Inter Milan Mengejar Treble Walaupun Timnya Tua, Ada yang Bisa Main hingga Usia 50 Tahun

lowongankerja.asia

– Inter Milan mempertahankan peluang untuk mencapai treble di musim ini meski timnya terdiri dari pemain berusia lanjut setelah berhasil menembus ke babak semifinal Liga Champions 2024-2025.

Inter dapat meraih gelar Scudetto, Coppa Italia, serta Liga Champions di musim ini.

Pelatih mereka, Simone Inzaghi, telah berulang kali menyatakan bahwa I Nerazzurri bertujuan untuk meraih seluruh piala yang mungkin diperoleh.

Jika berhasil meraih gelar treble winner, La Beneamata akan mencatatkan kembali pencapaian musim 2009-2010.

Di Serie A Italia, Inter Milan menduduki posisi teratas dengan keunggulan 3 poin dari Napoli.

Dalam Copa Italia, tim Biru Hitam akan bertanding di leg kedua semifinal menghadapi klub sebastianya, AC Milan, pada tanggal 23 April.

Dalam kompetisi Liga Champions, Inter telah berhasil maju ke babak semifinal.

Dengan hasil seri 2-2 melawan Bayern München pada babak perempatfinal leg kedua, Rabu (16/4/2025), di Stadion Giuseppe Meazza, Lautaro Martinez dan timnya berhasil mendapatkan tempat di fase semi-final berkat kemenangan agregat 4-3.

Inter berburu treble dengan skuad yang telah menua.

Sebenarnya, di pertandingan kedua babak delapan besar Liga Champions, mereka mengirimkan starting XI dengan rata-rata usia 31 tahun 43 hari.

Terdapat Yann Sommer (36 tahun), Benjamin Pavard (29), Francesco Acerbi (37), dan Alessandro Bastoni (26) pada posisi penjaga gawang serta bertahan.

Baris tengah ditempati oleh Matteo Darmian (35), Nicolo Barella (28), Hakan Calhanoglu (31), Henrikh Mkhitaryan (36), serta Federico Dimarco (27).

Pada saat yang sama, lini depan mengganti Martinez (27) dan Marcus Thuram (27).

Sebagaimana dilaporkan oleh Sky, Inter Milan belum pernah mengirimkan skuad utama sekuat ini dalam pertandingan Liga Champions sejak tanggal 13 Maret 2012.

Pada saat bermain melawan Marseille, rerata umur dari skuad utama Inter adalah 31 tahun 111 hari.

Namun, meskipun rata-rata umur tim Inter Milan cukup tinggi, hal itu tidak selalu berarti mereka menghadapi masalah terkait daya tahan akibat kelelahan.

Mantan pemain Liga Italia, Paolo Di Canio, malah mengatakan bahwa tim senior Inter memiliki keuntungan dibandingkan lawan-lawannya yang punya skuad lebih muda.

“Kekurangan tenaga sebenarnya tak ada, yang terjadi adalah kita kerap menggunakan hal tersebut sebagai alasan,” ujar Di Canio dalam wawancaranya dengan Sky Sport menurut laporan Tuttomercatoweb.

Elemen seperti kepercayaan serta motivasi turut memengaruhi hasilnya.

“Jika di sana ada motivasi, Anda akan berlari dan melakukannya dengan baik.”

“Anda bercanda? Mereka cuma punya 2 atlet yang umurnya lebih dari itu dan salah satunya masih bisa main hingga usia 50 tahun,” katanya tidak yakin.

Orang yang dimaksudkan oleh Di Canio adalah Mkhitaryan.

Gelandang dari Armenia tersebut memang termasuk salah satu pemain yang meraih nilai tertinggi pada pertandingan leg kedua babak perempatfinal menghadapi Bayern Muenchen.

“Umurnya memang jadi masalah. Sebagai akibatnya, ia tak lagi punya kecepatan seperti dulu,” komentar TMW mengenai performa Mkhitaryan.

Keahliannya dalam bermain sepak bola menjadi cara dia membayar itu.

“Inter Milan memiliki tim dengan ikatan yang solid,” lanjut Di Canio.

Beberapa dari mereka bermain cinta, sementara yang lain telah lama menjadi pasangan.

Berikut ini alasannya: mereka merupakan sebuah tim yang sangat dapat dipercaya.

Banyak tim tidak mengerti bagaimana berjuang sekeras Inter.

Tim yang lebih muda dan berkemampuan tinggi itu mungkin ada, tapi mereka kurang serasi dalam bekerja sama.

(lowongankerja.asia)

Artikel ini telah tayang di
BolaSport.com

Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News

Lihat pula berita atau info tambahan di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel