InJourney Bangkitkan Ekonomi Lokal Lewat Festival Waisak di Candi Borobudur

LOWONGANKERJA.ASIA.CO.ID, JAKARTA — PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), yang dikenal sebagai InJourney, melalui entitas anak perusahaannya yaitu InJourney Destination Management (IDM) selaku pengelola Candi Borobudur mengamati dampak positif dari Peringatan Waisak ke-2569 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah terhadap peningkatan daya ungkit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Maya Watono, Direktur Utama InJourney menyebut bahwa acara tersebut bukan saja semakin menegaskan status Candi Borobudur sebagai tujuan rohani internasional tetapi juga membantu meningkatkan ekonomi lokal dengan cara yang signifikan.

“Menurut Maya, hal ini menjadi fokus utama bagi InJourney, yaitu setiap tempat wisata harus dapat memberikan dampak positif pada ekonomi lokal,” jelasnya melalui pernyataan tertulis dari Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Febrina Intan dari Direktorat InJourney Destination Management (IDM) menjelaskan bahwa IDM menciptakan lingkungan wisata yang baik dan bertahan lama melalui penyelenggaraan Pasar Medang pada acara peringatan Waisak. Menurut Febrina, Pasar Medang memberi kesempatan bagi produk unik hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat dalam bidang kuliner untuk dipromosikan.

“Pasar Medang datang dengan tujuan memperkenalkan wisatawan kepada warisan lokal lewat aneka makanan, budaya, serta hasil buatan UKM setempat,” jelas Febrina.

Febrina mengatakan bahwa dampak ekonomi dari pelaksanaan Waisak 2025 dapat dilihat melalui tingkat hunian yang tinggi di area seputaran Candi Borobudur. Ini tercermin pada pengisian mendekati maksimal mulai dari akomodasi sederhana seperti rumah tamu masyarakat di Kampung Ngaran II sampai dengan fasilitas berbintang kelima seperti Le Temple saat acara Waisak diselenggarakan.

Febrina menjelaskan bahwa IDM juga mengerjakan revitalisasi Kampung Seni Borobudur bagi sekitar 2.000 pedagang. Menurut Febrina, Kampung Seni Borobudur akan diperbarui serta ditambahkan beberapa fasilitas termasuk museum, pendopo, teater terbuka, area olahraga, tempat parkir yang cukup besar, dan ruang hijau.

“Di samping itu, IDM juga menyerap tenaga kerja lokal dalam rangka membantu beragam kebutuhan mulai dari aspek logistik, sambut tamu, layanan sampai dengan manajemen acara. Dalam perayaan Waisak kali ini, IDM telah merekrut lebih dari 2.000 pekerja setempat guna memastikan suksesnya pelaksanaan Waisak 2025,” ungkap Febrina.

Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih mengatakan bahwa jumlah total kamar adalah 152.
homestay
Di desanya sudah dipadati sepenuhnya satu bulan sebelum perayaan Waisak. Muslih menyebut bahwa kurang lebih 200 orang tamu yang gagal mendapat tempat tinggal ditempatkan di suatu lokasi lain.
homestay
Lain di area Kecamatan Borobudur yang menyediakan sekitar 400 unit dengan kapasitas antara 800 hingga 1.000 kamar.

“Para pengelola
homestay
Muslih juga setuju untuk tidak meningkatkan tarif yaitu tetap sebesar Rp 350 ribu (untuk kamar AC) dan Rp 250 ribu (untuk kamar non-AC), ” katanya.

Layanan tur wisata lain juga ikut merasakan keuntungan besar karena peringatan Waisak tahun 2025 di Candi Borobudur. Terdapat sekitar 600 kendaraan VW Safari yang sibuk mengantar para pengunjung keliling area Borobudur, angka ini naik tajam jika dibandingkan dengan hari-hari normal.

“Pada umumnya dalam satu pekan aktivitas hanya berlangsung selama tiga hari, namun ketika perayaan Waisak dapat mencapai dua minggu, dan tiap harinya akan selalu terdapat orang yang melintasi,” ungkap Koordinator Komunitas VW Safari Fantasy Borobudur, Heru Purwanto.

Pengrajin lokal juga ikut merasakan keuntungan dari peringatan Waisak. Menurut Ketua Serikat Pengrajin Sandal Khusus Upanat Mohammad Zamzani, permintaan untuk upanat naik selama Waisak dan dapat mendukung ekonomi di daerah tersebut.

“Agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, Balai Konservasi Borobudur bekerja sama dalam menyelenggarakan program pelatihan pembuatan sandal upanat bagi beberapa pengrajin,” jelas Zamzani.