta tumbuh dan berkembang sebagai individu lewat momen kesendirian.
Carl Jung menyebutkan bahwa orang dengan jenis kepribadian introvert biasanya mendapatkan ruang untuk berefleksi diri lewat kegiatan seperti mempelajari buku-buku cetak.
6. Romantis Tentang Sesuatu yang Tradisional
Terdapat sesuatu yang romantis tentang orang-orang yang cenderung lebih suka memiliki buku fisik; mereka gemar mengoleksi karcis bioskop bekas, mencatat peristiwa dalam sebuah diary dengan tulisan tangan sendiri, serta memamerkan foto-foto cetakan daripada sekadar menyimpannya di awan penyimpanan data.
Mereka peka terhadap keindahan klasik dan condong mengagumi benda-benda bernilai kenangan.
Buku dalam bentuk fisik tidak hanya berisi informasi, tetapi juga merupakan suatu pengalaman emosional untuk mereka.
Jenis karakteristik personal ini umumnya mempunyai rasa simpati yang kuat serta lebih sensitif terhadap atmosfer dan emosi sekitar mereka.
7. Mengembangkan Cara Berpikir yang Lebih Terstruktur dan Sistematik
Orang-orang yang menggemari buku fisik kerap kali juga menikmati aktivitas merapihkan rak bukunya, melabeli halaman pilihan menggunakan stiker catatan, ataupun mencatat daftar buku yang ingin dibacanya.
Hal ini menggambarkan sifat yang terstruktur, cekatan, dan rapi.
Mereka merasa lebih baik dalam menghadapi kerangka yang terstruktur dan biasanya ingin memiliki kontrol total atas setting pembelajaran mereka.
Pada bidang psikologi kognitif, individu dengan jenis kecerdasan semacam itu cenderung lebih menyukai metode pembelajaran berbasis visual serta kinestetik yang mencakup pengalaman praktis langsung dengan bahan pelajaran tersebut.
Penutup
Walaupun tak ada kesalahan pada e-book, pilihan akan buku fisik lebih dari sekedar rindu masa lalu atau kebiasaan.
Ini menggambarkan proses bagaimana seseorang menangani data, menyimak realitas sekitar, serta mendirikan ikatan perasaan dalam konteks kegiatan membaca.
Apabila Anda cenderung memilih buku dalam bentuk fisik, bisa jadi Anda merupakan individu yang bersifat introspektif, berpandangan luas, memiliki ikatan emosi dengan proses pembelajaran, serta lebih menekankan pada makna esensial dibandingkan aspek praktis saja.
Di era modern dan digital yang kian pesat ini, sifat semacam itu malah dapat menjadi tenaga pengontrol yang meredakan dan menyehatlkan.