- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, financial services, insurance, investing business news, newsbusiness, financial services, insurance, investing business news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
lowongankerja.asia
, JAKARTA – Perusahaan asuransi umum berbasis Syari’ah PT Asuransi
Jasindo Syariah
Optimisme terhadap performa sektor asuransi syariah di masa mendatang akan meningkat setelah mencatatkan hasil yang kurang positif pada awal tahun ini.
Wahyudi dari Sekretariat Perusahaan Jasindo Syariah menyebut bahwa periode kuartal I tahun 2025 dianggap sebagai waktu untuk melakukan pengumpulan dan penyusunan ulang, terlebih dalam mempertimbangkan hambatan-hambatan yang ada di sektor asuransi secara umum. Sementara itu, Jasindo Syariah merasakan peningkatan signifikan pada berbagai bidang usaha yang mereka prioritaskan.
Oleh karena itu, meskipun secara keseluruhan tampak adanya koreksi, kami tetap cukup positif mengingat dasar-dasar bisnis kami masih kokoh. Selain itu, petunjuk di masa mendatang mencerminkan trend pemulihan yang baik,” ungkap Wahyudi tersebut.
Bisnis
, dikutip Minggu (25/5/2025).
Wahyudi menggarisbawahi bahwa bisnisnya bukannya hanya berfokus pada pencapaian perkembangan singkat saja, melainkan lebih memprioritaskan aspek ketahanan. Oleh karena itu, taktik yang dijalankan oleh perusahaannya sekarang cenderung lebih condong kepada peningkatan efisiensi proses operasional, transformasi digital dan juga pengokohan kemitraan strategis.
Sebaliknya, Jasindo Syariah pun cermat dalam mengakuisisi risiko untuk memastikan bahwa pertumbuhan kontribusinya seiring dengan peningkatan kualitas portofolionya.
“Meskipun dampaknya belum nampak jelas pada data sekarang, namun efek tersebut akan semakin kelihatan di masa depan,” ujarnya.
Faktor yang menyebabkan perusahaan yakin bahwa sektor asuransi syariah tetap memiliki prospek cemerlang di masa mendatang adalah peningkatan kesadaran publik terhadap kebutuhan proteksi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Di samping itu, dukungan dari pihak berwenang, jumlah penduduk Muslim yang signifikan, serta potensi pasar untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) syariah turut mempercepat perkembangan industri asuransi syari’ah di tanah air sebagai faktor-faktor positif.
Wahyudi menyebut bahwa kebutuhan utama industri saat ini bukan semata-mata tentang peningkatan jumlah, melainkan juga perluasan dasi untuk memastikan bahwa industri asuransi syariah berkembang dengan cara yang sehat serta berkesinambungan.
“Sulit memang menghadapinya, terutama dalam hal pemahaman baca-tulis serta persaingan di pasaran. Namun, kami yakin bahwa melalui metode yang fleksibel dan kerja sama, kesulitan ini dapat berubah jadi celah emas bagi kita,” tegasnya.
Berikut ini adalah fakta bahwa pada awal tahun, sektor asuransi syariah menunjukkan performa yang kurang baik. Menurut laporan statistik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hal tersebut terungkap.
OJK
), industri asuransi jiwa berbasis syariah pada bulan Februari tahun 2025 melaporkan kerugian senilai Rp542,66 miliar. Di sisi lain, asuransi umum yang sesuai dengan prinsip Syariah menunjukkan penurunan keuntungan dari bisnis asurnsi sebesar 52% secara tahun-ke-tahun (Year on Year/ YoY) hingga mencapai angka Rp55,61 miliar.
Untuk hasil operasional laba rugi, asuransi jiwa syariah hingga Februari 2025 mengalami kerugian setelah pajak senilai Rp180,02 miliar, sementara itu asuransi umum syariah menunjukkan penurunan keuntungan setelah pajak sebesar 20,7%, yang berarti hanya menyisakanRp79,88 miliar.