- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
asia, football players, indonesia, soccer, sportsasia, football players, indonesia, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
lowongankerja.asia
Pelatih Malut United Imran Nahumarury menceritakan poin-poin utama dari pembicaraan dengan asisten pelatih Timnas Indonesia Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Mereka berkunjung ke Ternate guna menonton pertandingan antara Malut United melawan Borneo FC Samarinda pada bulan Februari silam.
Saat itu tim pelatih dari Tim Nasional Indonesia secara aktif meneliti para pesepak bola yang bermain di Liga 1 Indonesia. Tindakan ini merupakan bagian dari persiapan mereka sebelum bertemu dengan Australia dan Bahrain dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pada masa pelatihannya Shin Tae-yong, ada tiga pemain dari Malut United yang kerap dipanggil untuk bergabung dengan tim nasional Indonesia yakni Yakob dan Yance Sayuri beserta Wahyu Prasetyo. Akan tetapi, saat menyaksikan pertandingan Malut United, Alex Pastoor dan Denny Landzaat malah tertarik pada performa Safrudin Tahar.
Mereka juga bertanyakan tentang status kependudukan Safrudin Tahar sebagai pemain lokal atau asing. “Saat kami bermain melawan Borneo, malah Alex Pastoor dan Denny Landzaat yang menyinggung hal ini,” kata Imran Nahumarury dalam wawancara dengan YouTube Channel Bung Harpa pada hari Sabtu, 26 April.
Dalam pertandingan kemenangan dengan skor 3-0 atas Borneo FC, Tahar berhasil bermain penuh selama 90 menit sebagai bagian dari barisan bertahan Malut United. Penampilannya pada waktu tersebut terbilang solid ketika melakukan distribusi bola. Menurut data dari Sofa Score, sang bek yang telah menginjak usia 31 tahun ini mencatatkan akurasi umpan sebesar 94% serta sukses melepas dua kali dari tiga percobaan umpan panjangnya secara tepat sasaran.
Pada waktu itu, Yakob Sayuri yang kerap dipanggil untuk bergabung dengan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong diperkirakan terlalu banyak melakukan pergerakan dalam pertandingan tersebut. Seperti dilansir oleh Imran, “Wah Yassa (sebutan akrab bagi Yakob Sayuri), sepertinya Anda terus-terusan berlari, yaa.”
Pelatih berusia 46 tahun itu sebetulnya mengerti tentang tindakan Yakob Sayuri dalam membuktikan kapabilitasnya di depan kedua asisten pelatih tim nasional Indonesia. Dia menjelaskan bahwa mungkin para pemain merasa termotivasi karena kehadiran dari staf teknis tim nasional ini dan akhirnya menjadi terlalu hati-hati sehingga tidak bisa sepenuhnya melepaskan diri saat bertanding. Pelatih Imran Nahumarury menyatakan, “Yang paling utama adalah tetap fokus pada permainan seperti biasanya tanpa harus khawatir atau pikiran tersita oleh faktor-faktor lain.”
Oleh karena itu, Imran menasihatkan Yakob untuk lebih mengedepankan fokus pada Malut United dan tidak perlu khawatir soal pemanggilan ke Timnas Indonesia. “Misalkan dalam pertandingan terakhir melawan Persis Solo, saya hanya katakan, ‘Yassa, semua sudah paham tentang kemampuanmu, tetapi jangan dipikir-pikir dulu yang lain-lain ya, engkau tak perlu memusingkan masalah tim nasional; cukup fokuslah pada pekerjaanmu di Malut. Dengan cara ini, kesempatan bergabung dengan Timnas akan muncul secara alami,’ tambah sang pelatih yang dahulu adalah seorang gelandang.”
Menurut Imran dari perspektif seorang pelatih, setiap individu mempunyai standar sendiri ketika menentukan pilihan terbaik untuk para atlet mereka. Dia menyatakan, “Sebagai pelatih, kita tidak boleh mengasumsikan bahwa semua pemain berkualitas pasti dapat dipilih oleh tim manajemen. Hal ini disebabkan perbedaan pendekatan,” lanjutan mantan anggota klub Persija Jakarta tersebut. Misalnya saat berhadapan dengan Australia, ia menerangkan bahwa sang pelatih kemungkinan akan lebih tertarik pada pesepakbola bertubuh tinggi serta yang handal dalam merespons umpan silang di udara, sementara kami tak bisa memberi tuduhan kepada pelatih lain atas keputusan strategisnya.” Jelas Imran.
Setelah pertandingan kontra Borneo FC, performa Yakob malah semakin cemerlang. Ketika berhadapan dengan Persis Solo, ia berhasil mencetak tiga gol, dan yang paling baru, Yakob juga mengontribusikan satu gol lagi untuk memenangkan pertandingan bagi Malut United atas Dewa United.
Pada musim ini, kinerja Yakob sungguh luar biasa berdasarkan total gol yang berhasil dia cetak. Pria berusia 27 tahun itu telah meraih 10 buah gol serta menyumbangkan enam assist dalam 24 penampilannya di Liga 1.
Dengan tim nasional Indonesia, Yakob telah mencetak tiga gol dalam 24 pertandingan sejak perdananya pada tahun 2021. Salah satu kenangan terbaik Yakob Sayuri adalah ketika ia menyuguhkan asist untuk gol Marselino Ferdinan di Piala Asia 2023 melawan Irak.
Melihat performa brilian Yakob Sayuri bersama Malut United dalam pertandingan-pertandingan terkini, tak mustahil bahwa Patrick Kluivert akan menelponnya lagi untuk bergabung dengan Tim Nasional Indonesia menghadapi Tiongkok dan Jepang bulan Juni mendatang. Mengingat ia dapat bertindak sebagai bek sayap, Yakob memiliki kesempatan untuk mengambil alih peran itu, karena para bek sayap tim nasional seperti Dean James, Shayne Pattynama, serta Kevin Diks dilaporkan sedang mengalami cidera.