Investasi Otomotif Bertambah, Menteri Perindustrian Puji Pabrik Mercedes Baru di Cikarang

Investasi Otomotif Bertambah, Menteri Perindustrian Puji Pabrik Mercedes Baru di Cikarang

Investasi Otomotif Bertambah, Menteri Perindustrian Puji Pabrik Mercedes Baru di Cikarang

Sektor otomotif di Indonesia tetap menampilkan perkembangan positif meski menghadapi ketidakstabilan situasi ekonomi dunia.

Ini terlihat dari berbagai perusahaan otomotif lokal yang mengimplementasikan investasi mereka guna meningkatkan kapasitas produksi demi menjawab pertambahan permintaan baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri.

“Banyak korporasi global beroperasi di tanah air, terutama di industri otomotif, yang tetap menganggap bahwa Indonesia menyimpan potensi besar bagi aktivitas produksi manufakturing,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat Meresmikan Fasilitas Produksi Terbaru PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (PT DCVMI) di Kompleks Industri Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/6).

Agus mengatakan bahwa hal ini menunjukkan indikator yang kuat tentang keberlanjutan investasi di bidang industri otomotif serta posisi Indonesia sebagai tujuan penting untuk perkembangan industri kendaraan bermotor, khususnya dalam persiapan menuju masa depan kendaraan yang ramah lingkungan.

“Mereka mengamati adanya kesempatan besar di pasar dalam negeri yang semakin berkembang dan peran penting Indonesia sebagai pusat produksi bagi sasaran ekspor ke pasarnya secara global,” jelasnya.

Kementerian Perindustrian mengapresiasikan pencapaian PT DCVMI yang berhasil mendirikan fasilitas manufaktur terbarunya. Tak hanya itu, penghargaan ini juga diberikan kepada Daimler Truck AG karena telah menunjukkan kepercayaannya pada Indonesia dengan menjadikannya salah satu pusat produksi untuk bus dan truk merek Mercedes-Benz di kawasan Asia.

“Pembangunan pabrik baru ini adalah tindakan penting dari Daimler Truck AG dan PT DCVMI untuk menguatkan bidang manufaktur otomotif di tanah air, serta menunjukkan kepercayaannya pada masa depan cerah Indonesia sebagai pusat dunia bagi industri truk. Kamilah percaya bahwa dengan adanya kerja sama ini, Daimler akan dapat berkembangan menjadi entitas yang lebih maju dan luas,” jelas Agus.

Mercedes Benz mulai diproduksi di Indonesia pada tahun 1978 lewat PT Star Motor Indonesia dan berlanjut dengan pembentukan PT DCVMI pada tahun 2019. Brand kendaraan niaga ini sudah membuktikan kesetiaannya dalam mendukung perkembangan industri otomotif di tanah air.

“PT DCVMI dapat menempati posisi kelima dalam produksi kendaraan komersial seperti truk dan bus di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 5000 unit setahun,” kata Agus.

Ini mengindikasikan bahwa Mercedes Benz termasuk dalam daftar utama pilihan pelanggan untuk kendaraan komersial di Indonesia. Kendaraan komersial yang berkelanjutan terhadap lingkungan.

Selanjutnya, dengan peresmian pabrik barunya ini, Kementerian Perindustrian berharap bahwa PT DCVMI akan meningkatkan upaya dalam pengembangan model produksi, terutama untuk truk dan bus yang ramah lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas arah global yang semakin condong ke arah mobilitas bersih.

Kementerian Perindustrian akan mengatur penyediaan berbagai insentif baik fiskal maupun non-fiskal guna mendorong perkembangan pembuatan truk dan bus ramah lingkungan sebagai bagian dari konsep mobilitas hijau.

“Di masa perubahan global dan perkembangan beralih ke kendaraan listrik serta sumber daya yang ramah lingkungan, Indonesia bertekad bukan hanya menjadi konsumen tetapi juga aktor penting di jaringan suplai kendaraan komersial dan kendaraan hijau secara internasional. Lagipula, kita sudah mempercepat tujuan NZE industri manufaktur sepuluh tahun lebih awal hingga tahun 2050 daripada target nasional,” tambahnya.

Kementerian Perindustrian mengonfirmasikan tekadnya dalam mendorong percepatan perubahan sektor otomotif nasional menuju masa depan yang didominasi oleh teknologi listrik, penerapan digital, prinsip berkelanjutan, serta konsep mobilitas hijau atau kendaraan ramah lingkungan.

“Karenanya, kita secara proaktif mendorong kerja sama di antara pemerintah, sektor bisnis, dan kalangan akademik guna membentuk tenaga kerja yang terampil, menciptakan teknologi lokal, serta meningkatkan jejaring penelitian dan inovasi,” tandas Agus.

Agus dengan senang hati menerima janji PT DCVMI lewat pabrik baru mereka yang akan menggunakan standar emisi Euro 4 dengan memakai teknologi SCR (Reduksi Katalitik Selektif) serta pendayagunaan cairan DEF (Fluida Ekshaust Diesel) yang terbuat dari urea dan air terionisasi.

“Langkah ini menjadi dukungan yang baik terhadap tujuan pemerintah dalam menciptakan industri yang lebih hijau dan lestari,” katanya.

Di masa mendatang, Agus berharap bahwa PT DCVMI dapat melanjutkan pengembangan model kendaraan baru guna memenuhi permintaan pasar ekspor menggunakan teknologi Euro 5 serta Euro 6. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kedudukan PT DCVMI tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga secara global.

“Di samping itu, pihak pemerintah menginginkan agar PT DCVMI bisa tetap memperbesar presentase komponen dalam negeri, dimana hingga saat ini rata-rata TKDN dari seluruh model mobil yang dibuat perusahaan tersebut masih mencapai angka 28,08%,” jelasnya.

Investasi Otomotif Bertambah, Menteri Perindustrian Puji Pabrik Mercedes Baru di Cikarang

Agus menekankan kepentingan meningkatkan nilai TKDN pada tiap tahapan produksi serta pembelian bahan baku dan komponen demi memperkuat industri lokal.

Di samping itu, meningkatnya persen TKDN bisa membuka kesempatan lebih luas bagi bisnis guna terlibat dalam tender barang dan jasa milik pemerintah, selain mengeksplorasi ragam kemudahan pajak yang sudah ditetapkan sebelumnya.

“Karenanya, mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi dengan meningkatkan nilai tambah serta pasokan lokal akan pada akhirnya menguatkan kompetitivitas perusahaan, entah itu di pasar dalam negeri atau pasar luar negeri,” jelasnya.

Neraca perdagangan untuk armada komersial dari Januari sampai Maret tahun 2025 tetap menunjukkan adanya defisit sebesar USD608,7 juta atau setara dengan Rp9,7 triliun. Hal ini disebabkan oleh nilai ekspor yang hanya mencapai USD75,5 juta sementara jumlah impornya adalah USD684,2 juta.

Oleh karena itu, meningkatkan angka TKDN, lebih-lebih di sektor industri truk dan bus, adalah suatu taktik penting untuk mengatasi masalah impor yang melimpah pada jenis kendaraan bisnis tersebut.

“Kita senang bahwa arah pengembangan pabrik baru ini sangat sesuai dengan menantang adanya defisit perdagangan truk dan bus di tanah air. Kita melihat janji PT DCVMI yang akan menggunakan fasilitas pabrik terbaru tersebut bukan saja untuk melayani permintaan dalam negeri, namun juga untuk mendongkrak ekspor kendaraan bisnis ke beberapa negara,” ungkap Agus.

“Dalam hal lain, kita turut menyukuri janji PT DCMVI dalam mendayagunakan jaringan suplai domestik serta membentuk sebanyak mungkin tempat kerja lewat konstruksi pabrik terbaru ini,” tutup Agus.

Ramamurthi Sankaranarayanan yang berperan sebagai Presiden Direktur DCVMI mengungkapkan bahwa pembukaan fasilitas ini merupakan titik awal untuk perkembangan baru DCVMI di Tanah Air.

“Pabrik ini tidak hanya menambah infrastrukturnya saja, tetapi juga merupakan wujud dari visi kita untuk berkontribusi secara nyata pada ekonomi Indonesia, menguatkan masyarakat setempat, serta menciptakan lingkungan industri yang semakin kuat,” jelasnya.

“Tiap produk yang dibuat di tempat ini menunjukkan keterampilan unggul dan jiwa bersama, beserta kepercayaan kita tentang masa depan Indonesia. Kita bertekad buat membentuk lebih banyak lapangan pekerjaan, mengembangkan ide baru, dan mendukung perkembangan negeri ini,” tegasnya.

Pabrik DCVMI yang terletak di Cikarang memiliki luas area sebesar 15 hektar dan telah menghabiskan dana senilai Rp 500 miliar untuk pembuatannya. Ini merupakan bentuk konkret dari janji Daimler Truck untuk meningkatkan sektor truk dan bus komersial di Tanah Air.

Pabrik ini akan tetap menghasilkan varian-varian unggulan seperti truk-truk Mercedes-Benz Axor: 2528 CH, 4928 T, 4028 T, 4023 T, 2528 RMC, 2528 CX, dan 2528 C, bersama dengan rangkaian bus Mercedes-Benz: OH 1626 L dan OH 1626 S yang dikembangkan secara khusus untuk pasaran di Indonesia.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *