- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
agriculture, art, plants, science, technologyagriculture, art, plants, science, technology - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
15
PIKIRAN RAKYAT BENGKULU –
Siapakah yang mengatakan bahwa berkebun pasti melibatkan debu dan tanah? Trend pertanian modern seperti hidroponik datang sebagai jawaban efisien dan sederhana, cocok bagi Anda yang memiliki ruangan sempit.
Umumnya, saat mendengar istilah hidroponik, pikiran langsung melayangkan pada tanaman dengan akar menggantung dalam air. Tapi, adakah yang tahu bahwa bidang hidroponik ternyata menawarkan berbagai kejutan?
Mari, mari kita coba untuk mengenal lebih jauh tentang beragam hal ini.
jenis-jenis hidroponik
yang ternyata dapat kamu uji sendiri di rumah dengan mudah!
Terdapat enam metode bercocok tanam hidroponika yang umum diterapkan, setiap metode memiliki ciri khas serta mekanisme uniknya sendiri. Apakah Anda penasaran untuk mengetahui jenis-jenis tersebut? Berikut adalah listnya:
-
Wick System (Sistem Sumbu): Yang Termudah bagi Pemula
Bayangkan sebatang lilin dengan sumbu penyerap minyak. Cara kerjanya hampir sama! Pada sistem sumbu, tanaman ditanam di dalam media tanam seperti serat coconut coir atau kapas. Nutrisi lalu dikirim ke akar tanaman lewat sumbu yang dibuat dari bahan seperti benang atau tali. Kekhasannya adalah menggunakan gaya kapiler, sehingga memberikan nutrisi kepada akarnya tanpa harus merendamnya secara langsung. Metode ini ideal bagi para pemula berkat kesederhanaan konsep serta harga pembuatan yang cukup rendah. Anda dapat menghasilkan sistem pertanian hidroponik semacam itu hanya dengan menggunakan botol plastik bekas dan sedikit perlengkapan tambahan.
-
Kultur Air (Sistem Air): Akar Terbebas bernapas di Dalam Larutan Nutrisi
Sistem ini sepenuhnya berurusan dengan “air play”! Akar tanaman akan secara langsung terendam dalam cairan gizi. Akan tetapi, tidak perlu risau tentang kemungkinan kerusakan akibat pembusukan! Agar menghindari hal tersebut, sebuah pompa udara dipakai untuk menyediakan oksigen pada solusi nutrisi. gelembung-gelembung udara yang diciptakan membantu menjaga kesehatan akar serta mendukung penyerapan nutrisi yang efisien. Sistem ini sangat cocok bagi tanaman-tanaman pertumbuhan cepat seperti sawi hijau maupun sejumlah spesies herbal.
-
Banjir dan Mengering (Sistem Flood and Drain): Siklus Pembaruan Zat Gizi
Sistem ini agak lebih maju tetapi sangat terbukti efisien. Tanaman ditanam di dalam substrat penanaman, dan secara periodik, pompa akan menyebarkan solusi gizi menuju tempat tanaman berada, sehingga merendam akarnya dengan zat-zat hara esensial. Beberapa saat kemudian, solusi tersebut dikembalikan untuk dibuang (disaring). Proses penggenangan dan penyedotan ulang ini menjamin bahwa akar menerima asupan nutrisi yang tepat bersamaan dengan suplai oksigen yang maksimal.
-
Teknik Film Nutrisi (NFT): Lapisan Nutrisi Ringan untuk Pertumbuhan yang Maksimal
NFT merupakan metode yang banyak digemari oleh pecinta hidroponik. Pada cara kerja sistem ini, akar tanaman ditempatkan pada parit dengan kemiringan tertentu. Nutrient solution akan disuntikkan dan bergerak melintasi parit dalam lapisan tipis serupa film, sehingga selalu mengecualikan akar-akarnya. Aliran nutrient tetap tersebut memastikan bahwa tanaman mendapat asupan gizi serta oksigen yang cukup agar berkembang pesat. Metode ini sangat hemat dalam hal pemakaian air dan zat-zat tambahan bagi pertumbuhan tanaman.
-
Sistem Budidaya Air Mendalam (ABM): Celupkan dan Ayunkan agar Akarnya Kokoh
Mirip dengan
water culture
Namun, di DWC, akar tumbuh terendam dalam solusi nutrisi yang lebih dalam dan dikirim secara konstan dengan pompa. Tambahan pula, udara disuntikkan ke dalam cairan ini guna menambah tingkatoksigenasi. Aliran air yang tak henti-hentinya serta suplai oksigen yang cukup menghasilkan kondisi optimal bagi perkembangan akar yang kokoh dan bugar.
-
Sistem Aeroponik (Aeroponic System): Akar “Berkeliaran” di Udara Sambil Menyerap Gizi
Inilah sistem hidroponik terunik dan canggih! Di dalam sistem aeroponik, akar tanaman tak ditempatkan di media tumbuh atau air. Justru mereka diposisikan di udara lalu secara periodis semprotan kabut dari solusi gizi. Teknik ini mengizinkan akar untuk mendapat asupan oksigen ekstra, yang bisa mendorong perkembangan tanaman menjadi lebih cepat dengan signifikan.
Lebih dari Hanya enam Kategori:
Di samping enam tipe dasar tersebut, masih terdapat beberapa metode hidroponik alternatif yang bisa Anda jumpai, misalnya saja Sistem Drip Irrigation (sistem penyiraman melalui tetesan air yang hemat), Sistem Fertigasi (pengaplikasian nutrisi seiring proses pengairan), serta Sistem Bubbleponic (perpaduan antara teknik DWC dengan aeroponik).
Maka, Manakah Yang Sesuai Untuk Anda?
Pemilihan
jenis-jenis hidroponik
Yang ideal benar-benar tergantung pada berbagai hal, seperti tipe tanaman yang mau Anda budidayakan, ukuran ruang yang ada di rumah, serta keberadaan perlengkapan dan alatnya.
budget
.
Sistem sumbu dan
water culture
dapat jadi opsi yang bagus bagi pemula berkat keunikannya.
Di samping itu, NFT dan aeroponik memberikan efisiensi serta peluang perkembangan yang lebih besar, walaupun hal ini bisa jadi membutuhkan modal dan pemahaman yang lebih dalam.
Ingin mencicipi pengalaman bertanam sayuran secara hidroponik di rumah? Mulailah dengan mempelajari ragam metode dan bahan yang diperlukan.
jenis-jenis hidroponik
Ini, Anda dapat memilih sistem yang paling cocok dengan situasi dan preferensi Anda. Semoga sukses dalam percobaan dan nikmati serunya berkebun tanpa menggunakan tanah!