- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, economics, news, politics, sustainabilitybusiness, economics, news, politics, sustainability - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
, SORONG –
Penarikan izin usaha pertambangan (IUP) dari empat perusahaan tambang di Raja Ampat memberi kesempatan untuk mengembangkan perekonomian yang lebih sustainabel dan tidak lagi bergantung pada sektor ekstraktif.
Intelektual dari Raja Ampat bernama Muhammad Guzali Tafalas mengungkapkan bahwa mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) seharusnya dijadikan kesempatan untuk mereformulasi dasar-dasar perekonomian lokal.
“Kami tak dapat lagi mengandalkan penambangan yang mencemari lingkungan. Sekarang waktunya untuk membangun sumber daya yang lebih hijau dan lestari,” katanya, Rabu (11/6/2025).
Guzali mengatakan bahwa industri wisata merupakan tulang punggung dari Raja Ampat.
Kecantikan lautan serta warisan budaya setempat menjadikannya daya pikat dunia.
“Pariwisata merupakan harta karun berwarna hijau. Apabila diatur secara efektif, dapat menghasilkan pekerjaan baru, mendukung UMKM, serta menambah pemasukan sambil tetap menjaga lingkungan,” ujarnya.
Dia juga mendukung perkembangan bidang lain seperti nelayanan, pertanian organik, serta perkebunan setempat yang didasarkan pada pengetahuan tradisional.
Guzali menggarisbawahi kepentingan meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan serta pelatihan vokasi yang sesuai dengan kemampuan setempat, contohnya pariwisata ramah lingkungan, nelayanan berkelanjutan, dan teknologi praktis.
Di samping itu, membangun fasilitas penunjang untuk keterhubungan antara berbagai daerah penting pula supaya pengiriman produk dan layanan menjadi lebih efektif.
“Lingkungan merupakan harta berharga bagi kami. Kemajuan ekonomi perlu dijalankan bersamaan dengan pemeliharaan alam. Apabila lingkungan mengalami kerusakan, kehidupan kami akan terancam,” tandasnya.
(/taufik nuhuyanan)