- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
disasters, incident, local news, natural disasters, newsdisasters, incident, local news, natural disasters, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
— Kekuatan hujan deras yang menerjang wilayah Posco Pesisir Utara pada hari Sabtu malam, tanggal 7 Juni 2025, merubah arus Sungai Matawo menjadi seperti monter ganas. Sekira pukul 21:45 WITA, air sungai tersebut membanjiri area permukiman penduduk di desa Tambarana dengan parah.
Banjir mendadak muncul, menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk. Setidaknya
54 rumah penduduk, 3 kedai, dan 1 panel energi surya yang dimiliki oleh kelompok petani telah rusak.
tergenang banjir. Bahkan
Fasilitas publik meliputi pura untuk umat Hindu, jalur lalu lintas utama Trans Sulawesi, serta sebuah jembatan desa.
ikut terdampak.
Beruntungnya, tak ada korban jiwa atau warga yang harus dievakuasi. Meski demikian, kerusakan berat telah terjadi pada beberapa tempat.
jembatan utama Dusun 2
yang saat ini sudah tidak dapat dilewati oleh kendaraan karena permukanya retak dan condong akibat serangan aliran air.
“Air telah mereda dan jalan Trans Sulawesi kini dapat dilewati lagi. Akan tetapi, jembatan yang berada di Desa 2 menderita kerusakan serius,” ujar Pejabat Pelaksana Utama BPBD Provinsi Sulteng.
Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM
, dalam laporan resminya.
Regu Tanggap Cepat (RTC) dari Dinas Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Daerah (BPBD) bersama petugas setempat sudah mengambil tindakan.
evaluasi di lapangan serta koordinasi awal
. Walaupun kondisinya sudah lebih terkendali, ada dua hal penting yang sangat diperlukan sekarang ini yaitu:
✅
Normalisasi aliran Sungai Matawo
✅
Penataan kembali jembatan penyeberangan di Desa 2 telah dilakukan
Rincian penuh tentang tempat kejadian bisa dilihat melalui
tautan peta ini
.
BPBD telah memberi peringatan kepada masyarakat untuk selalu waspada, terlebih karena adanya kemungkinan hujan berkelanjutan yang dapat menyebabkan banjir lagi. Malam tersebut, Tambarana menjadi bukti bagaimana lingkungan bisa dengan cepat merombak dari normal ke situasi darurat hanya dalam beberapa menit. ***