- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
football clubs, news, soccer, sports, worldfootball clubs, news, soccer, sports, world - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
16
lowongankerja.asia–
Leicester City mengalahkan Ipswich Town dengan skor 2-0 pada pertandingan minggu terakhir Liga Primer yang berlangsung dramatis di Stadion King Power, Minggu (18/5) malam WIB.
Pertandingan tersebut merupakan saat istimewa karena menyaksikan pertemuan terakhir Jamie Vardy bersama The Foxes serta mencetak gol ke-200 bagi si pemain bersejarah itu. Karier Jamie Vardy di Leicester City pun ditutup dengan prestasi gemilang.
Di laga ke-500,
striker
Berumur 38 tahun, ia mempersembahkan keuntungan bagi tim melalui tendangan ikoniknya pada menit ke-28. Tendangan tersebut meruji akhir dari karir cemerlang Vardy yang telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun mengenakan seragam Leicester.
Vardy menyambut umpan cerdik dari James Justin dan menceploskan bola ke sudut kiri gawang Ipswich dengan ketenangan luar biasa. Gol tersebut disambut gemuruh King Power Stadium yang penuh dengan suporter The Foxes yang memberikan penghormatan terakhir.
Selain menjadi momen emosional, kemenangan ini membawa Leicester naik ke posisi ke-18 klasemen. Meski sudah dipastikan terdegradasi, kemenangan atas sesama tim yang juga terdegradasi ini menjadi kebanggaan tersendiri, terutama karena mencetak kemenangan kandang beruntun untuk pertama kali sejak Mei 2022.
Manajer Ruud van Nistelrooy menyayangkan performa apik ini datang terlambat. Namun setidaknya, para pemain menunjukkan semangat juang hingga akhir musim.
Ipswich Town sebenarnya tampil agresif sejak awal laga. Mereka nyaris unggul lebih dulu ketika sepakan Leif Davis membentur tiang di menit ketujuh.
Secara statistik, Ipswich bahkan mencatatkan 20 tembakan berbanding 9 milik Leicester, namun hanya dua yang mengarah ke gawang. Minimnya efektivitas serangan Ipswich menjadi faktor krusial kekalahan mereka. Ketidakefisienan ini kembali menghantui Kieran McKenna dan anak asuhnya, yang mengakhiri musim dengan catatan pahit.
Leicester meliputi unggulannya dua kali lipat pada menit ke-69 berkat gol Kasey McAteer, yang merupakan gol pertama mereka di Premier League musim ini. Gol tersebut dimulai dari kerjasama brilian antara El Khannouss dan Ndidi sebelum McAteer menuntaskan serangan itu dengan tendangan tajam ke sudut gawang.
McAteer bermain dengan gemilang sepanjang pertandingan dan selalu jadi ancaman bagi barisan belakang Ipswich. Dia hampir mencetak gol saat bola mengenai mistar gawang sebelum pada akhirnya berhasil memasukkan si kulit bundar ke dalam gawang.
Tak ada nama lain yang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik selain Jamie Vardy. Selain gol yang dicetaknya, Vardy menunjukkan kepemimpinan dan kerja keras khasnya di lini depan. Kehadirannya menjadi inspirasi bagi para pemain muda Leicester di lapangan.
Meskipun Bilal El Khannouss dan Wilfred Ndidi tampil menonjol, gol bersejarah Vardy membuatnya jadi pusat perhatian malam itu.
Statistik Pertandingan
· Penguasaan bola: Leicester 51% – Ipswich 49%
· Tembakan: Leicester 9 – Ipswich 20
· Gol kemenangan murni: Leicester 3 – Ipswich 2
· tendangan pojok: seri 2-2
· Pelanggaran: Leicester 15 – Ipswich 12
Leicester City akan mengakhiri musim ini dengan bertandang ke kandang Bournemouth, sementara Ipswich Town berhadapan melawan West Ham United di rumahnya sendiri. Tim-tim tersebut siap mempersiapkan diri menuju musim mendatang yang akan dilakoni di Liga Championship.
Dengan pencapaian tersebut, Jamie Vardy mengakhiri cerita manisnya di Leicester City dengan cara yang tidak dapat lebih sempurna lagi. Satu gol bersejarah, sebuah kemenangan bagi tim, serta aplaus hangat dari semua penonton dalam stadion.